Bab 8

30 8 13
                                    

Sebelum baca jangan lupa tekan bintang dulu ya ❤

Komen banyak-banyak juga 💜

°

°

°

Dari pagi Anna hanya melamun di sekolah, membuat Yuna yang ada di sebelahnya jadi heran, tidak biasanya ia melihat Anna seperti itu, "Na, kenapa?" Ditanya seperti itu Anna hanya menggelengkan kepala.

Saat ini dirinya sedang berada di fase malas bercerita dan ingin tidur saja.

Akhirnya bel pulang berbunyi, Anna dengan segera membereskan alat tulisnya, rencananya sampai di rumah ia akan tidur sampai malam. Pergerakannya dihentikan oleh Yuna. "Hari ini pulang denganku ya, aku khawatir nanti dijalan kamu malah melamun sendiri bagaimana?" tawar Yuna.

Anna sebenarnya tak masalah agar uang untuk ongkosnya bisa ditabung, tapi ia terlalu sering merepotkan Yuna, "Tidak Yun, hari ini aku pulang sendiri saja, tidak usah khawatir, mana mungkin aku melamun dijalan." Jawab Anna diselingi kekehan untuk meyakinkan sahabatnya. Kalau seperti itu Yuna tidak bisa memaksa.

***

Setelah turun dari bus Anna hanya perlu berjalan melewati komplek perumahannya, tapi sedari tadi ia merasa ada yang mengikutinya, padahal saat menengok ke belakang tidak ada siapa-siapa. Apa itu hanya perasaannya saja ya?

Saat meneruskan langkah tiba-tiba kedua tangannya ditarik dan mulutnya dibungkam, Anna terseret karena tidak bisa mengimbangi.

Anna dimasukan kedalam mobil, disana ada satu pria berbadan besar di kursi sopir, dan dua pria yang sedang memegang tangan nya, jadi total ada tiga.

Setelah di dudukan di kursi belakang, mata Anna ditutup. Anna sudah ketakutan sedari tadi, air matanya sudah membasahi pipi, jantungnya berdegup tak karuan. Apa dia akan dijual? Atau dibunuh? Anna rasa hidupnya sudah berakhir.

***

Kini Anna bisa merasakan dirinya berada di ruang tertutup. Mata dan mulutnya masih ditutup, tangannya diikat pada kursi.

Yang bisa ia lakukan sedari tadi hanya menangis, dia jadi menyesal saat dulu selalu menolak ketika akan diajarkan bela diri oleh paman Ahn.

Anna merasa ada yang berjalan di depannya. Tak lama dagunya disentuh, Anna berusaha menghindar tapi semakin di cengkram.

"Hmm, kau memang cantik ternyata." Itu suara perempuan, yang berada di depannya kini berarti seorang perempuan.

"Tapi tetap saja kau tidak boleh merebut milikku, mengerti?" Dagu Anna dilepaskan kasar, terdengar langkah kaki ke arah belakangnya, pundak Anna disentuh, Anna bisa merasakan terpaan nafasnya di telinga sebelah kanan.

"Karena itu kau harus dilenyapkan." Perempuan itu tertawa setelahnya, Anna menelan ludah susah payah.

Anna tidak mengerti, merebut apa maksudnya? Sedari kecil ia tak pernah mengambil barang milik orang lain. Karena itu yang diajarkan oleh orang tuanya, lalu apa maksud perkataan perempuan ini.

***

Sekarang Taehyung mulai bosan melihat Jungkook yang aneh hari ini, dia memarahi semua benda yang ditemuinya. Taehyung rasa anak itu sudah gila.

Jungkook diseret menuju kantin fakultas seni, ya mereka berdua memang anak fakultas itu sendiri.

Tatapan seisi kantin langsung tertuju pada mereka. Ya, itu sudah biasa.

I See [Jungkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang