✨Bagian Duabelas✨

11 1 0
                                    

Vote!

Happy Reading!

....

Setelah hampir 90 menit akhirnya kelas sudah berakhir

"saya akhiri assalamualaikum" ujar Reza mengemasi barang barang yang ia bawa.

"Aleta kamu keruangan saya dan bawa tas saya" ujar Reza

"ta.. " belum sempat membantah kini sudah dipotong oleh dosen sialan

"saya tidak terima penolakan" dan keluar dari kelas

"Brin temenin yuk"

"ogah gue mau ke kantin laper" ujar Reza

"mangkanya temenin gue juga laper" ujar Leta

"lagian kantin ama ruangan nya searah"

"iya iya cepet" ujar Brina langsung keluar kelas.

Tapi naas saat ditengah perjalanan mereka berdua dihadang oleh senior mereka.

"Lo kan yang tadi berangkat bareng sama pak Reza" ujar Selly senior mereka

"Lo gausah kecentilan deh sama pak Reza. Sadar dong lo itu gacocok" lanjut Selly

"aw terus siapa tante? Yang cocok sama pak Reza" ujar Leta

"gue bukan tante lo nama gue Selly senior lo, lo itu harusnya ngehormatin gue" sinis Selly

"oh kalo bukan tante tante tapi gayanya kayak tante girang mau ke kampus atau ke club"

"ups keceplosan gue brin" lanjut Leta

"bukan ke club kali Let mau ke hotel disewa om om" ujar Brina

"Lo~" geram Selly

"eh tunggu tunggu gue? Harus ngehormatin lo?  Lo siapa harus gue hormatin. Lo aja ngak ngehormatin gue sebagai junior" sinis Leta

Plak

1 tamparan berhasil mendarat di pipi Leta dengan mulus tentu saja dari Selly.

"ampun mbak jago" ujar Leta

"kehabisan kata kata mbak? Sampe main fisik. Kita main cantik dong gausah pake otot kayak jagoan aja" ujar Brina

"kenapa lo takut?" sinis Melly teman Selly yang dari tadi hanya diam kini angkat bicara

"eh bisa ngomong mbak kirain bisu ups" ujar Leta.

"lo kalo ngomong suka bener let" ujar Brina.

Plak

Kini tamparan berasal dari Melly yang menampar Brina

"LO~" ujar Brina yang belom sampai selesai.

"Ada apa ini? Kenapa kalian bertengkar? Dan kenapa kalian semua hanya menonton tidak ada yang memisahkan?" potong Seorang lelaki tampan yang masih asing di mata mereka mungkin dosen baru pikir mereka.

"kalian ber4 silahkan keruangan pak Reza" ujar lelaki itu dan berjalan duluan disusul Selly dan Melly

"Brin, maaf ya gara gara gue lo jadi kena tampar coba aja.."

"stt gapapa biarin aja tuh senior songgong, sekali kali dapet pelajaran"

"gue takut kalo pak Reza tau" ujar Leta yang mulai menuju keruangan Reza

"ah gue lupa kalau lo udah nikah" ujar Brina

"Rasanya mantab" lanjut Brina terkekeh.

"manteb pala lo"

Tok tok tok

"masuk"

Sekarang mereka sudah berdiri diruangan Reza.

"jadi alasan kalian berantem apa"

"ya karena bapak lah"ujar Leta spontan

"saya?" ujar Reza binggung

Leta oon mulut lo lemes banget kan, malu gue masyaallah

"jadi?ada yang bisa menjelaskan" tanya Reza

"saya pak" ujar Brina

"jelaskan"

Dengan rinci Brina menjelaskan dari awal sampai akhir tidak ada yang dikurangi dan tidak melebihi.

Wajah Reza yang semula dingin kini bertambah dingin. Membuat ruangan ber ac kini mencekam.

"apa disini kalian diajarkan begitu?"tanya Reza

Mereka Leta, Brina, Selly, Melly hanya diam.

"Jawab, kalian punya mulutkan"

"ngak pak" ujar mereka ber4

"kalian senior seharusnya mencontohkan kepada junior yang baik. Bukan malah junior harus menghormati senior" kata Reza

"tidak ada istilah seperti itu semua sama dimata dosen. Kalian sama, sama sama mahasiswa." lanjut Reza

"kali ini saya maafkan, untuk selanjutnya saya tidak akan toleransi"

"sekarang kalian kembali kekelas, dan  untuk Aleta kamu tetap disini" ujar Reza

Mampus, ma tolongin Leta dong

"ada apa pak?" tanya Leta pelan

"obati luka kamu" ujar Reza

"Van ambilin kotak p3k sana"

"sifat bossy lo belum ilang juga ya Za" ucap lelaki yang dipanggil Van tadi tapi tak urung mengambilkan kotak p3k.

"kenalin Kevan dosen baru" ujar Kevan mengulurkan tangannya kepada Leta

"eh Aleta pak panggil Leta aja" ujar Leta sambil membalas uluran tangan Kevan

"gausah lama lama jabatan sama bini gue" ujar Reza

"gausah halu deh Za, gue tau lo udah nikah Nama bini lo Aleta juga gausah ngaku ngaku deh nama Aleta banyak kok Za" cerocos Kevan

"nih" ujar Reza menunjukkan foto pernikahan mereka

"WHATT! jadi lo bini nya Reza? Kok lo mau aja sih sama nih kutub utara lo kan cantik pasti banyak yang mau. Nih contohnya gue" ujar Kevan pd

Leta hanya terkekeh melihat ucapan dosenya itu.

"gue tempak lo Van" ujar Reza garang.

"ah nyesel gue ga dateng ke acara nikahan sahabat gue tercintah pasti banyak makanan gratis ah gaseru lo, kenapa sih lo nikahnya pas gue masih di luar negeri" cerocos Kevan

"salah siapa?" tanya Reza

"salah gue lah" ujar Kevan spontan

"eh ya salah lo" lanjut Kevan

"Za lo kan udah nikah nih?" tanya Kevan

"menurut lo?" tanya balik Reza yang mulai membereskan kotak p3k setelah mengobati luka tamparan Leta

"udah sih"

"terus rasanya ehem ehem itu gimana sih" lanjut Kevan

"ehem ehem apa bego yang jelas" tanya Reza

"ah sok polos" ujar Kevan

"maksud gue nih kan lo udah nikah ni sama Aleta, rasanya ENA ENA gimana" lanjut Kevan dan langsung keluar dari ruangan Reza.

Sementara keduanya menunjukan ekspresi yang sangat jengkel apalagi Leta wajahnya udah bener bener mirip kepiting rebus.

"TEMEN JAHANAM, KEVAN SIALAN AWAS LO" teriak Reza.

"ampun bang jago" ujar Kevan dan lari menjauhi ruangan itu.

....

Bapak DosenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang