5.2 [Chat]

204 35 19
                                    

[17/11/xx]


Haewon

Woongie, kau sudah sampai?
Apa perjalananmu melelahkan?
Jam berapa kau sampai disana?

Hwanwoong

Baru buka ponsel
Pesanmu sudah sebanyak ini

Ya, aku sudah sampai
Melelahkan sekali di tambah tidak ada kamu dan anak-anak
Hm, mungkin sekitar pukul 5 sore

Haewon

Hehe, aku khawatir
Entah kenapa, padahal kau sudah sering bepergian ke luar kota

Bisa saja kau
Makanlah dengan benar disana
Meskipun pekerjaanmu banyak, kau tidak boleh terlalu lelah

Hwanwoong

Tentu saja, nyonya
Aku akan menjaga kesehatanku disini
Kalian juga, terutama kamu

Haewon

Baguslah

Oh, iya, aku meminta izin
membawa anak-anak menginap beberapa hari di rumah ibuku

Boleh, kan?

Hwanwoong

Tentu saja
Hati-hati di jalan
Jika sudah sampai, kabari aku!

Haewon

Iya
Terima kasih

Hwanwoong

Ehm, Haewon-ah ada yang
ingin aku sampaikan padamu

Haewon

Apa?

Hwanwoong

Aku mencintaimu
Bahkan aku tidak pernah berbohong ketika aku mengatakan bahwa aku mencintaimu

Aku selalu mencintaimu, terlepas dari  ada atau tidaknya aku. Selamanya, aku akan terus mencintaimu

Katakan, juga pada anak-anak bahwa aku juga mencintai mereka berdua
Mereka adalah harta paling berharga dalam hidup seorang Hwanwoong

❤️❤️❤️❤️

Haewon

Eey, kata-katamu itu
Aku geli tau!
Kamu bahkan sudah sering mengatakannya, Yeo!

Tapi, tanpa kamu bilang pun
aku sudah tau
Aku juga mencintaimu ❤️

Iya, nanti aku sampaikan
pada anak-anak

Hwanwoong

Haha, aku bahkan malu setelah mengatakannya

Yasudah, jaga dirimu dan anak-anak baik-baik!

Aku akan pulang minggu depan
Sampai jumpa
Aku mencintaimu, Yeo Haewon. ❤️😊

[18/11/xx]

Haewon

Woongie, sudah makan?
Bagaimana dengan kerjaanmu?

Haewon

Hey, kamu sulit sekali
di hubungi
Baiklah, mungkin kamu sedang sibuk

Aku izin untuk pergi bersama teman-teman kuliahku dulu
Anak-anak bersama ayah dan ibuku

Hanya sebentar


[19/11/xx]

Haewon

Woongie?
Kemana saja sih?
Aku berusaha menelponmu, anak-anak bilang merindukanmu

Tentu saja, aku pun merindukanmu

[20/11/xx]

Haewon

Woongie
Baiklah, sudah cukup
Sesibuk itukah?
Sampai kamu tidak punya waktu
untuk mengabari aku?

Ini sudah keberapa kalinya aku bertanya
Lewat sms bahkan anak-anak juga
sempat menelponmu
Ponselmu tidak aktif
Kau kemana?

Haewon

Baiklah
Terserah
Aku akan mematikan ponselku
Agar kau pun tidak bisa menghubungiku nanti!

Aku akan benar-benar tidak peduli lagi padamu
Saat kau pulang nanti, aku akan benar-benar menyita ponselmu itu!
Dan kau, akan ku pukul karena membuatku khawatir


[21/11/xx] : 09.00 am


Haewon

Kau benar-benar keterlaluan!
Baiklah, aku akan mematikan ponselku sekarang


Aku sangat khawatir jika
kau ingin tau!
Anak-anak bahkan menangis
karena kau tidak menelpon mereka





[21/11/xx] : 01.45 pm





Tuan Park

Nona Yeo, suami anda meninggal
Kami akan membawa jenazahnya pulang
Maaf, jika berita ini bukanlah hal yang anda harapkan












Haewon memandangi ponsel sang suami dengan tatapan nanar, kesedihan seolah datang kembali dan air mata seolah hendak turun lagi.

"Jika saja aku tau kalau hari itu adalah hari terakhirmu. Maka, aku akan melarangmu pergi. Woongie, aku mencintaimu."









Hai! Masihkah ada yang nungguin cerita ini? Kalau ada, aku ucapkan terima kasih ❤️

Aku gak tau chapter ini ngefeel atau enggak. Tapi, jujur, numpahin ide ke dalam tulisan lagi benar-benar gak berjalan sama sekali. Tulisanku berantakan, banyak draf yang ku buat tapi malah gak selesai. Aku biarkan dan menjadi bangkai.

Mungkin, chapter selanjutnya akan aku publish tapi gak tau kapan hehe. Sejalannya saja, biarkan mengalir apa adanya.

[Bahasa Mandarin bener-bener susah yaampun. 😥😫]

Love, Zi 🤗



Oneus As Husband ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang