O8.

287 27 4
                                    

Happy Reading
photo by : sa_diddy

"Yang Jeongin?!" ia mengangkat tubuh Jeongin yang sudah hilang kesadaran. Ia menempelkan jarinya ke leher Jeongin. "Oh, shit."

Ia pikir makhluk tadi sudah gugur. Tapi nyatanya wanita itu masih sanggup berdiri walaupun setengah tubuhnya sudah hancur. Laki-laki bersurai hitam itu mulai panik. Pasalnya, ia juga mulai capek setelah menghabisi sekian banyak makhluk tadi.

Tiba-tiba saja dari arah belakang, ada seorang laki-laki yang melompati mereka. Kemudian dengan sigap ia menghabisi makhluk tadi. Senyum Jisung mengembang, membuat pipi tembamnya membulat.

"Jangan! sentuh! adik-adikku!" katanya sambil terus-terusan membunuh.

Saat itu juga, Minho dan Felix datang dari arah depan. Mereka juga sempat menghabisi beberapa makhluk yang berterbangan.

"Bagaimana Jeongin?"

"He still with us. Aku akan bawa dia ke utara."

Sang laki-laki menggeleng, "Tidak. Banyak rakyat sipil di rumah sakit. Makhluk-makhluk ini akan terus mencari kita. Bawa dia ke pusat kerajaan. Aku sudah menyiapkan medis disana."

Jisung mengangguk mengerti. Ia segera mengangkat tubuh Jeongin. "Berat banget dah bocah!"

"Kalian ke pusat kerajaan saja dengan Jisung." perintah selanjutnya dilontarkan untuk Minho dan Felix. "Aku akan cari Kim Jungeun dan mengajaknya ke pusat."

"Aku akan pergi bersamamu, Chan Hyung."

Chan mengangguk. Mereka akhirnya berpisah. Minho mengambil seekor kuda yang tersambung dengan sebuah kereta pengangkut kubis di dekat sana. "Ayo cepat naik."

"Hyung, kau menyuruhku naik kereta kubis?!"

"Bacot! Cepat naik."

Akhirnya Jisung rela membuang harga dirinya dan menaiki kereta kubis dengan Jeongin di pangkuannya.

//

Bagian utara memang bagian yang paling dekat dengan pusat kerajaan. Bagian itu berisi pusat pengobatan, rumah sakit dan sebagainya. Pemimpinnya adalan Christhoper Bang Chan yang punya tanggung jawab untuk mengobati.

Akibat ledakan di pasar malam, banyak rakyat sipil yang terluka. Mereka dievakuasi ke bagian utara untuk sementara waktu. Makanya Jisung bisa melihat keramaian dari atas sini. Orang-orang sibuk berlalu lalang dengan segala peralatan medis. Gedung rumah sakit yang biasanya tidak seramai ini, jadi ramai dan terang benderang.

"Bagaimana Jeongin?" tanya Seungmin yang baru saja masuk ke ruangan.

"Ugh, bau sekali kalian!" protes Jisung sambil menatap Seungmin, Changbin dan Hyunjin bergantian.

"Gara-gara orang bodoh ini kita jadi jatuh ke selokan!" protes sang pangeran ke-III sambil menunjuk laki-laki berambut panjang disebelahnya. Sedangkan Hwang Hyunjin hanya tersenyum polos.

Jisung menggoyang-goyangkan tangannya di depan hidung. "Jeongin sudah menerima pertolongan pertama. Kalian mandi dulu sana sambil menunggu Chan hyung."

"Chan hyung? Aku pikir kita-"

"Aku paham kalian masih kecewa. Begitupula aku. Rasanya aku belum puas menghajarnya." potong Jisun. Ia berbalik untuk menatap Jeongin yang terlelap di atas ranjang. "Tapi ada sesuatu yang lebih penting dari itu. Jadi tolong, sekarang kalian mandi karena aku mulai pusing dengan bau kalian."

Tiga saudaranya akhirnya keluar dari ruangan. Jisung mengelus halus surai coklat Jeongin yang sedikit basah. Jarinya menyisir rambut Jeongin dengan telaten. Sampai ia menemukan bagian dalam rambut Jeongin berwarna putih. "Sejak kapan anak ini bisa ngecat rambut?"

Eight of The Broken Compass - Stray Kids✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang