🎈
Halo bunda bundanya Renjun.
Sudah siap hati belum untuk kegemasan baby Injun yang tiada duanya?🎈
Pagi hari yang dingin bukannya ditemani dengan kopi atau teh hangat, Minhyung, pria berusia 25 tahun itu harus panik karena sosok adik kecilnya tidak ada di kamar. Matanya menatap sekeliling kamar sekali lagi tapi hasilnya sama, adiknya tidak ada disini.
Dengan hati yang gusar ia berjalan kebagian lain rumah, ruang tengah, dapur lalu kamar mandi. Tapi tetap tak menemukan sosok pendek makhluk manis itu.
Minhyung mendesah frustasi.
"Astaga Renjun kamu dimana?"
Kakinya melangkah menuju lantai atas rumah, bermaksud memberi tahu adiknya yang lebih besar bahwa Renjun hilang.
Minhyung memutar knop pintu dengan tergesa. Jantungnya terasa jatuh karena syok saat melihat Jeno terlentang diatas kasur. Bukan! bukan karena itu Minhyung mematung, tapi karena ada tubuh kecil yang menindih kepala Jeno dengan badannya yang tengkurap.
Itu Renjun!
Astaga hampir saja Minhyung serangan jantung karena kedapatan hilangnya Renjun dari kamarnya.
Tangan pemuda bersurai acak acakan itu menggendong tubuh Renjun. Memindahkannya dari kepala Jeno "Renjun." gumam sang kakak.
Renjun yang pada dasarnya mudah terganggu saat tidur menggeliat dalam pangkuan Minhyung.
"Hng.."
"Siapa?" cicit anak itu masih linglung.
Minhyung tersenyum. "Kak Minhyung. Injun bobo sama kak Jeno ya?"
Renjun mengangguk. Kepalanya ia sandarkan pada bahu sang kakak, merasa masih enggan untuk sadar.
"Injun mau tidur lagi." gumamnya.
Minhyung tersenyum gemas, mati matian ia tak mencubit adiknya. Ia mengusap surai gelap Renjun. Sedangkan kakinya dengan sopan menendang Jeno agar bangun.
"Jeno, bangun."
Kaki si paling tua kembali bergerak kali ini menyapit selimut yang menutupi tubuh Jeno. Dan berhasil, Jeno membuka matanya.
"Loh? kak Minhyung?" gumam Jeno tak jelas. Ia susah payah untuk duduk di atas kasurnya. Matanya menatap Renjun yang masih menutup mata dalam gendongan kakaknya.
"Kamu bawa Renjun dari kamar?" tanya Minhyung.
Jeno menggeleng. "Renjun yang masuk kesini sendiri." tangannya mengucek kedua matanya bergantian.
Kepala Minhyung mengangguk mengerti.
"Mandi sana. Kita jalan jalan sama Renjun hari ini."
Jeno segera bangkit berdiri lalu mengangguk. Tak lupa ia mencubit pipi Renjun yang semakin tumpah karena tertekan pundak Minhyung.
"Ih!" teriak Renjun.
Jeno terkikik gemas lalu berlari menghindari pukulan Minhyung. "Kak Jeno mau main bebek air! Injun jangan diajak!" teriaknya di ambang pintu.
Renjun membuka matanya lalu berteriak histeris. "Injun mau mandi sama bebek!!"
Astaga Minhyung berjanji akan menendang Jeno karena menggoda Renjun dengan air dan bebek di pagi hari begini. Sudah tahu Renjun itu maniak main air, main air ya bukan mandi. Kalau mandi sih bocah 3 tahun itu akan berlari lalu bersembunyi di dalam keranjang legonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tidur, Makan, Main! (✅)
ChickLitSiapa yang tidak jatuh cinta pada anak menggemaskan seperti Renjun, sih? 🎈 Buku berisi Lee Renjun dan dua kakak nya yang tampan dan baik hati. [Renjun Harem] # 1 - renjunharem (20210111) # 8 - harem (20210201)