⚠️ Abusive parent
•/•/•/•/
"Lepas!" Jeongwoo memberontak dengan sekuat tenaga untuk mencoba melepaskan diri saat Ayahnya membawa masuk ke dalam rumah lamanya.
BRUGH
Tubuhnya dilempar, kepalanya terbentur dinding hingga mengeluarkan darah. Pria paruh baya itu mencengkram wajah Jeongwoo dengan keras. "Gara-gara kamu dan perempuan jalang itu, hidup Ayah jadi sengsara!"
PLAK!
Wajahnya ditampar, sementara si pelaku hanya tersenyum tipis. "Jeongwoo, kamu pasti kangen Bunda kamu, 'kan?"
"Gimana kalau kamu susul dia juga?!' Kepala Jeongwoo dibenturkan berulang kali pada dinding. "Anak sialan!" umpatnya tanpa berhenti memukuli Jeongwoo.
•/•/•/•/
"KAK MINGYU! KAK WOOJIN!" Haruto bergerak panik di depan pintu rumah bibi Jeongwoo. Pintu itu terbuka dan menampakkan raga Woojin. "Udah pulang? Jeongwoo ma—"
"Ayahnya bawa Jeongwoo paksa!" Tubuh Haruto bergetar, tangisnya mulai pecah membayangkan apa yang akan terjadi pada Jeongwoo. "Tolong Jeongwoo, Kak ...."
Tanpa berbicara pada Haruto, Woojin kembali masuk untuk memanggil Mingyu juga Ibunya. Pintu rumah di buka semakin lebar dan Haruto di hadapkan tiga keluarga Jeongwoo itu.
"Aku lapor polisi, Mama sama Woojin ke rumahnya yang dulu. Dia pasti di sana." Mingyu menatap Haruto. "Kamu, ikut Kakak." Tanpa membantah, Haruto mengikuti jejak yang lebih tua.
Woojin dan Ibunya pergi menggunakan mobil, sementara Mingyu serta Haruto dengan motor masing-masing. Selama perjalanan rasa bersalah terus menghantui Haruto, jika saja dia lebih kuat mungkin Jeongwoo tetap di sampingnya sekarang.
Jika Haruto lebih kuat, Jeongwoo mungkin tidak akan diculik. Mungkin Jeongwoo akan tetap tertawa dan merayakan hari pertamanya dengan Haruto bersama keluarganya.
"Ini bukan salah kamu, Haruto," ujar Mingyu. Menepuk pundak Haruto yang terlihat bergetar. "Kakak cuma minta kesaksian kamu kalau orang itu kabur."
Haruto mengangguk lesu. "Tapi tetep aja, aku gagal jagain Jeongwoo, Kak." Keduanya masuk ke dalam kantor polisi. "Kalau ada yang harus disalahin, itu ayahnya, bukan kamu."
"Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?" tanya sang Polisi saat Haruto dan Mingyu menduduki kursi di hadapannya.
Mingyu tersenyum tipis. "Tahanan Park Jeesung kabur, bukan, Pak?" Pria berkulit tan itu bertanya dengan nada tenang, membuat wajah Polisi di hadapannya menjadi gugup.
"Atas dasar apa anda bicara seperti itu? Kami tidak pernah membiarkan tahanan kami kabur."
Setelah itu Mingyu meminta Haruto untuk menjadi saksi dan segera menjelaskan kronologi kejadian penculikan terhadap Jeongwoo.
Akhirnya Polisi itu mengangguk dengan kaku. "Baiklah, atas nama kepolisian saya meminta maaf sebesar-besarnya."
Mingyu menulis sebuah alamat pada kertas yang tersedia. "Tolong secepatnya datang ke alamat ini, saya yakin tahanan Park Jeesung dan sepupu saya berada di sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated ; Hajeongwoo [✓]
Fanfiction(+) 渡辺春虎 & 박정우 Diberi kemampuan khusus untuk melihat siapa takdirnya membuat Jeongwoo semakin membenci dirinya. ❝Can we change our fate?❞ [Semi-baku] [Fantasi] [Soulmate] [End]