ㅡ CHAPTER 2

25.9K 2.9K 368
                                    

Mengemudi mobil di malam hari sambil mendengarkan lagu memang menjadi kegiatan favourite banyak orang, termasuk Jaehyun. Selain memberi efek rasa tenang, hal itu juga membuat mood yang sedang berantakan otomatis berubah menjadi mood yang bagus, contohnya seperti Jaehyun sekarang, setelah dia merasa kesal karena tadi dia dibawa ke bar sialan oleh Johnny, mood nya kembali membaik berkat lagu yang sedang terputar di telinga nya sekarang, bahkan Jaehyun sampai mengetuk-ngetuk setir mobil nya sambil sesekali menggerakkan kepala nya tanda bahwa dia menikmati momen tersebut.

"Ada apa dengan anak itu? Apa dia tidak waras? Mengapa dia harus lelah berlari di saat banyak taksi yang lewat?" Kata Jaehyun dengan mata yang memicing ke arah trotoar karena dia melihat anak laki-laki yang sedang berlari.

Namun Jaehyun tetaplah Jaehyun yang tidak ingin sama sekali melibatkan diri jika itu bukan urusan nya, buktinya sekarang dia hanya melajukan mobilnya ke arah rumah Yuta dan melewati anak itu begitu saja tanpa ada niat membantu, malah dia menggidikkan bahunya tanda tak mau ikut campur.

"Tapi masa bodoh, itu bukan urusanku." Sambung Jaehyun lagi sambil menginjak pedal gas untuk membawa kuda besi nya sampai lebih cepat ke tempat yang sedang dia tuju.

Bagi Jaehyun waktu adalah uang, jadi dia tipikal orang yang tidak ingin membuang waktu terlalu banyak jika dia tidak mau uang nya terbuang sia-sia, terlihat dari dia sekarang yang sudah sampai di pintu gerbang kediaman Yuta hanya dalam waktu beberapa menit setelah menginjak pedal gas nya tadi sampai kecepatan maksimal.

"Cepat buka gerbang nya, aku ingin bertemu dengan Yuta." Perintah Jaehyun pada orang yang berjaga di depan gerbang rumah sahabatnya.

Pria yang berpakaian khas negeri sakura lengkap dengan samurai nya itu hanya menunduk pada Jaehyun. Iya, semua orang yang berjaga di rumah Yuta itu memakai pakaian tradisional Jepang, Yuta memang sangat cinta pada negara asalnya.

"Maaf Tuan Jung, tapi saat ini Tuan Nakamoto dan Tuan Dong sedang tidak berada di rumah, apa anda akan tetap masuk? Kami akan membukakan pintu gerbang nya."

Kening Jaehyun mengernyit mendengar penuturan dari salah satu pengawal Yuta yang masih menundukkan kepala nya.

"Yuta sedang tidak berada di rumah? Kemana dia?" Tanya Jaehyun penasaran karena Yuta biasanya akan tetap berada di dalam rumah apapun yang terjadi jika sudah lebih dari jam malam.

"Iya, mereka berdua pergi ke rumah sakit karena Tuan Dong yang tiba-tiba merasa tidak enak badan." Jawabnya lagi secepat kilat karena tidak mau membuat mood Jaehyun menurun dan membahayakan nyawa nya sendiri.

Jaehyun berdecak pelan mendengar jawaban pengawal Yuta, sudah dia tebak pasti Winwin yang merasa tidak enak badan karena Yuta tidak mungkin mau keluar jika itu tidak penting dan tidak berhubungan dengan Winwin.

"Mereka pergi ke rumah sakit mana?"

"Rumah sakit Nasional Seoul, Tuan."

Segera setelah mendengar jawaban nya Jaehyun langsung membawa mobilnya pergi ke tempat yang pengawal Yuta maksud. Yuta memang tidak melakukan ritual malam nya bersama dengan Winwin ketika Jaehyun datang, tapi ini lebih parah dari itu karena Jaehyun harus mencarinya dua kali, sepertinya doa Jaehyun tadi kurang lengkap.

"Kenapa bajingan itu tidak mengangkat teleponnya." Maki Jaehyun yang sedang mencoba menghubungi Yuta.

Oh ayo lah, rumah sakit Nasional Seoul itu besarnya tidak hanya satu atau dua centimeter, ini adalah rumah sakit terbesar di Korea Selatan, bagaimana caranya Jaehyun bertemu dengan Yuta di rumah sakit sebesar itu jika Yuta tidak bisa di hubungi sama sekali? Mereka tidak hidup dalam sebuah film atau drama yang mengandalkan takdir untuk bisa saling bertemu.

[ ✔ ] MAFIA ; JAEYONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang