11

168 13 0
                                    

Ai merebahkan tubuhnya di kasur kecilnya, dia baru saja menyelesaikan mata kuliahnya. Dia sudah terbiasa dengan jam mata kuliahnya sekarang sehingga dia bisa mengatur waktu dengan baik.

Ai kembali bangkit ketika dirasakan tenggorokannya kering, kakinya melangkah mendekati kulkas dan membukanya.

Matanya menatap kosong ke dalam kulkas itu tidak ada satupun makanan ataupum minuman, Ai memeriksa tanggal dan ini tanggal tua, pantas jika semuanya sudah habis.

Ai segera membersihkan dirinya dan bergegas untuk berbelanja. Sebelum berangkat dirinya mengecek ponselnya dan dia menerima pesan dari ayahnya jika ayahnya sudah mengirimkan jatah untuknya.

Klik

"Mau kemana?"

"Astaga!" Seru Ai meloncat pelan setelah berbalik dari arah pintu. Matanya menatap kesal lelaki di depannya ini yang sudah berhasil mengejutkannya.

"Ngapain sih lo?!"

Reno menunjukan cengirannya, ya, Reno bodyguard Ai mengikutinya sampai di sini. Lelaki itu memang sengaja mengikuti jejak Ai dan mata kuliahnya pun sama persis, entah kebetulan atau bagaimana tapi itu berhasil membuat Ai bernafas lega karena Reno selalu stay di sampingnya.

"Gue laper makanya ke apartemen lo" ujar Reno mengusap perutnya.

"Nggak ada makanan, gue mau belanja"

"Ikut!" Seru Reno langsung menggandeng tangan Ai, wajah Ai kini menatapnya aneh dan dengan cepat melepaskan gandengan Reno.

"Lo aneh njir, kesambet apaan sih lo"

"Gue laper jadi gila" celetuk Reno membuat Ai terkekeh.

"Lo emang gila dari dulu"

Keduanya berjalan beriringan menuju parkiran, Reno memaksa Ai untuk menaiki kendaraan yang sudah dia bawa tanpa harus naik angkutan umum.

"Gue bawa motor Ai kenapa lo mau naik angkot? Buang-buang duit aja"

"Gue mau muter-muter dulu Ren" ujar Ai lemas.

"Kepala gue mumet dan gue butuh udara segar" lanjutnya memijat pelipisnya.

"Naik motor lebih enak lihat perjalanan Ai, udah ayo keburu malem"

"Baiklah." Ujarnya pasrah.

***

Reno mendorong troli belanjaan itu dengan lemas, sudah hampir penuh dan Ai belum juga selesai memilih belanjaan sedangkan perutnya sudah minta diisi.

"Ai gue laper" ujarnya.

"Lo udah bilang gitu sepuluh kali Ren, bentar lagi belum kebeli semua"

"Gue laper Ai!" Raungnya membuat Ai menatapnya kesal, tangannya memasukan barang yang sedari tadi dia lihat.

"Ya udah sana makan sendirian." Usir Ai merebut trolinya namun langsung Reno jauhkan.

"Ga mau. Gue mau makan sama lo, udah belum sih? Ini udah penuh"

"Ngeluh mulu lo jadi cowok, gimana mau punya pacar kalau diajak belanja aja rengek terus." Cibir Ai menatap Reno yang sudah terdiam dengan wajah datarnya.

"Gue ga akan ngerengek kalau perut gue diisi Ai, seharusnya tadi makan dulu baru belanja. Ga punya hati banget sih lo padahal gue udah nemenin lo belanja" gerutu Reno membalas cibiran Ai.

"Gue ga minta lo nemenin gue" balas Ai lagi.

"Ga tau terimakasih." Cerca Reno mengalihkan pandangannya.

AITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang