Bab 6 "Sebuah Awal"

514 37 9
                                    





Matahari sudah menunjukan sinarnya pagi ini. Cahaya paginya kini sudah memasuki setiap ruangan membangunkan semua orang untuk kembali ke aktivitas mereka. Namun berbeda dengan pria satu ini ia masih saja bermain dibawah selimutnya enggan bangun dari tempat tidurnya.


Tanpa sadar dering handphonenya terus berbunyi dan menyebabkan dia harus bangkit dari tempat tidurnya dan mengambilnya.


Ring ...

Ring ...

Ring ...


"Aishhh, siapa pagi pagi menelpon"ucapnya bangkit mengambil hpnya, saat melihat nama yang tertera dilayar hp ia pun langsung menaruhnya kembali dan melanjutkan aktivitasnya kembali berkutat dengan tempat tidur kembali.

Namun, tak lama hpnya kembali berdering lagi sepertinya kali ini tak dapat mengabaikanya lagi

"apa?"ucapnya

"ya aku masuk"

"ya ya aku segera siap siap"ucapnya menutup telpon dan bangkit dari tempat tidurnya. Siapa lagi kalau bukan kimbum yang menganggu tidur indah Soohyun hari ini.



***


"anak ini aku tak mengerti jalan pikirnya setelah kemarin hilang seharian dan sekarang ingin bermalas – malasan kah ?"ucapnya sambil marah marah terhadap layar hpnya.

Siapa lagi kalau bukan kimbum yang sedang mengoceh ria pagi ini karna panggilan telponnya terus menerus di abaikan oleh Soohyun. Kini ia menatap foto yang terletak diatas mejanya sambil menghela napas cukup kasar.

"Huffftttt .. bahkan aku tau penyebab menghilang dirinya kemarin pun masih belum terbiasa"ucapnya lirih menatap bingkai foto tersebut.

"kapan aku akan terbiasa dengan sikapnya yang seperti ini"



***



Pagi yang cerah untuk menjalani aktivitas hari ini bagi semua orang terutama untuk yeaji. Gadis ini telah berjalan – jalan sejak tadi dan tanpa sadar kaki melangkah pada sebuah tempat tak asing baginya.

Tempat ini adalah taman pertama kali ia tak sengaja menabrak laki laki yang mampu membuatnya penasaran akan dirinya saat mereka tak sengaja bertemu walau tak saling bertatap tapi siapa sangka pertemuan itu awal dari segalanya.

Awal dari rasa penasarannya dan rasa rindu yang ia pendam walau ia belum meyadari untuk sekarang setidaknya rasa penasaran itu yang akan membukanya.

Yeaji masih terdiam ditempat itu seperti menunggu keajaiban yang akan datang pada dirinya setiap waktu berharap bertemu pria yang selama ini ia cari. Telah menunggu cukup lama di tempat tersebut akhirnya dia pun melangkahkan kakinya kembali ia merasa akan sia sia menbuang waktu jika hanya berdiri saja disana. Dia memutuskan untuk berjalan seperti beberapa hari lalu dan berharap hari ini bertemu dengannya.



***


Second ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang