🐑 9. Rencana

281 46 1
                                    

mari kita sambit, owner akun hyunjoerry yang sebulan ga update cerita sama sekali 🙂🙂🙏

---

"Ih, ribet banget." Yurin ngebanting ponselnya gitu aja setelah baca info di grup angkatan, katanya sih nanti malam ada acara malam keakraban gitu. Cuma, harus pake dresscode sama bawa partner. Katanya sih, nanti di sana ada ada game gitu, cuma berdua-duaan. Jadi biar gak ribet, masing-masing disuruh bawa.

Yurin yang emang gak terlalu interested sama acara-acara begitu biasanya cuma nyimak doang. Ikutpun jarang, males katanya. Mending rebahan aja di kasur.

Tanpa pikir dua kali, Yurin langsung nepuk bahu Jungwon yang lagi nyatet materi papan tulis. "Jung, lo bisa gantiin gue dateng ke acara makrab gak? Males banget gue, harus pake partner gitu. Gue udah terlanjur diundang nih, gak enak kalau nolak. Nanti lo pake alesan gue sakit atau gimana gitu. Ya?" melas Yurin.

Jungwon mengernyit. "Acara apa?"

"Nih, lo liat aja sendiri." Yurin langsung ngasih ponselnya ke Jungwon yang masih di chatroom anak angkatan.

Selesai baca, Jungwon naruh lagi ponsel Yurin di meja. Kemudian natap Yurin yang kepalanya lagi senderan di atas lipatan tangannya. "Kan katanya harus ada partner, kalo lo gak ikut, gue sama siapa?"

Yurin langsung natap Jungwon. "Ya ... siapa aja gitu? Lagian gue emang males ikut, ribet."

Jungwon cuma senyum adem aja liatnya. "Ikut lah, Rin. Nanti datengnya berdua sama gue aja, gue jemput juga," bujuknya.

Yurin mendecak malas. "Bukan masalah jemputnya, Jungwon. Gue mah naik becak juga gak masalah ke sana. Gue malesnya itu ya, kalau di sana pasti pada main sama circlenya sendiri. Jadi ya percuma. Daripada gaada yang ajak ngobrol, mending gue gak ikut aja," jelas Yurin panjang lebar.

"Ya kan datengnya sama gue. Ntar kalo kita dikacangin, ngobrol berdua aja. Itung-itung makan malem gratis kan di sana?"

Yurin langsung mukul kepala Jungwon pelan. "Pikiran lo yang gratisan mulu."

Yang dipukul cuma meringis pelan. "Siapa juga yang gamau gratisan? Ayo ikut, lagian gue kan belum kenal anak angkatan kita, cuma anak kelas kita doang. Ya, Rin? Temenin gue, ya?" pinta Jungwon melas sambil mepet-mepet Yurin pake tatapan puppy nya.

Karena risih, dengan terpaksa akhirnya Yurin ngangguk. "Ih iya deh iya! Tapi kalau ngebosenin, langsung pulang, ya?" katanya.

Dengan semangat Jungwon ngangguk. "Oke!"

🐑🐑🐑

"Ma, pinjem baju dong. Buat acara makrab." Yurin nyamperin mamanya yang lagi santai di ruang tengah sambil ngerajut baju. Gak lupa dengan ponsel yang masih ada di tangannya buat contact temen-temennya dari tadi.

"Loh baju kamu kan udah banyak? Masih minjem aja?" tanya mamanya heran.

"Ya abis bingung mau pake yang mana. Kalau nggak, Mama yang pilihin deh. Aku mau mandi dulu." Yurin langsung ninggalin mamanya ke ke kamar.

---

"KOK INI?!" Sehabis mandi, Yurin langsung protes waktu liat baju yang udah dipilihin mamanya gak sesuai ekspetasi dia.

Maksudnya ... kayak kurang cocok dipake acara makrab kayak gini.

"Ya terus mau yang mana? Bagus kok," sanggah mamanya.

"Yang pendek aja nggak ada apa.."

"Malem-malem gini kok pakenya pendek. Ntar kamu kedinginan, udah pake itu aja. Tadi minta dipilihin kan?"

"Iya tapi—"

Tingtong!

Ucapan Yurin kepotong dengan bel rumah yang bunyi. Yurin sih udah ngeduga kalau itu Jungwon, karena tadi dia bilang otw waktu Yurin baru mau mandi.

"Siapa? Temen kamu?" tanya mamanya.

"Iya, bilangin aku belum siap. Tunggu aja sepuluh menit."

Tanpa ngejawab lagi, Mama Yurin langsung turun ke bawah buat ngebukain pintu. Dan beliau udah ngeliat Jungwon yang rapih pakai setelan kasual yang keliatan santai.

"Eh, halo tante. Yurin-nya ada?" tanya Jungwon sopan setelah salam.

"Ada kok, kamu temennya, ya? Yurin-nya belum siap, katanya tunggu sepuluh menit lagi," jawab Mama Yurin sambil senyum. "Masuk dulu sini," ajaknya.

"Iya tante, makasih," kata Jungwon sambil ikut ke ruang tamu.

"Kamu udah lama temenan sama Yurin?  Biasanya temen-temen Yurin suka main ke sini, tapi tante baru liat kamu deh kayaknya," tanya Mama Yurin waktu mereka baru aja duduk.

Biasalah, namanya ibu-ibu kan kepo sama pertemanan anaknya.

"Iya, tante. Aku baru pindah sekolah dari Bandung," jawab Jungwon membenarkan.

"Oh gitu. Tunggu sebentar ya, tante panggilin Yurin nya lama banget." Mama Yurin baru mau beranjak buat manggil Yurin ke kamar, tapi nggak jadi karena yang dimaksud udah turun tangga. "Nah, itu dia."

"Aku pergi dulu ya, Ma." Yurin salam ke mamanya dan langsung ke rak sepatu.

"Hati-hati ya, pulangnya jangan tengah malem," peringat mamanya.

"Iya," jawab Yurin sambil make sepatu di deket pintu.

"Duluan, tante," pamit Jungwon yang diangguki mama Yurin.

Keluar dari rumah Yurin, Jungwon curi-curi pandang ke cewek di sebelahnya. "Baju lo cantik," puji Jungwon.

"Thanks, ini baju mama btw," kata Yurin.

"Ya gapapa, lebih cantik kalau lo yang make."

"Mulai," dengus Yurin.

"Hehehe."

(tbc)

Let Me In | Yang JungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang