Part 7

2.5K 246 30
                                    

NB : Cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan sejarah manapun. Ini murni dari pemikiran saya.

Jangan lupa vote & comment

Happy reading~~
💜💜💜

Hari ini Xiu Juan akan pergi ke pasar ditemani dengan Shuwan. Memakai hanfu sederhana tapi tidak membuat kecantikan dan keagungannya berkurang sedikit pun. Tidak lupa cadar yang menghiasi wajahnya.

"Permaisuri, kereta telah siap."

"Tidak tidak. Aku akan menunggang kuda. Kau bisa kan?"

"Tap-tapi..."

"Iya atau aku pergi sendiri?"

"Baiklah." Shuwan hanya bisa menghela nafas pasrah.

Beberapa saat kemudian.

Xiu Juan dan Shuwan telah sampai di pasar dengan beberapa prajurit yang mengawasinya dari jarak jauh. Karena dia tidak ingin ada yang tau siapa dia. Percuma saja dia menyamar seperti ini.

"Bibi, tolong bungkuskan aku ini dan ini."

"Selera mu sangat bagus nona."

"Ahh, terimakasih. Jadi berapa semuanya?"

"2 keping emas nona."

"Ini." Kemudian dia memberikan 1 tael emas kepada penjual tersebut.

"I-ini terlalu banyak nona."

"Tidak apa bibi. Ini untuk bibi saja." Ucap Xiu Jual sambil tersenyum. "Baiklah bibi, sampai jumpa." Lalu pergi dengan santai dengan Shuwan dibelakangnya yang sejak tadi hanya diam.

"Ternyata masih ada orang sebaik nona itu."

"Ahh, Shuwan."

"Ya, nona?"

"Sebaiknya kita cari makanan saja. Aku merasa lapar."

"Baik nona. Sepertinya didepan sana ada kedai yang menjual makanan enak."

Kemudian disinilah mereka. Di kedai yang tidak jauh dari tempat mereka membeli barang tadi.

"Shuwan, panggil prajurit yang mengikuti kita tadi."

"Baik nona." Tak lama kemudian Shuwan kembali bersama 4 orang prajurit yang tentunya sudah menyamar.

"Ada apa Yang Mulia memanggil kami?" Tanya seorang prajurit sambil menunduk hormat.

"Duduklah. Makan bersamaku dan Shuwan." Para prajurit saling menatap.

"Ampun Yang Mulia. Kami hanyalah prajurit rendahan, tak pantas duduk bersama Anda."

"Tak apa, aku bukanlah orang suka membeda-bedakan status seseorang. Kalian semuanya sama saja bagiku. Duduklah! Aku tau kalian belum makan sebelum berangkat tadi. Dan jangan panggil aku Yang Mulia disini, nona saja seperti Shuwan memanggilku." Tutur Xiu Juan tulus.

"Terimakasih, Yang- nona." Ucap prajurit tersebut.

"Mulai sekarang kalian akan menjadi prajurit pribadiku, ahh tidak tapi keluargaku. Jadi jangan sungkan jika ingin meminta bantuanku. Mengerti?"

"Baik nona, kami mengerti." Mereka merasa terharu dengan junjungannya itu. Jika para bangsawan lainnya selalu memperlakukan mereka seperti budak, tapi berbeda dengan Permaisuri mereka yang memperlakukannya dengan baik. Mereka berjanji akan selalu mengabdi kepada Xiu Juan.

Setelah makan Xiu Juan memutuskan untuk mengambil pesanannya 2hari yang lalu, kemudian pulang dan beristirahat.

Baru saja memejamkan mata. Tiba-tiba terusik dengan teriakan seorang kasim yang memberitahukan bahwa Kaisar Zhang datang.

The Empress Devil : Xiu JuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang