My Valentine

5 2 0
                                    

"Because I tried my best maybe that's why it's tiring. It's not going to be easy maybe I have to let you go. That's what I thought."

Day6 – Like a Flowing Wind

-o-

Semua urusan gue sudah selesai, gue memutuskan untuk mengistirahatkan akun fansite gue karena belum ada jadwal baru di sekitar gue. Kalau di Bandung, gue bingung harus gimana karena gue sudah gak di Tangerang. File untuk Kak Jevan juga sudah siap, tinggal dikirim. Setelah berunding dengan Nala bagaimana caranya kasih hadiah dengan anti-mainstream.

Gue hanya mempersiapkan mental gue untuk ngirimnya. Padahal tinggal chat apa susahnya, biasanya gue bahkan gombalin dia... tapi kali ini rasanya beda. Gue takut, lagi-lagi gue gak tahu apa yang gue takuti.

Gue baca berulang kali surat yang gue ketik, berkali-kali gue ubah isinya. Gue harap gak cringe dan gue harap dia cukup suka sama gambar gue. Gue gak berekspektasi apapun tentang balasannya, gue hanya membayangkan Kak Jevan balas kata terima kasih. Menurut gue itu semua sudah lebih dari cukup.

Setelah membulatkan tekad, gue berdoa dulu sebelum gue tekan send pesannya. Lagi pula kapan lagi lepasin semuanya. Habis ini juga gak tahu bakal ketemu lagi atau enggak.

Gue menekan tulisan send dan cepat-cepat menutup aplikasi instagram gue. Gue deg-deg-an banget, gue spam Nala buat laporan kalau sudah dikirim. Lima menit, sepuluh menit, tiga puluh menit, sama sekali gak ada tanda-tanda dibaca. Sampai akhirnya gue melihat tulisan 'seen'. Lagi-lagi sekian menit berlalu, gue menatap handphone gue. Akhirnya gue memutuskan untuk chat Nala lagi.

Kok di-read doang, ya? :(

Gak lama, Nala balas. Coba tunggu sampai Senin. Yuk, semangat yuk.

Gue mulai jenuh menatap layar tanpa tahu kepastian. Kayaknya memang benar, semuanya cukup sampai di sini. Apalagi yang harus gue lakuin?

Hei, ini yang terakhir. Apa lo gak mau balas meskipun sekadar terima kasih?

-o-

Gue mulai gak memikirkan itu karena kata Nala tunggu sampai Senin. Gue mencoba bersabar.

Sambil melihat ig story Mbak Ellen, beliau mengadakan challenge untuk SunDae mem-posting ig story foto bareng salah satu member MonDae yang menjadi valentine mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil melihat ig story Mbak Ellen, beliau mengadakan challenge untuk SunDae mem-posting ig story foto bareng salah satu member MonDae yang menjadi valentine mereka.

Hadiah? Foto bareng sama member yang di-posting, tapi daripada itu gue lebih tertarik kesempatan untuk confess secara terang-terangan.

Gue memantau viewers, Kak Jevan lihat story gue. Kenapa dia masih gak jawab DM gue? Dia gak suka hadiahnya, ya? Atau dia gak suka suratnya... Ah, gak tahu lah.

Bukannya yang penting gue sudah mengungkapkan?

The Story of Us: You Were BeautifulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang