Ditulis di instagram oleh sheillapnf
***
"Wah gilaaa, udah sendok keberapa itu kamu ambil sambel, Nad?" tanya Siwa.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Sendok kelima dong, hehe," jawabnya santai sambil terus mengunyah nasi berlumur cabe.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Awas loh perutmu ntar pedih," sambung Fiqa.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Santai aja, aku ini ratunya sambel," kekeh Nada.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Begitulah Nada, yang katanya ratu sambel. Semangkuk sambel rasanya tak pernah cukup untuk memuaskannya. Selalu ada kata lagi dan lagi. Mungkin itulah asal usul munculnya istilah tobat sambel.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Pernah di suatu waktu, ketika mereka bertiga sedang makan di warung pecel lele, Nada melahap habis sambal milik Siwa dan Fiqa. Belum puas dengan tingkat kepedasannya, ia meminta semangkuk sambal lagi.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Huuh.. haah, ini baru namanya makan," ucap Nada sombong.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Duh, aku sih yang penting gak berlebihan gitu sambelnya, Nad," balas Siwa.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Ah, kalian lemah hihi," kekeh Nada.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Dengan muka merah dan mulai berkeringat, Nada meraih mangkuk sambel milik kedua temannya. "Dari pada cuma dicolek aja nih sama kalian, sini ratu sambel habisin," kata Nada.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Siwa dan Fiqa hanya melongo menyaksikan Nada. Sambel di warung ini memang terkenal sangat pedas, tapi Nada dengan semangat menghabiskannya. Terlihat muka Nada yang makin merah, bibir yang berubah jontor, dan ngomongnya yang makin ngawur.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Sebenarnya Nada sudah tidak kuat menghabiskan setengah mangkuk sambel lagi, tapi sayang katanya. Nada pun mengambil lalapan yang tersisa di piring dan mencoleknya ke sambel."Uhuuk..uhuk."
"Udahlah, Nad, jangan dipaksa," ucap Fiqa.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Nada yang baru memasukkan selada bertabur sambel itu buru-buru menjawab, "santai aja, aku ini kan... uhuk..uhuk.."
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Nada si ratu sambel menjadi rempong karena kepedasan, ia mulai sibuk mengelap bibir lalu hidung dan terakhir wajah. Oh tunggu, sepertinya dia memakai tisu yang sama untuk mengelap wajahnya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Aiiish, pedih...pediih..tolong dong, Siw, Fiq," kata Nada sambil berusaha mengucek matanya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
"Huaaa, tolongin dah cepetan," rengeknya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Karena tak tahan pedih dan pedas di mata, Nada langsung mengucek kedua matanya dengan jari-jemari yang ada sambelnya. Alhasil ya tambah pedih dong. Nada meraung-raung meminta tolong, kedua temannya ikutan panik mencari air. Setelah meraba-raba, akhirnya Nada mendapat mangkuk berisi air yang langsung ia siramkan ke wajahnya yang pedih. Sialnya itu adalah mangkuk kobokan bekas Fiqa. Uuh sekarang wajah Nada beraroma pecel lele. Nada si ratu sambel, nampaknya berubah nama menjadi Nada si ratu pecel lele.FIN
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cermin #1
Short StoryBerisi kumpulan cerita mini yang ditulis oleh peserta Event Cermin PraKita. Setiap prompt yang diberikan setiap harinya akan dipilih tiga untuk dipublikasikan di Kumpulan Cermin #1 ini. Selamat membaca.