09

1.7K 186 3
                                    

Happy reading minaa-san



***

Sakura memanggil para pekerjanya untuk menyediakan makan siang. Sasuke itu tipe pemilih dalam makan saat di luar. Dia tidak suka minuman yang terlalu manis atau makanan pedas. Berbanding terbalik dengan Sakura yang sangat menyukai makanan pedas

"Besok aku akan keluar kota untuk beberapa hari" Ucap Sasuke memulai pembicaraan

"Kau akan berangkat dengan Suigetsu juga? " Tanya Sakura

"Tentu saja, tapi kali ini hanya bertiga karna tidak terlalu lama"

"Dengan sekertaris mu itu"

"Hm"

Sakura hanya mengangguk paham. Setelah itu pelayan sudah datang membawa makanan yang di minta Sakura.

"Kakashi menjemput Takashi pulang? " Tanya Sasuke melihat Sakura

Dulu jika makan Sasuke selalu diam karna terbiasa dengan peraturan keluarga. Tapi semenjak kenal dengan Sakura dia tidak bisa diam

"Ya, tadi saat aku mengantar Takashi ke parkiran, Kakashi bilang dia akan langsung membawanya pulang"

"Apa Kakashi punya anak lain selain Takashi"

"Uhuk uhuk uhuk " Sakura terbatuk batuk. Tanganya memukul dada agar meredakan batuknya

Sasuke segera beralih duduk disamping Sakura. Menyodorkan minuman. Reaksi Sakura perlu dipertanyakan

"Maaf" Ucap Sakura meletakan gelas

"Ada apa sebenarnya" Selidik Sasuke melipat tangan di dada

"Aku juga ingin bercerita padamu, tapi aku tidak ada hak, Kakashi bisa saja marah"

"Baiklah, kau bisa bercerita lain kali" Ucap Sasuke kembali makan

Sakura menghela napas panjang "sebenarnya mengenai alasan perceraian ku dengan Kakashi benar, tapi ada alasan lain aku selalu emosi jika melihatnya" Sakura menatap Sasuke " Dulu kami menikah karna dijodohkan. Aku berusaha mencintainya, Kakashi juga sangat menghargaiku dan menyayangiku. Sampai lahirnya Takashi kami selalu terbuka satu sama lain. Saat itu kupikir kami sudah menjadi keluarga yang sebenarnya seperti keluarga pada umumnya. Sampai Takashi berumur tiga tahun. Aku mendapati Kakashi berbohong tentang keberangkatannya keluar kota dengan alasan kerja-"

Sasuke menggenggam tangan sakura. Menunggu kelanjutan ceritanya

" Saat itu dia bilang akan keluar kota selama seminggu. Aku percaya. Dua hari setelahnya Takashi demam dan memanggil-manggil Papanya. Aku membawanya kerumah sakit terlebih dahulu dan menelfon Kakashi. Tp tidak di angkat sampai esok paginya. Aku mendatangi kantornya dan menanyakan tentang Kakashi. Mereka bilang Kakashi tidak melakukan perjalanan keluar kota. Aku terkejut. Tentu saja. Selama ini dia selalu jujur kupikir"

"Lalu? "

"Kakashi menemui wanitanya dan anaknya. Bahkan anaknya yang lain itu lebih tua dari Takashi. Singkatnya itu alasan aku berpisah darinya"

Sasuke mengangguk paham, menarik kepala sakura agar bersandar di dadanya "aku juga mendengar saat kau berbicara tadi dengannya"

Sakura mendongakkan kepala menatap Sasuke bertanya

"Aku tidak mengerti maksud namamu ikut terseret" Terang Sasuke mengutarakan pikirannya

"Ah itu, aku marah dengan Kakashi, tapi aku juga kasian dengan anak itu, anak itu tidak bersalah apa-apa. Makanya berita yang keluar di media malah tentang aku berselingkuh denganmu"

"Tau begitu, aku tidak ragu mendekatimu saat masih dengan Kakashi" Ucap Sasuke

Sakura mencubit pinggang Sasuke keras"hei, kau benar-benar ingin menjadi selingkuhanku"

Sasuke tertawa matanya menatap dalam mata Sakura "dulu juga kita pernah berpacaran sewaktu High School kan"

Sakura terkekeh, tanganya memeluk pinggang Sasuke erat "maaf namamu jadi ikut terseret karna berita itu"

"Jika dipikir-pikir berita itu tidak ada salahnya. Aku bahkan mengajakmu kencan saat persidangan mu belum selesai" Terang Sasuke menyeringai

Sakura tertawa "Kupikir itu ajakan makan malam sebagai teman lama"

"Dulu aku juga sempat ragu kau menerima lamaran ku setelah satu tahun sidang itu"

"Aku mengangguk lama. Kau juga tidak menunjukkan bibit-bibit brengsek"

Sasuke mengecup kilat bibir Sakura "ucapanya"

Sakura tertawa " Dulu juga kau yang selalu menyemangati ku saat aku merindukan Takashi " lanjutnya

"Hm, ya"




***



Kakashi sedang menunggu Takashi Cek-up. Tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan ada telfon dari seseorang

Mina

"Bisa kau kemari. Tsuki demam tinggi"

"Aku akan segera kesana"

Ceklek 

Pintu terbuka. Dokter mempersilahkan Kakashi untuk masuk kedalam. Setelah beberapa menit dokter menerangkan perkembangan Takashi, Kakashi pamit undur diri menggendong Takashi

Masuk ke mobil. Kakashi mulai menjalankannya. Karna ini dianggap hari, jalanan cukup ramai.

"Papa akan kembali ke kantor" Tanya Takashi menoleh ke arah Kakashi

Kakashi yang fokus ke depan tersentak saat Takashi bertanya padanya " Ya. Jadi papa akan mengantarmu pulang kerumah lebih dulu"

"Aku ingin ikut ke kantor" Pinta Takashi

"Tidak bisa hmm. Kau akan bosan disana"

"Tapi aku juga bosan dirumah, ke resto mama saja ya pa"

Kakashi terdiam sejenak. Ada benarnya juga. Takashi pasti lebih aman jika bersama sakura. Ia masih khawatir tentang keadaan kalau Takashi walaupun dokter bilang sudah lebih baik

"Baiklah, jangan nakal dan mengganggu mamamu hm" Ucap Kakashi mengacak rambut Takashi

Takashi mengangguk semangat. Dia bisa lebih lama dengan Sakura. Karena pasti sorenya akan dijemput Kakashi pulang.

Sesampainya di resto Sakura, Kakashi mendapat telfon lagi dari Mina. Ia menyuruh Takashi untuk masuk kedalam sendiri karena ada urusan mendesak


***

 Mrs. UchihaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang