⇢ ft. bang chan
❝Selamat ulang tahun! Tunggu aku di sini besok karena aku akan memberimu hadiah!❞
Melalui pertemuan singkatnya, Chan menyadari jika seseorang bisa datang dan pergi dengan sekejap mata. Menyedihkan, namun itulah yang terjadi padanya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kemana dia?"
Suara Chaerin perlahan memelan tatkala mendapati bangku yang biasanya Chan duduki kosong dan dijatuhi oleh dedauaan kering.
Chaerin juga tidak tahu mengapa dirinya mengharapkan Chan ada disana. Chan yang dua hari ini selalu duduk di bangku itu sembari menikmati angin musim gugur dan pemandangan langit biru bersih yang sangat menenangkan.
"Dia baik-baik aja, kan?" Chaerin bermonolog.
Setelah termenung cukup lama disana akhirnya Chaerin memutuskan untuk kembali ke kamarnya dan akan kembali keesokan harinya.
Sepanjang perjalanan menuju kamarnya di lantai 2, Chaerin memperhatikan setiap gerak-gerik suster dan dokter yang berlalu lalang, pasien, pengunjung juga. Mereka semua tampak sibuk dengan kegiatannya masing-masing tanpa menyadari bahwa wajah Chaerin telah berubah menjadi pucat.
Ah, Chaerin benci ini.
Kenapa penyakit sialan itu kembali datang disaat Chaerin sudah merasa baik-baik saja selama dua hari ini?
Lihatlah perempuan malang itu, sekarang kepalanya seperti sedang dijatuhi ribuan besi dari atas langit, pinggangnya terasa seperti tertusuk duri tajam, seluruh saraf yang ada di dalam tubuhnya seperti perlahan berhenti berkerja.
Chaerin merasa ruh dalam tubuhnya seperti sedang melepaskan diri.
Dug!
Karena tidak sanggup melawan semua rasa sakit itu, akhirnya Chaerin membiarkan tubuhnya jatuh hingga membuat suara dentuman yang berhasil mengundang perhatian semua orang,
Semakin Chaerin menahannya, rasa sakit dan nyeri itu malah semakin membabi buta, menusuk dan menjalar hingga ke tulang serta urat saraf kepalanya.
Jujur Chaerin tersiksa jika harus seperti ini. Chaerin hanya ingin bebas namun mengapa Tuhan malah menahannya lebih lagi?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Chaerin!"
Samar-samar terdengar suara seseorang yang sedang memanggil-manggil namanya. Chaerin mengerjap pelan sembari memulihkan penglihatannya, bayangan wajah itu seolah memberikan Chaerin kekuatan untuk segera siuman.