" hello "
" hm "
" puan lee dah sampai di balai, nak kami soal siasat dulu ke? " soal seungkwan melalui panggilan bersama jeonghee
" ya, pastikan jangan tertinggal satu pun informasi tentang mereka " balas jeonghee
" baiklah, em kau masih dengan minghao ke? " soal seungkwan kepoh
" ya " balas jeonghee
" jangan bukan-bukan tau, aku tak ready nak menimang anak dari kau " sakat seungkwan, jeonghee tertawa
" dah lah aku nak sambung peluk dia, annyeong " jeonghee mematikan panggilan, telefon diletakkan tubuh minghao dipeluk erat
sesekali dibelek wajah minghao yang sedang tertidur pulas

" perfect " puji jeonghee lalu dicuit hidung minghao
" kenapalah aku tak pernah tahu perasaan kau kat aku? " jeonghee menyembamkan wajah di dada minghao, digeleng-gelengkan kepalanya pelan
minghao terjaga, lelaki itu sekadar memerhati gelagat teman wanitanya itu
minghao tersenyum kecil
" zao an " ucap minghao dengan suara seraknya
" e-eo? " jeonghee menatap wajah minghao, jejaka itu tersenyum manis dengan wajah mamainya
" tak kerja ke? " soal minghao
" k-kerja " jeonghee mengangguk
" can i have my morning kiss? " soal minghao lalu menyelaraskan kedudukan matanya dengan jeonghee
" h-ha? "
chup
pipi jeonghee memerah, alala malu lah ihik
" dah bangun, harini kan aku dah janji nak tolong kau kat balai " minghao segera bangun lalu menarik tangan jeonghee
" ahh malas " jeonghee memeluk tubuh minghao erat
" ish sejak bila sayang haohao ni jadi pemalas ni hm? " minghao mencubit pipi jeonghee kuat
" sejak sayang haohao jatuh cinta dengan hao? " balas jeonghee lalu tersenyum, pagi yang dimulakan dengan ayat-ayat romantis dari kedua pasangan itu membuktikan bahawa cinta minghao bukanlah bertepuk sebelah tangan lagi
tawaan-tawaan yang kedengaran dari bilik tersebut membuat suasana semakin ceria
harap-harap hubungan ini bakal kekal buat selamanya
🍂
" ayi, kita dah lama kenal kan? boleh tak kalau ayi jujur kat hao? " minghao menatap anak mata wanita tersebut
puan wen menunduk
" hao, ayi buat semua ni demi kesihatan fengjun " jawab puan wen
" ayi, hao tau fengjun penghidap penyakit melas syndrome tapi bukan ini cara ayi untuk selamatkan nyawa fengjun " minghao menyentuh tangan wanita itu
sikapnya yang lembut buat puan wen membuka cerita yang sebenar
" jangan disebabkan wen junhui bukan anak ayi, ayi sanggup bunuh dia demi selamatkan fengjun "
" andai perkara tersebut berlaku, fengjun mesti sedih akibat kehilangan seorang lagi orang penting di dalam hidupnya " sambung minghao
" kalau ayi tak cukup duit untuk perubatan fengjun, keluarga kami bersedia untuk membantu " minghao tersenyum manis
" ayi, hao dah anggap jun keke macam abang hao sendiri. hao tak sanggup tengok orang yang hao sayang pergi sebab satu tindakan bodoh dari seseorang " minghao terus menerus meluahkan kata-katanya
ikatan persahabatan antara xu dan wen semestinya erat namun ianya runtuh apabila ketamakan puan wen sendiri
" ayi.. "
" ayi taknak ke tengok jun bahagia? " soal minghao
airmata wanita tua itu mengalir, rasa bersalah menyelubungi dirinya
" j-jun, m-maafkan mama " puan menunduk
" y-ya, s-saya mengaku sayalah punca wen kaijun kemalangan " akuan puan wen buat anggota-anggota polis yang sedang memerhati diluar bersorak
akhirnya, wanita itu mengaku akan kesalahannya
" d-dan y-yoon jeonghee, s-saya mengaku sayalah yang membunuh ibu kamu " ujar puan wen lagi, jeonghee yang berada diluar bilik tersebut terduduk
kecewa namun dalam masa yang sama jeonghee lega dengan semua pengakuan puan wen
" eomma, jeonghee berjaya " jeonghee pantas mengesat airmatanya
matlamatnya untuk menjadi seorang anggota polis berjaya, matlamat untuk mencari pembunuh ratu hatinya.
" e-eomma, maafkan puan wen ya? " ujar jeonghee lalu tersenyum lemah
" jeonghee " panggil seseorang
" j-jun "
PUK
mata jeonghee membulat, terkaku seketika dengan keadaan yang sedang berlaku
pelukan dari jun makin dipereratkan, jeonghee cuba melepaskan pelukan tersebut namun tidak berjaya
" xie-xie " ucap jun
" untuk? "
" segalanya " mata jun dan jeonghee bertatapan
sesungguhnya, gadis itu masih belum bersedia untuk menatap wajah lelaki yang pernah bertahta di dalam hatinya
ingat jeonghee, kau dah ada minghao
" itu memang tugas aku " jeonghee berjalan meninggalkan jun
" tapi kau buat semua tu demi aku kan? " soal jun, langkah jeonghee terhenti
pada mulanya memang benar dia lakukan semua itu demi ibu dan juga jun, tapi niatnya telah berubah
" tak "
jun menunduk kesal, nampaknya dia dah tak ada harapan untuk mengambil semula hati jeonghee
" huft "
KAMU SEDANG MEMBACA
© xifu, wo ai ni! | junhui
Fanfic" 𝒙𝒊𝒇𝒖𝒖~ 𝒘𝒐 𝒂𝒊 𝒏𝒊! 𝒎𝒘𝒂𝒉 𝒔𝒉𝒊𝒌𝒆𝒕 " - 𝒚𝒐𝒐𝒏 𝒋𝒆𝒐𝒏𝒈𝒉𝒆𝒆 " 𝒘𝒐 𝒉𝒆𝒏 𝒏𝒊 " - 𝒘𝒆𝒏 𝒋𝒖𝒏 𝒉𝒖𝒊 (the most beautiful cover made by : @h_hyuaroha15)