ah, pernah gak jeno bercerita tentang gelisahnya untuk menjatuhkan hati ke gadis bernama sashi rana adinda?
beberapa hari setelah insiden pencurian hadiah dan properti acara 17-an, tentu menjadi hari-hari yang cukup berat bagi anak osis. kerja rodi untuk menghitung ulang segala pengeluaran dan menyusuri setiap titik di sudut kota untuk mengumpulkan benda-benda yang bisa dijadikan hadiah dengan harga dibawah rata-rata.
ketos dan waketos adalah yang paling dikuras energinya. menutupi masalah ini dari segala pihak terlebih pihak sekolah bukanlah hal yang mudah, disamping mereka harus mengurus segala persiapan acara agar dapat berlangsung lancar tanpa kendala di hari H.
otomatis, pulang lewat dari jam lima sore sudah jadi hal yang biasa bagi tim inti osis.
hari itu pun sama. jeno baru selesai mengenakan sepatunya, dia dan beberapa anak osis lainnya baru selesai ngadem di perpustakaan sekolah. tapi lelaki itu mengerang ketika menyadari earphone-nya tak ada di dalam saku.
"ck, ketinggalan di ruang osis nih pasti," decaknya. "jin, gue ke ruang osis dulu ya. lo balik duluan aja," jeno berteriak, cuma disahuti seruan 'yoi' dari ujin yang sibuk ngunyah pecel lele.
jeno berjalan cepat, ia berniat pulang segera. badannya pegal luar biasa, menghabiskan seharian menatap layar laptop dalam posisi menunduk jelas bikin punggung pegal.
tapi baru membuka pintu ruangan, jeno sudah keburu termenung.
sashi terduduk, atau lebih tepatnya, tertidur dalam posisi duduk di dalam sana. tangan gadis itu terlipat, beralih fungsi jadi bantal dadakan. rambutnya yang biasa terurai kini terikat.
sebenarnya, dari posisi jeno kini, ia sudah bisa langsung melihat earphone-nya yang tepat berada di depan mata. tapi alih-alih mengambilnya dan langsung pergi, jeno malah melangkah masuk dan mengisi tempat kosong di sebelah sashi.
lelaki itu duduk, terdiam menatapi bagaimana napas sang gadis berembus dengan teratur, serta bagaimana tenangnya ia dalam tidurnya.
"kenapa sih lo suka sama gue?" jeno bertanya yang hanya dijawab hening. "shi-" kalimatnya menggantung, terhenti di tenggorokan karena sesak yang mendadak ia rasa.
"-you... deserve someone better than me," kalimat itu terucap penuh getir dari bibirnya. begitu menusuk, meski jeno tak tahu alasannya.
yang jeno tahu, keputusan sashi untuk mengejarnya, adalah hal paling keliru dan hal paling sia-sia.
bukan hanya karena untuk si jeno alfhian melirik sashi adalah hal paling mustahil. namun juga karena... jeno tahu dia tak sebaik itu untuk gadis seperti sashi.
melihat dengan mata kepalanya sendiri soal bagaimana sashi berusaha membela elbi bahkan menutupi kasus ini dari segala pihak agar catatan kelakuan baik milik gadis satu itu tetap bersih-yang mana akan jadi titik tumpu dan kriteria untuk meraih beasiswa-buat jeno merasa dirinya bukanlah apa-apa.
memang pada awalnya, bagi jeno keputusan yang sashi pilih untuk menutup masalah elbi adalah hal paling bodoh dan gegabah. terlebih, elbi bahkan tak sedekat itu dengan sashi. bertegur sapa dan mengobrol pun bisa dihitung jari. jeno berpikir, sashi mungkin cuma pura-pura baik.
sampai ia tak sengaja mendengar percakapan antara sashi dan made sore itu.
"elbi harapan satu-satunya di keluarga dia, de. kakaknya pecandu, kemarin baru masuk penjara. gak cuma itu, kakaknya juga ngutang sana-sini, bikin elbi sekeluarga keteteran buat bayarin semua tunggakannya," ujar sashi saat itu. "kebayang gak lo, kalo masalah ini gue buka? gue gak sejahat itu untuk ngehancurin masa depan seseorang cuma karena ego gue, de,".
jeno... gak tahu harus bereaksi seperti apa.
sashi baik, baik sekali sampai rasanya jeno gak pantas untuk menerima segala afeksi miliknya.
"cari yang lebih baik dari gue, kek, shi. lo bisa dapetin seluruh cowok yang lo mau, kok. gue tau," jeno kembali bermonolog.
kembali sunyi. jeno mengembuskan napasnya pelan, dan mengangkat tangannya dengan gerakan paling kaku. lantas telapaknya mendarat di helai-helai rambut sashi, mengelusnya pelan sambil tersenyym sendiri.
"tapi... salah gak sih kalau gue nikmatin segala momen gue sama lo?" tuturnya. "bisa-bisanya lo tidur gini, sementara gue bingung di sini," lelaki itu menggerutu, tapi tak pelak tersenyum kecil.
"please be happy, shi,".
-
yak apa kabar sobat-sobatqu bagaimana harimu (anjay gaya)
jadi, gue pernah bilang di wall kalo gue pengen bikin QnA.
tapi, keknya gak etis aja gitu gue tau-tau ngepost QnA. akhirnya gue tambahin side story deh muehehe :'D
ini ngebut jadi maapin yak kalo rada aneh WKWKWK i'm trying my best tho
btw, tanpa basa-basi lagi, silahkan(?) drop pertanyaan kalian buat:
jeno
sashi
siena
arjuna
made
esa
nana (yang paling dikit munculnya HAHAHA)
lain-lain
(plus gue mau nanya sih lo semua nemu cerita ini darimana dah?)
CEPAT NANYA KALO GA NANYA AK PATOK ALA BLACK MAMBA 🐍
KAMU SEDANG MEMBACA
CONSEQUENCES - lee jeno :: ( ✓ )
Fanfic❝aku cinta. kamu tidak.❝ 🌙🌙🌙🌙 ⁺˳✧༚──lee jeno; oc ✽ semi-baku ✽ ⁺✧ l o k a l a u ✧⁺ 📟📟📟📟 × started: 15/08/19 × finished: 09/10/19 cover by : @rushvcnillamkl highest rank: #1 in zhongchenle #1 in huangrenjun #1 in ljn #1 in lhc #1 in hrj #1...