Ditulis di Instagram Oleh Sheillapnf
***
Hujan sedari tadi membasahi jalanan kota yang mulai gelap. Orang-orang menepi untuk memakai jas hujan, lalu kembali melanjutkan perjalanan.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Di saat yang bersamaan, seorang mahasiswi bersama temannya justru melajukan motornya dengan kencang, hendak berpacu dengan waktu.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Mereka menuju gedung yang terletak di bagian belakang fakultas. Itu adalah gedung laboratorium yang biasa digunakan untuk penelitian.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Setelah memarkirkan motornya, mereka berdua turun dengan keadaan setengah basah. "Akhirnya sampe juga, untung ngebut, jadi gak terlalu basah kan baju kita," ucap mahasiswi bernama Lily.
Tata menganggukkan kepala, tanda setuju dengan ucapan Lily. "Yuk ah kita mulai, biar cepat selesainya," ujar Tata.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Mereka bergegas mengenakan jas lab berwarna putih, lalu mengambil bahan untuk keperluan penelitian yang sudah dipersiapkan. Ya, tujuan Lily dan Tata adalah menimbang bahan tersebut. Mereka baru mendapat giliran sekarang di karenakan ramainya orang yang menggunakan alat timbangan itu.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Timbangan analitik yang akan mereka pakai berada di ruangan tertutup paling ujung. Lily mulai menyalakan timbangan dan menyendok bahan berbentuk bubuk itu dengan spatula. Tangan Lily gemetaran saat memasukkan bahan ke piringan timbangan. "Hahaha, jangan grogi gitu ah, Ly," ledek Tata. "Hush, diem, Ta," jawab Lily.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
***
Setengah jam mereka menimbang dan belum mendapat angka yang stabil. "Lah ini kenapa sih, Ta. Padahal ga ada angin tapi angkanya naik turun terus," omel Lily.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Mungkin ada angin nakal yang sengaja ganggu kamu tuh, biar kita bermalam di sini," jawab Tata sekenanya.Jawaban Tata membuat Lily merinding. Angin nakal? Ini ruangan tertutup dan seluruh jendela di ruang sebelah juga sudah ditutup karena hari sudah malam. Lalu darimana datangnya angin?
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Bruk... Suara pintu tertutup terdengar keras, seperti ada yang banting. Lily dan Tata bergegas berlari menuju pintu depan. Pintu itu terkunci. "Ta, mana kunci cadangan yang udah kita pinjam tadi?" tanya Lily. "Eh bukannya sama kamu ya?" jawab Tata.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Muka Lily terlihat panik dan takut. Ini sudah malam, cuma ada mereka berdua di labor, plus di luar hujan sedang deras. "Hahaha, muka macam apa itu, Ly," ledek Tata.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Di saat seperti ini kamu masih bisa tertawa. Keterlaluan!" Aku memukul bahunya karena kesal. "Pintunya di depan dan kita terkunci dari luar. Menurutmu kita harus apa?"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Kita bermalam aja di sini dan sembunyi, Ly," Tata menarik tangan Lily dan berlari ke ruang timbangan. Tata mengunci pintu ruang tersebut, "sebenarnya aku juga takut, Ly, hehe". Tata melanjutnya ucapannya, "ngomong-ngomong, siapa perempuan yang tadi buka jendela sebelah, Ly?"
Lily membelalakkan mata, terkejut.FIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cermin #1
Short StoryBerisi kumpulan cerita mini yang ditulis oleh peserta Event Cermin PraKita. Setiap prompt yang diberikan setiap harinya akan dipilih tiga untuk dipublikasikan di Kumpulan Cermin #1 ini. Selamat membaca.