Lost

2.8K 206 28
                                    

Maaf ya guys, bukan maksudnya menggantung tapi hapenya rusak drafnya di hape itu, stress jadinya nulis lagi.

Enjoy.

Saya mengunnakan nama kehormatan jika kalau Wangji, wuxian bersama keluarga
Lan zhan and wei ying jika mereka bersama.

●●●●---------------------------------------------●●●●

"Ap...mak...dmu..adi...wei..me..kah?"

"En..h...k..Xi...n"

Sayup-sayup Wangji membuka matanya mendengar seseorang yang sedang berbicara.

"Aku mendengar percakapan nona yanli, dan Jiang Cheng saat itu kalau tidak salah keluarga Jiang benar-benar merencanakan perjodohan untuk Senior Wei."

"Tuan dan Nyonya Yu benar-benar ingin memisahkan wangji dan adik wei"

"Kak Xichen apakah kakak dan senior Wangji akan melakukan sesusatu, karena aku yakin undangan pernikahan itu akan datang cepat atau lambat"

Sigh

"Ini semua tergantung wangji kalau wangji ingin melakukan sesuatu aku akan mendukungnya, aku tidak bisa melakukan tindakan apa yang tidak diinginkannya walau aku tahu isi hatinya, dia harus bergerak sendiri atau dia tidak akan pernah bergerak di zona amannya saat ini"

"Tapi Senior Wangji terlihat terpuruk apakah kak Xichen yakin senior wangji akan melakukan sesuatu"

"Wangji sangat mencintai adik wei aku yakin dia pasti akan melakukan sesuatu"

"Aku akan berbicara pada ibu" suara yang tak lain dari Lan wangji bukan dari Nie huasang atau Xichen memutus percakapan mereka.

"Aku akan melamar Wei Ying"

"Tapi senior Wangji, maaf senior Wei telah di jodohkan, aku mendengarkannya saat Jiang Wanyin dan Jiang Yanli membicarakannya secara diam-diam"

Lan wangji mengeratkan tanganya di selimut putih seakan-akan selimut itu adalah penyebab rasa sakit di hatinya.

"Wang-"

"Aku ingin pulang sekarang" kata Xichen terpotong oleh wangji yang hendak bangun dari tempat tidur.

"Wangji tunggu dulu, baiklah aku akan mengurus semua masalah rumah sakit tapi dengan satu syarat kita pulang dari rumah sakit sore hari" Wangji menatap kedua mata kakaknya mencari kebohongan disana.

"Baiklah" jawab wangji

_________

Kediaman Jiang

Di ruang dapur

Tampak dua orang yang sedang sibuk menyiapkan makanan untuk makan siang.

"A-xian"

"Ya, shijie?"

"Bisakah untuk sementara kaka meminjam ponselmu?"

"Oh, baik shijie biar aku ambilkan sebentar, sepertinya dikamar" kata Wuxian sambil menuju ke arah kamarnya

"A-Cheng" panggil Jiang Yanli

"Aku siap shijie" jawab Jiang Cheng tanpa menunggu sepatah kata lagi dari kakanya " tapi kemana?"

"Kemana pun yang membuat A-xian senang" kata Yanli sambil mengaduk-aduk teratai iga putih yang dibuatnya kini

"Apa kaka yakin, yang kaka lakukan ini?"

"Kita harus bertindak karena, aku sudah cukup melihat A-xian terluka"

"Baiklah"

Suara langkah kaki menuju dapur menghentikan pembicaraan mereka dan bersikap seolah-olah tidak ada yang dibicarakan.

"Ini shijie, ternyata aku menaruhnya di ruang tamu" cengir Wuxian sambil menyerahkan hapenya kepada yanli yang tersenyum.

"Oi Wei Wuxian, aku baru saja menemukan kedai ramen pedas yang enak, mau kesana?"

Wuxain menatap Jiang Cheng "Kau tidak menyuruhku membayarimu bukan, kau tahu aku ini miskin!"

"Aduh, KENAPA KAU MEMUKUL KEPALAKU"

"KATAKAN KAPAN KAU PERNAH MEMBAYAR MAKANANKU HAH?!"

"Ow Jiang cheng, cerita lam tidak perlu diungkit-ungkit, yang lalu biarlah berlalu!"

"Itu karna kau tidak pernah membayariku idiot"

"Ehehe, aku mau kalo makan gratis"

"Kau yang menyetir, aku malas"

"Wokeh, shijie kami pamit dulu, sisakan iga teratainya untukku ya"

"Baiklah A-xian, A-cheng, A-xian hati-hati dijalan"

"Baik shijie" sahut mereka berdua

20 menit kemudia disaat Yanli selesai memasak terdengar familiar suara ringtone  dari ponsel milik Wuxian, di papan ponsel tampak nama LanErgegeLuvEveryday

Yanli pun menerima panggilan itu

"Weiying" panggil wangji

"hello Lan Wangji" tampak tiada respon dari seberang sana hingga beberapa detik kemudian

"Dimana Wei Ying?"

"Dia sedang keluar bersama A-Cheng, ada perlu apa?"

"Tidak apa-apa"

"Baiklah aku akan menutup panggilan ini'

"Tunggu"

"Hmn?"

"Benarkah Weiying dijodohkan?" Tanya ragu-ragu Wangji, seakan-akan tidak ingin mendengar jawaban yang tidak diinginkannya.

"Ya"

Tbc

My Shaterred Heart Waiting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang