Bilang Apa? Sah

845 68 41
                                    

"Wah, gimana nih pak Doyoung. Kok udah ngelangkahin saya?" celetuk pak Baekhyun ketika menyalami kedua mempelai. "Hehe, pengen cepet buka segel, pak." Doyoung langsung kena cubitan dari Chaeyeon.

Pak Baekhyun berada di barisan belakang tamu, jadi Chaeyeon dan Doyoung bisa duduk sejenak.

"Kakinya sakit?" tanya Doyoung, ia melirik kaki istrinya yang sedikit kemerahan. Sudah bisa ia duga sih, jangankan pakai high heels, Chaeyeon lebih sering nyeker atau pakai sandal elmo kesayangannya.

"Iyaa, bentar deh, kayanya berdarah." Chaeyeon memalingkan tubuhnya ke arah Doyoung untuk membuka sepatunya. Sialnya, Chaeyeon lupa memotong kuku kakinya sehingga bagian yang mencuat justru melukai kakinya sendiri.

"Ih, kok bisa gitu." seru Doyoung. "Mbak mbak." Doyoung memanggil salah seorang pelayan yang sedang lewat. "Tolong ambilkan kotak p3k ya, ini kaki istri saya terluka." muka Chaeyeon langsung merah begitu mendengar kata 'istri saya'.

Doyoung berjongkok, melepaskan high heels Chaeyeon. "Tahan ya, untung nggak banyak banget keluarnya." ujar Doyoung yang kemudian mengipasi kaki Chaeyeon.

"Ini, pak." Doyoung mengobati kaki Chaeyeon, untungnya tamu-tamu sudah mulai pulang.

"Jadi suami berasa jadi pelayan kek gini nih." keluh Doyoung. "Wlee, aku kan nggak minta mas. Lagian kayanya yang waktu itu ngotot mas bukan aku." Chaeyeon terkekeh kecil.

"CHAEYEON!" mulut Han Jisung langsung ditutup oleh Hyunjin di sebelahnya, ada anak-anak skz yang kebetulan Chaeyeon undang.

"Jangan malu-maluin ya human!" seru Chan. "Selamat ya, Chaey!" seru Changbin. "Makasih kak, kak Chan kak Lino kapan nyusul?" tanya Chaeyeon.

"Yeh, kurang ajar lo." balas Han. "Selamat malam semuanya, terimakasih udah menuhin undangan Chaeyeon ya?" ucap Doyoung yang baru selesai menyimpan kotak p3k.

"Lah, pak Doyoung?" tanya Hyunjin. "Iya, saya sendiri, kenapa?" balas Doyoung.

"Kok jadi bapak yang nikah sama Chaeyeon?" tanya Hyunjin. "Jin lo kenapa sih aelah." Chaeyeon memukul pelan bahu Hyunjin.

"Bukannya yang nikah kak Dongyoung?" Jeongin mengingat nama yang tercetak di undangan yang Chaeyeon berikan tempo hari.

"Nama asli saya Kim Dongyoung, dipanggil Doyoung, hehe. Silahkan deh pada makan, prasmanan kok." Doyoung menarik pinggang Chaeyeon. Hyunjin memicing, posesif bener bapak-bapak ini.

"Chaey, lo kok kasihan bener sih nikah sama om om." celetuk Seungmin setengah berbisik. "Heh, om om pala kau gundul, cuma selisih empat tahun uminn." balas Chaeyeon. Doyoung terkekeh.

"Selamat ya, pak." ucap Seungmin. "Jangan lupa ponakannya empat belas biji, nanti yang tiga anak jadi pemain cadangan." tambah Lino.

"Tuh, yang udah dapat request loh, masa iya engga diturutin?" goda Doyoung. "Ih, apasi. Mas aja deh yang hamil." balas Chaeyeon.

"Ojun!" Chaeyeon memanggil dengan suara lirih, namun lambaian tangannya sangat tinggi. "Yaelah, Ojun lagi Ojun lagi, mau kamu angkat jadi anak kedua?"

"Kaga, Haechan buang aja mas, anak pungut, emaknya juga udah capek." balas Chaeyeon yang kini memeluk Ojun. "Selamat ya kak Chaeyeon, nanti kalau honeymoon, Ojun minta jatah oleh-oleh ya?"

"Ih, Ojun. Kakak nggak honeymoon, mau kuliah." balas Chaeyeon. "Gak usah ribut, kak ada hadiah khusus dari anak-anak cravity, dipergunakan sebaik mungkin ya?" ujar Minhee.

"Sst, emang hadiah apaan sih bro?" Doyoung menyikut lengan Serim yang baru saja memberikan ucapan selamat padanya. "Bagus pokoknya, jangan lo robek  kak, mahal. Merah, banyak rendanya, bagus kan?" Doyoung menjitak Serim. Kayanya Serim udah ngajarin hal-hal kotor ke Ojun, apalagi Seongmin.

Dosen MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang