Ditulis di Instagram oleh neede21_
***
Aku memaksa tubuhku terus bergerak bersamaan dengan hujaman peluru yang terus menembaki tempatku tanpa arah. "Sial!" Umpatku saat satu peluru menggores betis kaki sebelah kiriku. Dan itu memperlambat gerakanku. Tak berapa lama semua kembali hening. Orang-orang itu menganggap aku ataupun yang lain sudah mati sepertinya.
"Neil di mana kau!"
"Aku disini. Cepatlah ... Kakiku tergores." Aku mengalihkan pandanganku dari arah Saga yang mulai mendekat dan mulai memperhatikan lukaku, berdarah.
"Kau tak apa-apa Neil?" Tanya Saga setelah memastikan tidak ada yang terluka dariku kecuali betis kiriku yang hampir saja tertembak oleh peluru sialan itu.
Aku menggelengkan kepalaku dan lebih menanyakan hal penting kepadanya, "Dimana An?"
"Dia aman, dan dia tidak tahu apa yang terjadi semalaman tentang pemberontak itu," jelas Saga.
"Apa mereka sudah pergi? Kalau aku dalam keadaan pulih, sudah kuhabisi mereka sebelum bisa menarik pelatuknya dan menghancurkan ini semua."
"Kau sabar. An baik-baik saja dan kupastikan dia tidak akan tahu."
"Kau apakan An semalam?" tanyaku cepat, tidak mungkin perempuan satu-satunya yang sangat peka bisa diam begitu saja semalaman saat terjadi pemberontakan besar-besaran.
"Membiusnya. Dan kita bisa pura-pura tidak ada yang terjadi semalam. Tetapi sesuatu telah terjadi dan kita harus memutuskan untuk berbuat apa," ujarnya cepat sambil membereskan lukaku dengan menutup menggunakan kain robekan. Aku yakin ini akan infeksi.
Aku ingin mengumpat dan melemparnya saat itu juga. Membius adalah tindakan paling bodoh. Bagaimana jika An tertangkap tanpa perlawanan.
"Kau tenang saja, kita bisa ketempat An sekarang jika kau mengkhawatirkannya. Tapi aku tidak bisa memprediksi apa kau akan kuat berjalan dengan keadaan seperti ini," ucapnya melirik kearah kakiku. "Aku tak ingin mengendongmu jika kau tak sanggup berjalan. Akan kutinggalkan," lanjutnya.
"Harusnya An tidak ikut petualangan bodoh ini!" Aku berdiri dan mulai menyeret kakiku yang hanya dibalut kain hasil robekan baju Saga. Ngilu.FIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cermin #1
Short StoryBerisi kumpulan cerita mini yang ditulis oleh peserta Event Cermin PraKita. Setiap prompt yang diberikan setiap harinya akan dipilih tiga untuk dipublikasikan di Kumpulan Cermin #1 ini. Selamat membaca.