Pulang

557 63 9
                                    

Senyum nggak lepas dari wajah Doyoung hari ini, lelaki itu sedang menunggu di stasiun bersama Yuqi. Kebetulan, mereka memang janjian buat jemput Chaeyeon dan Lucas.

"Kak Doyoung, udah denger belom kabarnya Doyeon hamil?" Doyoung menggeleng, Chaeyeon nggak cerita apa-apa ke dia. Tapi, perkataan Yuqi kelihatannya benar seiring Chaeyeon yang nggak melepas lengan Lucas.

"Nih, cowok lo, nyusahin bener berantem mulu di kereta. Tau gitu gue duduk sama kak Mark biar adem ayem sentosa!" seru Chaeyeon marah-marah ke Yuqi.

Doyoung bisa merasakan hawa tidak enak dari pasangan itu. "Jadi gimana, Cas? Mau udahan aja? Sekalian ngejagain Doyeon gitu." tawar Yuqi. Doyoung hampir kesedak sama es teh yang barusan dia beli lewat mas-mas keliling.

"Yang, tumpahin tehnya." tangan Chaeyeon langsung refleks ambil tehnya Doyoung. "Ih, bukan. Ceritain maksud akuu."

"Lucas incest sama Doyeon, gak tau sekarang masih apa engga." bisik Chaeyeon. Eh, pasangan ini malah ngeteh sambil menikmati konflik.

Iya, Chaeyeon sama Doyoung duduk di seberang Lucas sama Yuqi. Doyoung udah repot nyuruh Chaeyeon ngevideoin.

Lucas nggak merespon, masih kaget banget gimana San bisa tahu itu dan nyebarin ke menfess univ di twitter tadi pagi.

"Kayanya emang harus gitu, deh, Cas." Yuqi mengambil tangan Lucas dan mengelusnya pelan. "Jagain Doyeon sama babynya ya? Aku pamit, Cas." Yuqi natap ke arah Doyoung dan Chaeyeon yang justru ghibah, minta diajak pulang.

"Nggak, Qi. Itu kesalahan aku di masa lalu, aku salah karena masih bawa perasaan aku di masa sekarang. Tapi, aku beneran kaget waktu San beneran ngehamilin Doyeon kaya gitu." Lucas meluk Yuqi lalu nangis di hadapan gadis itu.

Yuqi nggak tau mau bereaksi gimana, Yuqi hanya memeluk Lucas erat.

"Chaey, videoinnn!"

"Sabar, mas."

"Kita break dulu aja, Cas. Kamu selesaiin masalah itu dulu, nanti kalau udah selesai baru kita bicarain hubungan kita ya?" Yuqi mengelus rambut Lucas pelan.

"Aku kelihatannya nggak suportif ya ke kamu? Tapi, rasanya aku nggak berhak campur tangan dalam urusan itu." tambah Yuqi. "Gapapa, it was my fault."

"Dah ah, bengek gue ngelihat lo nangis. Makan kuy, Hyunsuk sama Yena mau jemput nyusul kesini." Chaeyeon memukul bahu Lucas. Sok simpati, padahal Chaeyeon simpan rekaman video Lucas itu. Katanya buat kenang-kenangan kalau di masa depan mereka nikah.

Hyunsuk dan Yena bilang udah jalan ke McD. Jadi, mereka berempat pun menyusul.

"Berdua, bersamamu mengajarkankuuuu." Chaeyeon langsung ngejekin Yena dan Hyunsuk yang mojok berduaan. Mulutnya langsung dibekep sama Doyoung. "Maaf ya, istri saya udah lama nggak dapat jatah."

Lucas langsung duduk di sebelah Hyunsuk. "Sabar bro, gue tau lo bakal menuai kebodohan lo pada saatnya." Hyunsuk menepuk pundak Lucas. Dasar teman tidak suportif.

"Terus Doyeon sekarang gimana, Cas?" tanya Yena kepo. "Tadi dijemput tante gue, mau dibawa ke dokter kandungan. Jangan bahas Doyeon pas ada Yuqi ya?"

Yuqi datang sambil membawa makanan dibantu oleh Hyunsuk. "Udah, makan dulu aja nikmatin, habis ini ada yang harus mulai dipikiri, skripsi misalnya." ih, bener-bener Hyunsuk pengen ngecabein mulutnya Doyoung sekarang juga. Gak usah diingetin juga soal skripsi, dong!

"Males ah, kak Doy gak asik hu." seru Yuqi. "Aturan habis ini gue nyetok cemilan dulu buat skripsian."

"Kamu ke rumah aja yang, stok cemilan aku banyak kok. Kita ngerjain berdua." sahut Hyunsuk, dasar bucin. Nggak tahu apa temennya baru aja diambang kejombloan.

"Mas, aku nanti kerumahmu aja gimana, rumahmu kan banyak cemilannya." seru Chaeyeon. Plak! Yena menepuk dahi Chaeyeon, takutnya ada yang nempelin Chaeyeon dari sana.

"Cas, Chaeyeon nggak lo jagain ya? Ketempelan gitu." sahut Doyoung. "Ini kalo ngambek biar dibawa pulang si Noa aja, kak Doy." tawar Hyunsuk. Diam-diam mereka tos di bawah meja.

"Akhlak kamu nggak usah dipertanyakan, Suk. Memang gak ada." tambah Doyoung.

"Nggak usah sedih gitu, Qi. Nanti biar Chaeyeon kirimin cemilan ke tempat kamu." sahut Doyoung. Chaeyeon mah gak denger, sibuk makan.

"Nggak usah, kak. Nanti biar gue aja." sahut Lucas. Yuqi mau protes, tapi kan lumayan dapat cemilan. Lucas sih berharap bisa jadi kesempatan baik buat balikan.

"Kalian berdua kapan nyusul?" tanya Doyoung ke Hyunsuk sama Yena. "Mas, gila ya, skripsian aja belum." Chaeyeon nyahut dengan emosi.

"Santai, Chaey. Nggak usah ngegas. Nanti deh habis sidang skripsi, bokap nyokap gue aja mampir ke rumah dia bawa cincin." sahut Hyunsuk. Yena menelungkupkan wajahnya di meja.

Yuqi tersenyum tipis, lalu mengamati Lucas yang sedang menerima telefon dari bundanya. Beberapa kali, Lucas menyebut nama Doyeon.

"Qi, ikut gue pulang ya?" Hyunsuk yang baru makan dengan tenang langsung keselek, dia diduluin Lucas juga gitu?

Lucas bilang ia ingin menjelaskan soal hubungan dia dan Doyeon saat awal masa kuliah di depan orangtuanya dan Yuqi. Sekalian, mau kenalin Yuqi ke ortunya.

"Aww, good luck baby!" seru Chaeyeon yang udah pamit duluan sambil gandeng tangan Doyoung. Lucas sama Yuqi berencana buat mampir toko kue dulu soalnya.

Sesampainya di mobil, Chaeyeon langsung merebahkan dirinya pada sandaran. Doyoung yang untungnya lagi peka langsung menurunkan sandaran tersebut.

"Enakan gini kan, yang?" Chaeyeon mengangguk tipis. Doyoung mendekat, pengen meluk Chaeyeon saking kangennya.

"Ntar aja di rumah, mas. Aku masih kotor dari perjalanan jauh." Doyoung mengangguk, membiarkan Chaeyeon tidur meski hanya sejenak.

Begitu sampai di rumah, Chaeyeon langsung mandi dan bersih-bersih, sedangkan Doyoung ngirim pakaian Chaeyeon ke laundry dekat rumah.

Doyoung menemukan Chaeyeon sedang bersantai di ruang tamu sambil menonton netflix.

"Gimana, seru nggak?" Doyoung membawa Chaeyeon dalam rangkulannya. Chaeyeon jadi cerita panjang lebar sore itu. Udahlah, dia udah lupa sama serial netflix yang dia nyalakan. Malah berasa netflix yang nonton mereka.

"...Pokoknya seru deh, cuma emang rese aja kak San bikin perkara nggak kelar kelar. Lucas pakai acara emosi segala." tutup Chaeyeon. Gadis itu udah capek ngocehin pengalamannya selama KKN.

Doyoung menasehati gadis itu soal skripsi yang sebentar lagi mesti Chaeyeon jalani. Beberapa kali ia menciumi puncak kepala Chaeyeon.

"Iya, mas. Doain biar lancar terus ya, mas?" Doyoung mengangguk dan tersenyum. Gak sia sia semalam lembur biar bisa nyantai seharian ini.

"Sayang, kangen." ucap Doyoung.

"Aku kan disini daritadi sama kamu, mas. Hayo, kamu kangen siapa, selingkuhan kamu ya?!" Chaeyeon langsung ambil posisi duduk, udah siaga 45 kalau kata 'iya' keluar dari mulut Doyoung, cewek itu bakal jambakin Doyoung secara beringas.

"Hei, maksud aku nggak gitu. Mau jatah, yang." jawab Doyoung jujur.

"KABURRR!"

"Durhaka ya kamu sama suami sendiri!" Doyoung menangkap Chaeyeon yang berusaha kabur.

"Durhaka ya kamu sama suami sendiri!" Doyoung menangkap Chaeyeon yang berusaha kabur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sabar, ada kejutan di chapter berikutnya!" -ceyon.

Mau fanfic ini end di chapter keberapa nih?

Dosen MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang