"Kemana saja kalian?" tanya lelaki tampan yang sedari tadi duduk di kursi khas Eropa itu.
Renjun yang baru saja memijakkan kaki di hadapan Jeno sontak berbalik melihat laki-laki lain yang juga baru bergabung. Ia hanya sekilas bertatap muka dan memutar badannya kembali. Masih amat kental dalam ingatan Renjun bagaimana sahabatnya itu hampir membunuhnya kemarin.
"Sudah, jangan memulai pertengkaran lagi." celetuk Jeno
Keduanya hanya diam saja, tak ada yang ingin memulai pembicaraan duluan. Baik Renjun maupun Jaemin masih mempertahankan ego masing-masing meskipun rasa bersalah menyelimuti mereka.
"Aku ke kamar duluan." ujar Renjun. Ia kemudian beranjak pergi melewati Jaemin.
"Dia kenapa?" tanya Jeno.
Jaemin hanya mengindikkan bahu.
"Kalian belum berbaikan?" tanya Jeno kembali.
"Begitulah." balas Jaemin singkat.
"Sepertinya kau bersenang-senang dengan calon mate mu" Jeno mulai mengalihkan pembicaraan.
"Jangan lancang membacaku tuan Lee!"
Jeno terkekeh kecil. Matanya ikut menghilang kala ia tersenyum. Sebagai vampire bangsawan sempurna, ia kadang-kadang menjahili sahabatnya.
"Maaf-maaf. aku hanya bercanda. Bagaimana? apa kau sudah menandainya? " balasnya
"Hanya tanda kecil, untuk menandai sebenarnya aku rasa ini bukan waktu yang tepat. Aku ingin dia menerimaku dulu."
Jeno merenung sebentar, ia tiba-tiba mendapat penglihatan. Rasanya akan ada sesuatu yang besar di masa depan untuk sahabatnya itu. Dan tentu saja firasatnya tidak akan pernah salah. Ingat? ia klan bangsawan Lee pertama yang kekuatannya sempurna.
"Hey! ada apa?" tanya Jaemin.
Fokus Jeno terpecah. Ia menghadapkan wajahnya kembali.
"Tidak ada apa-apa" jawabnya.
"Syukurlah, aku kira akan ada bencana. Mungkin firasatku saja."
Jeno mengernyit, sepertinya benih-benih kekuatan calon pasangan mate mulai nampak untuk Jaemin. Lelaki berahang tegas itu tak ingin membuat sahabatnya khawatir, ia ingin memastikan dulu kebenaran penglihatannya barusan.
Jeno kemudian berdiri, ia ingin bergegas kembali ke kediamannya.
"Mau kemana?" tanya Jaemin.
"Aku akan kembali ke kastil Lee. Ada urusan mendadak."
"Urusan mendadakmu itu Siyeon?" tanya Jaemin dengan nada mengejek.
Jeno tersenyum kembali
"Kekuatanmu sepertinya sudah sempurna Na jaemin. Aku memang akan menemuinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma: The Vampire
FantasyBagaimana karma berjalan? Salah apa Jaemin dan Renjun hingga harus menanggung karma pendahulunya?