Telat

569 96 19
                                    

••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kamus **:
*) BPHBadan Pengurus Harian
**) PresidiumPengurus inti
***) Sekretariat / SekretRuangan / Kantornya Organisasi.



Yurike Nauka atau yang lebih akrab disapa sebagai Yuwi oleh beberapa orang terdekatnya; usia 18 tahun; menjadi salah satu dari 4 orang mahasiswi ber-label ratu, yang terdampar di teknik sipil; angkatan 17.



Sial.sial.sial.

Baru beberapa hari berlalu setelah insiden heboh yel - yel parka cokelat yang dipelopori oleh Yuwi and the geng.

Setelah saat itu pula Yuwi mulai merasa sedang di buntuti kesialan; hidupnya mulai riweh, ribet dan gak tenang.
Ya.... walaupun senangnya tetap berkali - kali lipat.

Ya kali enggak bahagia; kan ada mas doi.

Tapi beneran ini Yuwi ngerasa kayak mungkin aja sebuah tanda - tanda .....


Seperti hari ini; seolah kesialan memang sedang mengujinyalagi; Yuwi harus pasrah dihadapkan dengan keadaan kemacetan yang tak kunjung usai; seolah memang sengaja menghadang jalannya menuju kampus tercinta.

Yuwi kembali memperhatikan jam yang tertera di layar ponselnya. Mengabaikan puluhan panggilan masuk; dari manusia - manusia yang sepertinya sudah sangat merindukannya.

"Pak Bandi...., buruan ih. Akunya udah telat banget ini." Omelan Yuwi yang udah entah keberapa kali, di sampaikannya lagi ke pak Bandi, seolah itu bisa membantu mereka keluar dari kemacetan kota siang ini.

"Sabar..., atuh dek, ini teh jalanannya macet pisan. Mobilnya kita teh belum bisa gerak." Begitupun pak Bandi, yang masih kental dengan aksen sundanya selalu sabar menanggapi setiap omelan yang di utarakan nona mudanya itu.

Dirumah, adek adalah panggilan khusus yang Yuwi gunakan, berhubung dia adalah si bungsu di keluarga Nauka.

"ih aku sebel ya!!. Kenapa papi gak beliin aku heli aja sih. Kan berguna banget di keadaan kayak gini" lagi..., Yuwi sepertinya memang enggak bisa menghentikan omelannyayang bahkan udah mulai ngawur.

Raut kesal bercampur panik yang Yuwi tampilkan; membuat pak Bandi sedikit banyak mengerti dan semakin memaklumi omelan si nona muda.

Ya..., walaupun enggak bisa dipungkiri, kalau sebenarnya dan sesungguhnya pak Bandi sudah sangat terlatih, bahkan hampir setiap hari untuk menghadapi keadaan yang seperti ini.

PARKA COKELATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang