Awal Mula Terjadi

4 0 0
                                    

Pada suatu hari, ada seorang pemuda yang bernama Eren ia hidup di sebuah desa dengan tiga adiknya. Yaitu, Erwin, Maya dan Miya. Ia sedang mencari pekerjaan untuk menafkahi ketiga adiknya. Lalu Eden mencari ke berbagai kantor, ia ditolak. Dan akhirnya ia memutuskan untuk menjadi petani di tempat Pak Al. Pada keesokan harinya, Eden berpamitan dengan ketiga adiknya lalu Eden siap-siap untuk ke ladang karena ia adalah petani. Sesampainya di ladang ia langsung menanam sayuran dan buah-buahan dan tidak lupa ia juga menyirami tanamannya agar cepat tumbuh. Setelah menanam dan menyirami tanaman ia langsung bergegas untuk istirahat. Pada ia istirahat di ladang ia memandang langit ia berpikir ''Aku harus bekerja keras untuk ketiga adikku'' ucap Eden di dalam hatinya, karena orang tua Eden sudah lama meninggal, jadi Eden mengemban menjadi orang tua untuk mereka, setelah istirahat ia menuju ke suatu tempat untuk menjual buah-buahan dan sayuran dari ladang tadi.

Sore harinya Eden pulang kerumahnya. Sesampainya di rumah ia menangis tersedu-sedu karena 2 adiknya yang masih kecil tewas dengan mengenaskan dan 1 adiknya pingsan. Lalu ia mengingat dengan wasiat ibundanya ''Nak tolong jaga adikmu, ibu sudah tidak kuat'' ucap Ibunya yang sudah tidak kuat menahan sakitnya. Ia kesal karena tidak bisa menjaga kedua adiknya yang sudah tewas. Lalu ia membawa Miya ke kamar Miya.

Keesokan harinya Eden melihat adiknya masih belum siuman ia menangis berkaca-berkaca. lalu ia langsung menuju ke ladang. Pada saat membajak ia memikirkan terus keadaan Miya karena ia yang selamat dari tragedi kemaren belum sadar juga, dengan tidak sadar ia menabrak sebuah pohon dan traktornya pun rusak. Pada saat, menabrak Pak Al melihat kejadian tersebut dengan muka kesal dan marah, tanpa banyak basa-basi langsung memecat Eden. Dengan mimik sedih ia pulang kerumahnya. Pada saat dirumah Miya sudah siuman. Lalu Eden kasih air putih untuk Miya, dan Eden bertanya ke adiknya ''Miya tolong ceritakan bagaimana ini bisa terjadi?''. Lalu Miya mencerikannya ''Jadi begini Kak Pada saat Kakak pamit mau kerja, ada seorang yang misterius ia memakai topeng, ia bertanya alamat, pada saat aku menjelaskan tiba-tiba ia menusukkan racun ke aku,lalu ia memasuki rumah, ia mendekati Erwin dan Maya, lalu aku melihat dengan setengah sadar orang misterius itu memukuli Erwin dan Maya sampai tewas lalu ia mengambil darah dari Erwin dan Maya lalu aku pun pingsan''. ''Ciri-cirinya kalau tidak salah ia memakai topeng dengan baju hitam dan celana hitam sepertinya sih ia seorang pria'', kata Miya. Setelah mendengar dari perkataan adiknya Eden menceritakan kejadian tadi pagi, mendengar perkataan kakak ia sedih dan juga ia menasihati "Kak sabar saja kita sedang diuji" ucap Miya.

Eden bingung kenapa pembunuh tersebut hanya membunuh kedua adiknya yang masih kecil, sedangkan Miya tidak dibunuh hanya pingsan. Eden ingin mencari tau motif apa yang dilakukan orang misterius tersebut.

Eden pun ingat bahwa ia mempunyai teman masa kecilnya yang sekaran sudah jadi sebagai detektif dan sekaligus menjadi ilmuwan yang bernama detektif X(Xavier). Katanya sih dia sudah memecahkan banyak misteri. Lalu Eden dan Miya berangkat ke tempat detektif tersebut. Pada saat mereka menuju ke tempat temannya Eden, mereka melihat ada topeng di tengah jalan lalu ia mendekatinnya. ''Bang ini mirip dengan topeng yang telah membunuh Erwin dan maya'', kata Miya. ''Kamu yakin (dengan muka kesal), Kata Eden. ''Iya yakin Kak'', kata Miya. Lalu mereka melihat di belakang topeng tersebut ada kata yang bertuliskan ''MASK''. Lalu mereka bergegas dari situ ke detektif X berada.

Sesampainya di tempat detektif x, mereka mengetuk pintu tetapi tidak ada yang menjawabnya. Mereka menunggu lama, tiba-tiba ada orang bertanya kepada Eden ''Kau sedang apa disini'', kata orang disitu. ''Aku sedang menunggu detektif X''. ''ohhh detektif X sudah tidak lagi disini ia pindah ke kota'', kata orang desa situ. Lalu mereka pulang ke rumah.

''Bagaimana Kak apa kita harus ke kota", kata Miya. ''Iya kita harus ke kota karena kita mempunyai petunjuk yakni topeng", Kata Eden. Malam harinya Miya bertanya kepada Kakaknya ''Kang kita ke kota naik apa'' kata Miya, ''Kita naik kereta Dek'' jawab si Eden, lalu Miya bertanya lagi ''Emang Kakak mempunyai biaya untuk ke kota, kan di sana biayanya mahal dan berbeda dengan disini, dan juga Kakak sudah dipecat'', lalu Eden menjawabnya ''Tenang aja Dek, ada kok uangnya. Uang ini dari penghasilan Kakak, pada saat, Kakak menjual sayuran dan buah-buahan, saat kakak kerja hari pertama. Di dalam hati, Miya sedih mendengar perkataan dari kakaknya. Lalu mereka menyiapkan barang untuk esok hari dan setelah itu mereka tidur agar tidak kesiangan.

~ADA~

The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang