D-2

226 58 42
                                    

Lee Chaerin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lee Chaerin.

Seorang perempuan berusia 14 tahun yang mengidap penyakit Anemia Aplastik semenjak umurnya 8 tahun. Sebelum didiagnosa penyakit tersebut Chaerin memang memiliki anemia dan ternyata semakin lama, anemia-nya itu semakin parah hingga akhirnya ia dinyatakan mengidap Anemia Aplastik.

Sudah banyak biaya dan hari-hari yang Chaerin korbankan untuk mengobati penyakitnya namun sayangnya sampai detik ini ia tidak merasakan perubahan pada dirinya, semua terbuang sia-sia.

Bahkan ketika dirinya hanya sebatang kara penyakit sialan itu masih bersarang di tubuhnya.

Saat ini Chaerin hanya bisa mengandalkan dana bantuan dari pemerintah. Itu pun tetap tidak cukup untuk Chaerin bolak-balik ke rumah sakit.

'Tuhan tidak adil dengan umatnya.'

Kalimat itulah yang selalu Chaerin ucapkan ketika ia memandangi langit sore.

"Hai."

Sapaan lembut itu menyadarkan Chaerin dari lamunan singkatnya. Ia berbalik dan menemukan lelaki kemarin.

Dengan bibir pucat lelaki itu tersenyum hangat, memperlihatkan jejeran gigi rapi dan lesung pipitnya.

"Oh, hai." sapa balik Chaerin.

"Kamu kesini berobat juga? Atau cuma jenguk keluarga?" tanya lelaki itu tiba-tiba penasaran.

"Jenguk keluarga."

"Benarkah? Kalo begitu semoga cepat sembuh ya untuk keluargamu." ucap lelaki itu.

Chaerin tersenyum ramah. "Terima kasih." balasnya. Chaerin beralih memandangi lelaki itu sejenak. "Kamu sendiri? Pasien disini?"

"Iya, aku pasien disini."

"Lalu kenapa berkeliling?"

Lelaki itu terkekeh pelan. "Dasar saja." ucapnya sambil mengulum bibir.

"Oh ya, soal kemarin aku minta maaf ya karena aku langsung pergi dan lupa bertanya namamu. Namamu siapa?" tanya Chaerin yang baru mengingat jika kemarin ia langsung pergi setelah menyebutkan namanya.

Lelaki itu mengulurkan tangannya. Seolah tidak pernah bosan menunjukkan senyumannya, lelaki itu kembali tersenyum ramah dengan tatapan teduh.

"Namaku Bang Chan."

"Oh, kalau begitu salam kenal... Chan?" ujar Chaerin ragu-ragu.

7 Days : Our Destiny Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang