Alunan musik menggema ditelinga seorang Na Jaemin, fokusnya sejak tadi berpusat pada seorang gadis muda yang tengah menari di atas panggung acara pertunjukan akhir tahun di tengah-tengah kota Seoul.
Full Moon, judul lagu dari solois Sunmi itu memang cocok mendeskripsikan saat ini. Bulan purnama seakan-akan menerangi pelosok panggung itu.
Tubuhnya seakan berdesir melihat gadis yang sedang menari amat lincah dan gemulai dengan gaun merah cerah serta renda yang meliuk ditubuhnya.
Ah., entah apa yang membuatnya sejak tadi gerah, mungkin tarian menggoda sang gadis, mata dan bibir merah cherry -nya, atau mungkin saja lehernya yang sesekali terekspos kala wanita itu memainkan surainya.
Cantik...
satu kata itu lolos mewakili benak Na Jaemin, kini ia terlarut dalam lamunan.
"Kau lihat apa sejak tadi Na Jaemin?" atensi Jaemin teralihkan dengan suara yang memanggilnya. Siapalagi kalau bukan Huang Renjun, pemuda keturunan cina yang telah lama menjadi sekutu baginya.
"Tidak ada" jawabnya
Renjun tak mengindahkan jawaban dari pemuda itu. Ia hanya beranjak dan memberikan isyarat agar pemuda itu mengikutinya untuk keluar dari keramaian manusia. Jaemin dengan paham langsung menyusul kawannya segera.
"Kita mau kemana?" tanya Jaemin
"Apa kau lupa? Ini waktunya kita berburu" Renjun melesat secepat kilat setelah lepas dari keramaian. Jaemin tentu lagi-lagi melakukan hal serupa, mengekor Renjun dibelakang.
Tak lama, Jaemin dapat menyusul dan menyamakan larinya dengan Renjun. Jelas saja, mereka ini seorang mahluk immortal, sebut saja vampire. Banyak manusia yang beranggapan bahwa vampire hanyalah mitos, tapi sebenarnya mereka ada serta bersembunyi secara berkelompok diberbagai belahan dunia, termasuk juga Korea Selatan.
"Hei, kalian lama sekali" protes pemuda yang baru saja bergabung dengan Renjun dan Jaemin. Namanya Lee Jeno, vampire dari clan Lee yang berparas tampan dengan rahang nan tegas.
"Maaf kami terlambat Lee, aku lama mencari Jaemin yang terjebak dikerumunan pesta manusia" jawab Renjun
"Sungguh? Sedang apa kau disana Na Jaemin? Ingat, kita harus menjaga jarak dengan manusia. Mereka itu mahluk lemah yang berbahaya" tegas Jeno
Jaemin seolah-olah menghembuskan napas, " Iya-iya maafkan aku, aku hanya bosan saja di kastil dan mencari sedikit hiburan" jawabnya
"Bilang saja kau jatuh cinta dengan penari wanita itu Na Jaemin, matamu hampir keluar memperhatikannya" cibir Renjun hiperbola
"Gila kau, yang benar saja! "elaknya
"Ah, sudah-sudah. mari kita selesaikan ini dengan cepat, aku tak mau sasaran kita lepas karna ulah kalian berdua" lerai Jeno.
Mereka bertiga menuju ke pinggiran kota Seoul, kemanalagi kalau bukan hutan belantara untuk segera mencari buruan. Vampire bukannya mahluk yang lapar setiap saat, mereka bisa tahan sampai 2 hingga 3 hari tanpa meminum darah, itupun darah hewan. Beda halnya dengan vampire pemangsa darah manusia, mereka bisa 2 hingga 3 bulan menahan lapar.
Malam ini, Jeno, Jaemin beserta Renjun kebagian jatah waktu untuk berburu darah hewan. Sebab, sudah 3 hari lalu kelompok lain telah berburu untuk mereka. Sekaranglah tinggal giliran mereka mencari makan untuk yang lain. Vampire di Seoul sepakat membagi jadwal untuk berburu. Ini mereka lakukan agar tidak banyak vampire yang harus keluar dari kastil dan bertemu manusia. Tujuannya tidak lain yaitu untuk menjaga keberadaan bangsa vampire.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karma: The Vampire
FantasyBagaimana karma berjalan? Salah apa Jaemin dan Renjun hingga harus menanggung karma pendahulunya?