My Birthday Wish (Double Y)

314 27 6
                                    

Menyeret terseok kaki ke belakang. Tatapan takut seorang anak kecil pada sesosok pria dewasa di depannya. Pria itu menatap tragis pada anak kecil di depannya yang beringsut semakin menjauh. Menjauh sambil terduduk karena tak punya tenaga untuk lari.

Anak kecil berusia 10 tahun itu menatap ke seberang ruangan. Tergeletak dua sosok mayat berbeda gender di sana. Ayah dan ibunya.

Air mata mulai menggenang di matanya.

"Kau mau lari ke mana anak kecil?"

Anak itu mengangkat kepala. Menatap mata sosok yang baru saja membunuh kedua orangtuanya dengan cara yang sadis. Menghabiskan darah mereka.

"T-tolong...j-jangan mendekat!" bisik anak kecil itu sambil terus beringsut mundur. Hingga punggungnya terantuk dinding. Dia tahu, ia tak bisa kabur lagi.

Pria berpakaian serba hitam, memakai tudung hitam itu, tertawa di depannya. Tak ada cahaya lampu yang menyinari ruang tengah itu karena sang penjahat telah merusaknya. Hanya cahaya bulan purnama saja yang membantu penerangan. Tapi cahaya itu tak cukup banyak untuk melihat sang penjahat dengan jelas.

Pria itu berjongkok. Ia mengulurkan tangan hingga menyentuh rambut anak kecil itu.

Ketakutan. Anak kecil itu memejamkan mata dan berusaha memeluk dirinya sendiri. Ia ingin menepis tangan kotor itu tapi ia tak punya tenaga.

Beberapa detik selanjutnya, anak itu merasakan hembusan napas yang sangat dekat. Menggelitik lehernya yang terasa dingin.

"Dengarkan aku, anak kecil!" Pria itu mulai bersuara.

"Karena kau sudah melihat rahasiaku, aku harus menghukummu, anak kecil!"

Selanjutnya, anak kecil itu merasakan benda tajam menusuk kulit lehernya. Menembus kulit epidermis hingga darah keluar dari sana. Membuat dua lubang yang cukup lebar di sana.

Sang anak yang merasa kesakitan, tentu saja menjerit. Menangis. Memukul pria di depannya. Memohon untuk dilepaskan dari rasa sakit yang membakar sekujur tubuhnya.

"LEPASKAN AKU!! TOLONG!!"

***

Selamat datang di duniamu yang baru.

Dunia yang penuh darah.

Kehausan.

Nafsu.

Keinginan untuk membunuh.

Selamat datang vampire yang baru lahir,

HA YOONBIN.

***

"Yoonbin!"

"Yoonbin! Bangun!"

Pemuda yang membangunkan Yoonbin itu berdecak. Ia menegakkan tubuh dan melihat teman sekamarnya dibanjiri peluh. Ia tak tahu apa yang terjadi pada Yoonbin. Tapi ia yakin bahwa teman sekamarnya sedang mimpi buruk.

Akhirnya, pemuda itu mendapat ide. Ia mengambil air minum yang sisa setengah di atas meja belajar Yoonbin. Teman sekamarnya itu selalu menyiapkan air di sana.

Sambil tersenyum jahil, pemuda itu mengguyur Yoonbin dengan segelas air di tangan.

Berhasil!

TREASURE PUZZLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang