Apa yang akan kau lakukan ketika seseorang menuduhmu dengan sembarangan?
Tentu saja, perasaan marah akan kau rasakan.
Sama halnya dengan keluarga Lee. Seseorang yang mereka kenal ternyata diam-diam memberikan berita yang tidak benar dan beralasan tentang Hyejin. Seoho yang barusaja pulang dari dinasnya pun mendadak harus mendapati berita yang mengejutkan, dan itu datang dari putera sematawayangnya, Lee Yeonho.
Bocah berusia 8 tahun itu tengah duduk di kursi dekat rak mainan ketika Seoho membuka pintu depan, ia sedikit terkejut melihat Yeonho yang terlihat seperti tengah menyambutnya. Namun, dilihat dari raut wajah anak lelakinya itu, ia merasakan ada hal lain yang tidak ia ketahui.
Seoho mencoba tersenyum, ia berjalan menuju kursi dimana Yeonho duduk lalu ia berjongkok di hadapannya. "Papa pulang!" Ujarnya seraya mengacak-acak rambut hitam anaknya itu
Yeonho mengangkat wajahnya perlahan, lalu menempatkan jari telunjuknya di depan bibir. "Shtt, papa tidak boleh berisik. Nanti kedengaran sama mama!" Ucapnya dengan suara setengah berbisik
Kening Seoho berkerut, ia menatap ke arah ruangan lain lalu kembali menghadap wajah Yeonho. "Loh, kenapa memangnya?"
Yeonho menggelengkan kepalanya. "Nanti papa marah sama Yeonho."
"Bagaimana bisa papa marah kalau masalahnya saja papa tidak tahu, hm?"
Bocah lelaki itu tampak sedang mempertimbangkan keputusan, dapat dilihat dari matanya yang mengerjap-erjap dengan bibir bawah yang ia gigit. Kebiasaan memang. "Eum, papa janji ya?"
Seoho mengangguk. "Iya, papa janji. Sekarang beritahu papa ada masalah apa di rumah? Yeonho tidak nakal, kan saat papa tinggal kerja selama seminggu?"
Yeonho menggeleng cepat, "tidak! Aku tidak nakal." Lalu bahunya turun, "tapi, aku tidak bisa menjaga mama seperti yang diperintahkan papa."
Alis Seoho bertaut. "Memangnya mama kenapa?" Nada bicaranya mulai khawatir
"Selama papa pergi kerja, aku sama mama kan diam di rumah. Terus, pagi-pagi kita pergi ke supermarket dan disana mama ketemu sama tante-tante rambut panjang berponi." Ia menjeda sebentar ucapannya
"Waktu itu tante berponi ngobrol sama mama, tapi, wajahnya seperti marah. Yeonho juga lihat mata mama merah habis dimarahin tante itu."
Seoho menjadi tidak enak hati. Ini sebenarnya ada apa lagi? Tante berambut panjang dan berponi?
"Lalu setelah itu apa lagi yang terjadi sama mama?"
"Mama dikasih tatapan seram dari tante itu, karena Yeonho bilang ... eum, tidak ah, nanti papa marah." Ia memainkan jari jemarinya
Seonho menaruh tangannya di pundak sang anak. "Tidak apa-apa."
"Yeonho kesal sama tante itu karena udah marahin mama. Jadi, Yeonho teriakin tante itu di depan banyak orang."
"Memangnya Yeonho bilang apa sama tante itu?"
Yeonho menundukan wajahnya, "Yeonho bilang, kalau tante itu mirip kuda poni campuran singa."
Seoho menahan tawanya, ia sebenarnya ingin tertawa tapi, ini bukan waktunya. "Mama bilang tidak sama Yeonho waktu sampai di rumah?"
Yeonho menggeleng. "Tidak. Mama langsung masuk kamar lalu menangis."
Seoho mencium pipi anaknya sembari mengusap kepalanya. "Papa lihat mama dulu, ya?"
Yeonho mengangguk, "aku mau menggambar dulu di kamar ya papa."
![](https://img.wattpad.com/cover/241284308-288-k504148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneus As Husband ✓
Hayran Kurgu[Oneus imagine as a husband] - bahasa baku, lengkap. - fanfiction (tidak untuk disangkut pautkan sengan kehidupan asli para member) © 2020, Lovelyxierzi.