The Mask

2 0 0
                                    

Setelah mereka melewati rintangan yang cukup menegangkan.

“apa kita masih bisa menghentikan The Mask” ucap Eden. “Sepertinya masih, soalnya kita masih mempunyai sepuluh menit lagi” ucap Xavier(sambil melihat jam).

“Ayo kita bergegas, untuk membalaskan kematian teman kita Fatih dan Selena” ucap Eden.

Pergilah mereka ke ruangan The Mask, tiba di ruangannya, mereka berenam merinding ketakutan karena ruangannya cukup gelap dan suasananya seperti di rumah angker.

Di situ Eden bertanya terhadap The Mask “Hei kau kenapa mengambil nyawa adikku serta temanku, dibunuh oleh anak buahmu” ucap Eden. “Hahaha....... aku mengambil nyawa anak-anak ini, agar aku bisa menjadi manusia yang paling kuat di dunia ini” ucap The Mask. ““Jangan ngimpi kau” ucap Eden. “Hahahahaha............” tertawalah si The Mask.

Dan selang beberapa menit malam muncullah bulan purnama. The Mask pun melancarkan rencananya.

Tetapi dengan sigap Enam pemberani(Eden, Miya, Xavier, Juna, Kirana, dan Susi), menghalau The Mask agar tidak bisa melancarkan rencana jahat dia.

Dan The Mask memanggil goblin-goblin agar dia bisa lolos dari Eden dan kawan-kawan. “Kurang ajar kau The Mask memanggil monster biadab ini” ucap Eden.

“Banyak sekali ini goblinnya, bagaimana kita bisa menghentikan The Mask” ucap Eden. “Ku punya ide” ucap Xavier. “Ide apa itu” ucap Eden. “Liat aja nanti” ucap Xavier.
Xavier pun memencet tombol yang berada di jam-nya. “Sreeeekkkkkkkk’ suara dari jam tersebut. Dari jam tersebut Xavier memakai baju robot seperti di film Iron Man.

“Wauwwwww” ucap Eden dan kawan-kawan(dengan muka melongo). “Aku yang akan menghadapi goblin ini dan kalian, mencegah si The Mask” ucap Xavier. “Baiklah” ucap Eden dan kawan-kawan.

Setelah itu Xavier menembaki laser ke goblin, sembari Xavier menembaki goblin tersebut Eden dan kawan-kawan menyusul The Mask untuk mencegah rencana jahat dia.

Akhirnya Eden dan kawan-kawan menemukan The Mask di suatu tempat.

“Kalian sudah terlambat” ucap The Mask. “Apaaaaaaa” ucap Eden.

Dan ternyata The Mask telah menjadi kuat dan tak terkalahkan. “Hahahaha, kalian sekarang bisa apa?” ucap The Mask. “...........” mereka pun terdiam.

The Mask melakukan serangan kepada mereka tetapi Kirana dan Susi sudah siap untuk menggunakan pelindungnya, tapi apa daya pelindung dari Kirana dan Susi bisa tertembus dan mereka pun terkena dari serangan The Mask.

“Baiklah akan kuhancurkan seluruh kota X” uca The Mask Setelah itu The Mask pergi melewati portal.

Dan tak lama kemudian Xavier datang dan juga ia bertanya “Apa yang terjadi?” ucap Xavier. “Gini Xavier, kami tidak bisa mencegah rencana The Mask, dan ia juga sudah menuju ke kota X untuk membinasakan semua yang ada di kota X” ucap Eden. “Gawat ni, disana ada kakekku, kita harus cepat kesana” ucap Xavier. “Tapi bagaimana caranya?” ucap Xavier. “Ada satu cara aku akan mengeluarkan portal yang bisa menuju ke kota X” ucap Kirana. “Bukannya kamu sudah kehabisan tenaga, jikalau kamu mengeluarkan itu kamu bisa mati, Kirana” ucap Susi. “Tidak apa akan ku korbankan nyawaku untuk menyelamatkan kota X” ucap Kirana.

Kirana pun mengeluarkan portal tersebut, masuklah satu persatu sambil berpelukan kepada Kirana, karena dia sudah mengerbonkan nyawanya untuk kita.

Di luar portal tersebut Kirana melambaikan tangan sembari mengucapkan “Selamat tinggal kawan”.

Mereka berlima pun tak bisa menahan air matanya karena ini sudah ketiga kawannya sudah mati.

Tibalah mereka di kota X. Suasana di kota tersebut dari riang menjadi sunyi. Api ada di mana-mana, serta tulang-belulang berserakan di kota itu, dan juga banyak reruntuhan bangunan.

The MaskTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang