*
*
*
*
*
*
Ini sudah lebih seminggu sejak aku terbangun di zaman ini. Aku bekerja keras mempelajari setiap hal tentang peradaban di sini. Ino juga telah memberikanku ponsel si gadis Haruno dan mengajariku cara memakainya sehingga aku bisa mencari apa saja yang ingin ku ketahui melalui situs pencarian.Setiap ada kesempatan, aku akan meminta Ino mengajakku berkeliling agar dapat mengenali tempat ini dengan baik. Jujur itu sangat sulit, terutama dengan bahasa dan budaya Jepang zaman ini yang sangat berbeda dengan zaman ku. Belum lagi hal lainnya. Untung aku cukup pintar sehingga dapat mempelajari dengan baik. Walau terkadang tetap ada banyak hal yang susah ku mengerti disana sini. Yah...., walau aku masih bingung dengan benar atau tidaknya kalau aku telah mengalami reinkarnasi, aku harus tetap berjaga-jaga. Lagipula belajar pengetahuan baru ini sangatlah menarik.
Aku bangun pagi dan langsung bersiap-siap lalu memasak sarapan. Pada masa lalu, aku tidak pernah menyentuh peralatan masak bahkan aku tidak tau bagaimana bentuk dapur di zamanku karena tidak pernah ke sana. Dulu juga aku selalu bangun siang. Tapi disini aku sadar, aku bukanlah seorang putri raja lagi jadi aku harus mengurusi diri sendiri.
Yah, walaupun aku mulai mandiri sejak menjalankan tugas untuk merebut kembali kedudukanku setelah dipaksa turun tahta akibat kudeta. Hah, mengingat hal itu aku langsung merasa marah bercampur sedih.
Ino keluar dari kamarnya ketika aku selesai memasak. Dia duduk dan langsung meraih roti bakarnya.
"Hm, ini mungkin karena kau mempelajari semua hal dari awal tapi masakan mu lebih baik dari sebelumnya, Sakura. Kau juga jadi lebih rajin, ini benar-benar sangat membantu."cerocos Ino.
"Apakah sebelumnya aku begitu buruk ?"
"Ah, bukan begitu. Tapi sebelumnya kau sangat ceroboh, kau bisa menebak bagaimana dirimu waktu itu."jawab Ino.
Aku mengurutkan dahi. Ternyata Sakura Haruno lebih buruk dari yang kuduga. Selain lemah dan lembek, dia juga ceroboh dan canggung sehingga dia menimbulkan banyak masalah. Dan, dari bagaimana Ino berbicara tentang Sakura Haruno, kemungkinan besar dia juga bodoh. Huh, yang benar saja!
"Oh iya, Sakura, aku tidak akan pulang malam ini. Aku ada lembur karena tempatku bekerja sedang banyak pesanan. Jadi kau harus sendirian hari ini. Tidak apa-apa, kan?"tanya Ino khawatir.
"Atau kau ikut aku saja? Kau tidak perlu membantu, cukup duduk dan lihat saja."tambahnya kemudian.
"Jangan khawatir,Ino. Aku cukup yakin aku akan baik-baik saja. Bukankah kau sendiri yang bilang kalau aku yang sekarang lebih baik daripada aku yang dulu?" Aku tersenyum menenangkan.
"Benar juga. Yah, aku bisa tenang sekarang." Ino mengangguk-anggukan dagu setuju. "Tapi jangan lupa telpon aku kalau ada apa-apa, oke?"
"Oke!"
*
*
*Aku menghabiskan waktu dengan belajar hal lainnya tentang zaman ini. Masa depan sangat menarik, mereka bahkan bisa membuat pesawat yang bisa terbang di langit bahkan robot yang mirip manusia. Aku terus saja dibuat terkagum-kagum. Aku begitu tenggelam dalam bacaanku sehingga saat aku sadar, langit sudah gelap.
'Ah, aku lapar.'
Aku berjalan menuju kulkas dan memeriksa bahan makanan. Tidak ada apa-apa. Aku lupa berbelanja tadi sore karena larut dalam bacaan ku.
Perutku kembali berbunyi, kali ini lebih kuat karena tadi aku bahkan melewatkan makan siang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reinkarnasi
Fiksi PenggemarSakura seharusnya telah mati dieksekusi saat itu. Tetapi dia malah terbangun di sebuah ruangan putih aneh. Semua orang yang seharusnya juga sudah mati hidup kembali. Tetapi anehnya mereka mengenalnya bukan sebagai Putri Sakura tapi seorang gadis bia...