° Pertama

3K 359 26
                                    

contact me on instagram @sugar.plxm_

🕛

Sayup - sayup malam itu terdengar langkah kaki ringan disebuah jalan perumahan yang sepi nan sunyi.

Pria dengan jaket warna hitam tersebut baru saja pulang dari kediaman salah satu temannya. Dan sekarang dia terlambat pulang karena terlalu asik bermain dan menghabiskan waktu tanpa menyadari detik demi detik sudah berlalu.

Lampu di sana menyala terang, namun tiba - tiba saat ia melintas cahaya pada lambu menjadi redup kemudian mati atau mungkin juga terhalangi oleh sesuatu.

Dia tiba di halte bus. Dengan berani tanpa memikirkan apapun ia menduduki bangku tunggu sendiri dan hanya ditemani gawai digenggamannya yang mati.

" Jam berapa ini? " tanyanya pada angin kosong yang membawa hawa seram bagi siapa saja kecuali dirinya. Irisnya bergulir menatap arolji digital yang melingkar pada pergelangan tangan, angka menyala merah menunjukan pukul 23:47.

' Ini bukan waktumu, manusia.. '

Pemuda itu mendengar bisikan suara serak pada telinga kirinya. Sangat jelas, dan seolah berhadapan dengan lubang telinga.

' Dasar peganggu! ' dan itu terdengar lagi, namun kali ini pindah ke telinga sisi lain.

Lama - lama bisikan lain muncul seiring berjalannya waktu. Pemuda tersebut menyikapi seperti sudah terbiasa karena memang terbiasa dan tidak menganggapnya ada.

Namun sang pembisik ini malah menyukainya. Dengan semangat mereka membiskan banyak rangkaian kata acak, beberapa memuji dan beberapa menakuti.

' Kau tampan, aku ingin mencabik wajahmu hingga hancur seperti wajahku. '

Jaehyun, pemuda misterius yang terduduk seorang diri di halte malam ini terkekeh pelan. Rupanya hantu kali ini sangat suka bicara dan tidak mudah menyerah, padahal dia sudah mengabaikannya dan berharap mereka segera pergi. Tadi dia mendengar bahwa ia ingin mencabik wajahnya? Oh Jaehyun sangat takut hingga ia tertawa lepas.

" Kau tidak bisa, " kata Jaehyun remeh. Sekarang ia tengah menunggu jemputan mobil dari sang Ibu, pemuda itu masih terlalu muda untuk mengendarai mobil sendirian. Jaehyun bahkan belum memiliki SIM. Bila menaiki bus pun dia sudah terlambat seperti katanya tadi.

Sang pembisik tertawa melengking dan itu terdengar berulang - ulang dan sangat bising karena mereka tertawa tepat pada lubang telinganya.

' Aku ingin mencongkel bola matamu, bukannya kau membenci itu dulu? '

" Aku memang membencinya. " jawabnya singkat.

' Jari dan kuku milikku cukup panjang untuk menusuk mereka, ' tawar para hantu seraya menggesekan kuku hitamnya pada pipi putih manusia mainan mereka malam ini.

" Tidak terima kasih. "

Tak terasa waktu berlalu lagi, kini jam menunjukan pukul 23:59 yang berarti sudah tengah malam dan Ibunya tak kunjung datang. Netra Jaehyun menangkap sosok baru dihadapannya dengan pandangan datar. Sosok itu berjalan terseok - seok seperti seorang zombie di film - film, ia melintasi Jaehyun dan berhenti di depannya sebelum memiringkan tubuh dan melihat manusia tersebut.

23.59 PM ⚝ Jaeyong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang