✨Bagian Sebelas✨

10 1 0
                                    

Vote
Komen

Happy Reading.

....

Sinar mentari masuk melewati celah gorden kamar mereka.

"enghh, whatt jam 6 gue ada kelas pagi mampus" ujar Leta setengah berteriak.

Reza yang masih tidur mulai terusik dengan suara Leta.

Dengan segera leta bangun dan mulai masuk ke kamar mandi dengan jurus badai topan yang ia miliki.

Sementara Reza yang duduk diatas kasur sambil menyesuaikan cahaya yang masuk, mengumpulkan semua nyawa yang melayang entah kemana.

Tak lama bunyi pintu kamar mandi terbuka nampak lah Leta yang hanya menggunakan handuk dililit di tubuhnya.

Reza yang matanya masih menyesuaikan cahaya kini terbuka lebar dengan tak menyangka tubuh istrinya itu benar benar menggoda imanya. (para buaya mulai aktif ya bund😌lihat yang bening dikit tengok.)

Lanjut!

"kamu mau ngoda saya, hm" tanya Reza dengan suara serak.

"apaan sih pak, siapa juga yang ngoda bapak. Saya tuh lupa bawa baju. Gini nih katanya saya ga napsu sama bocil kek saya. Tuh mamam omongan bapak." sinis Leta

"saya kan normal" kekeh Reza.

"siapa yang bilang bapak gak normal? Udah deh pak buruan udah telat."

....

Kini mereka sudah dimeja makan dengan roti digenggaman masing masing.

"saya duluan, assalamualaikum" pamit Leta.

Tak semudah itu ferguso.

"kamu bareng saya" ujar Reza dan menarik tangan Leta keluar dari apartemen milik mereka.

....

"pak turunin dihalte" ujar Leta

"kalo saya gamau?"

"harus mau lah" sinis Leta

"terserah saya kan saya yang nyupir"

"saya teriak kalo bapak mau culik saya" ancam Leta

"coba aja"

Nantangin nih dosen, oke

Leta mulai menurunkan kaca mobil mereka dan bersiap teriak

"TOL--emm" belum sempat teriak mulut nya kini udah di tutupin ama tangan nya dosennya ini.

"bocil" ujar Reza yang sudah melepaskan tangan dari mulut Leta.

Leta mendelik tak terima dikata bocil. Nih dosen emang bener bener bikin dia naik darah.

"kalo saya bocil, bapak suaminya bocil dong" ujar Leta

"mana ada istri saya cantik" ujar Reza

"iya dong ngalah ngalah in selebgram, udah gutu baik hati tidak sombong dan rajin menabung kan" ujar Leta

"lah lah pakkk kan saya bilang sampek halte aja kenapa malah masuk pager sih pak" ujar Leta mulai panik

"kamu ngapain sih enak enak duduk di mobil dari pada harus jalan kaki nanggung" cibir Reza

"bapak aja gatau fens bapak itu pada agresif" ujar Leta

"kamu lebih agresif"

"yang ngomong" ujar Leta males

"yaudah bapak turun dulu saya tunggu sepi kuncinya saya bawa aja" lanjut Leta

"hm" ujar Reza sambil menyodorkan tangan dihadapan Leta

Leta yang mengerti menyalim kan tangan suaminya itu.

Sebelum keluar kini gantian Leta yg menyodorkan tangan dihadapan Reza.

"ngapain" ujar Reza yang tidak paham kelakuan bocil satu ini

"minta uang bapak" gemas Leta

Reza pun membuka dompet tebal miliknya dan mengambil uang biru 1 lembar.

Leta yang mengintip isi dompet suaminya menganga tak percaya.

"nih" ujar reza menyodor kan 1 lembar uang 50 ribu

"dompet aja tebel sama istri pelit! Ini mah uang jajan bocil" dumel Leta

"kan kamu emang bocil" ujar Reza

"cepet turun awas sampe telat" lanjut Reza dan keluar dari mobil.

"heem" jawab Leta yang masih sibuk berchat ria dengan sahabatnya

Brinot🐒

Brin

Lo dimana??

Bantuin guee

Paan sih let

Gue di pager nih

Cepet ke parkiran

Ngapain

Gue dimobilnya pak Reza

Tolonginn gue takut fans nya membeludak gak lucu woi

Ada uang gue jalan nih

Wkwk

Lo ga kasian sama sahabat lo cuma dikasih gopek woi

Lo mah gak setia

Yeh diread doang

Awas lo kalau ketemu

Tok tok

"duh jangan jangan fens nya es bernapas tau mampus gue" ujar Leta yang menundukan kepalanya

"LO!" ujar Leta kaget dengan sosok dibalik kaca mobil.

Ia kira fens nya ternyata Brina dengan segera gue melihat situasi disekitar parkiran.

Saat sepi ia keluar dari mobil dan berjalan beriringan dengan Brina.

Tanpa mereka berdua ketahui ada seseorang yang memfoto mereka diam diam.

"lama lo" kesal brina

"ya maap lo kan tau gue takut dibully fens nya pak Reza yang hampir sekampus" jelas Leta

"lagian kalo takut ngapain turun diparkiran dodol" gemas Brina

"gue udah bilang kali pada dasarnya pak Reza aja yang gamau" kekeh Leta

"terserah lo ayok ke kelas keburu telat"

"santuy dong"

"santuy eyes lo, kayak gak tau husband lo aja yang on time nya kelewatan" sindir Brina

Leta hanya acuh sambil berjalan.

Dikelas benar apa yang dikatakan Brina suaminya itu udah duduk manis dikursi dosen dengan menatap laptop di depanya.

"kan apa gue bilang" ujar Brina pelan

"assalamualaikum" ujar mereka berdua ketika masuk kelas

Rupanya kelas belum mulai. Emang kelas akan mulai 8 menit kedepan.

Rajinya dosen bikin mahasiswa nya males untung ganteng.

"waalaikumsalam" ujar semua orang yang ada dikelas termasuk dosenya itu.

"yang depan dipenuhi dulu" ujar Reza

"kamu" tunjuk Reza kepada Leta

"saya pak? Kenapa" tanya Leta bodoh

"maju, yang depan diisi dulu lagian kamu juga pendek" ujar Reza

"Bapak aja kelewat tinggi" ujar Leta sengit

"m.a.j.u" ujar Reza penuh penekanan

"maju atau saya kurangi nilai kamu" ancam Reza

Akhirnya dengan sangat sangat sangat sangattt terpaksa Leta maju barisan Paling DEPAN. catat paling depan. Depan Reza pas.

Dengan setengah hati dia duduk dengan dumelan serta sumpah serapah yang ditujukan ke suaminya itu.

Benar benar menjengkelkan, dasar es bernapas.

....

Bapak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang