01

3.3K 377 14
                                    

Jihan langung berlari menuju gerbang kampus barunya itu dengan tergesa-gesa. Ini itu hari pertamanya sebagai mahasiswa baru dan sialnya dia malah telat karna terlalu asyik marathon drakor.

Dan sialnya lagi Jihan udah bisa mastiin kalau dia pasti bakal dihukum pagi ini. Bisa diliat dari beberapa orang kakak tingkatnya yang udah berdiri di depan gerbang sambil memarahi beberapa mahasiswa baru yang bernasib sama kayak dia.

"Kamu telat 5 menit jalan jongkok dari sini sampai lapangan tempat berbaris sekarang!"

Jihan segera ngelakuin perintah salah satu kakak tingkat yang wajahnya garang itu. Dia mulai berjalan jongkok dengan sedikit perasaan kesal.

"Lagian kenapa sih start up harus ending kemarin malem?!" Gerutu cewek itu sambil terus berjalan jongkok

Masalahnya saking terburu-burunya tadi, Jihan milih untuk enggak memakan sarapannya dan langsung buru-buru berangkat.

Cewek bergigi kelinci itu cuman bisa bedoa semoga aja dia gak pingsan sampai OSPEK hari ini selesai.

Jihan itu punya fisik yang lumayan lemah, ditambah pula dia enggak sarapan dan OSPEK nanti dia harus berdiri di tengah lapangan panas-panasan selama setengah jam.

"Hah, akhirnya...nyampe..." Akhirnya dengan dengan sekuat tenaga yang Jihan punya, dia berhasil sampai di tempat para maba lainnya berbaris dengan susah payah.

Soalnya jarak dari gerbang ke lapangan utama tempat para maba berbaris itu lumayan jauh tau, ditambah dia harus jalan jongkok mana lapangannya luas banget lagi.

Posisi Jihan sekarang dia ada di barisan belakang ujung yang pas banget menghadap ke arah teriknya matahari pagi itu.

Berkali-kali dia menyeka keringat di keningnya, ditambah perut nya sekarang mulai gak bisa diajak kompromi, kepalanya pun ikutan jadi pusing sekarang.

"Jangan sampe gue pingsan plis, gue gak mau ngulang OSPEK taun depan. Plis bertahan, lima belas menit lagi" Gumam Jihan ke dirinya sendiri.

Ada peraturan di kampus mereka kalau ada maba yang enggak ikut OSPEK sampai akhir dengan alasan apapun itu, diwajibkan untuk ikut OSPEK lagi di tahun depan dengan para maba lain di tahun itu.

Tapi Jihan gak ngerti kenapa kayaknya tubuhnya kali ini gak bisa diajak kompromi banget. Perutnya semakin terasa enggak enak, pandangannya pun mulai berputar-putar.

Saat dia merasa tubuhnya mulai oleng, tiba-tiba Jihan ngerasa kayak ada yang nahan tubuhnya.

"Cepet pindah kesini" Jihan gak tau dengan jelas siapa yang ngomong barusan, yang jelas itu suara cowok.

Kemudian dia ngerasa kalau orang yang berada di sampingnya tadi itu narik badannya sampai posisinya mereka berpindah, mereka bertukar posisi dan masih dengan tangan cowok itu yang ngerangkul pinggang Jihan buat mencegah supaya tubuh lemas Jihan enggak jatuh.

Untung posisi mereka ada dibarisan belakang terus mereka juga udah tukeran posisi, jadi gak kelihatan kalau cowok itu lagi ngerangkul Jihan.

Jihan gak ambil pusing, dia lebih milih buat mencoba bertahan sebisanya supaya dia gak pingsan beneran.

"Baik sekian, kalian boleh istirahat dan setelahnya kalian bisa pergi melihat kelas kalian. Enjoy adik-adik!"

Jihan kembali ngerasain tubuhnya di tuntun sama cowok tadi yang kayaknya membawanya ke tepi lapangan. Terus mendudukkannya disebuah kursi yang ada disana.

"Lo tungguin disini bentar. Gue beli minum dulu" Ucap cowok itu sebelum akhirnya dia pergi dari sana ninggalin Jihan yang lagi nyandarin kepalanya di kursi itu, mencoba buat meminimalisir rasa pusing dikepalanya.

"Nih lo minum dulu"

Jihan menerima botol air mineral yang tutupnya udah dibuka sama cowok tadi dan meminumnya. "Makasih ya, lo udah nolongin gue" Ucap Jihan akhirnya dia bisa dengan lebih jelas ngeliat wajah cowok yang daritadi nolongin dia.

"Akkhhhh!! Ganteng bangettt ternyata! Manis bangett lagii huhuu" Bathin Jihan berteriak.

"Iya sama-sama. Gue udah merhatiin lo daritadi karna kayaknya lo lemes banget. Lo lagi sakit?" Tanya cowok itu ikut duduk di samping Jihan.

"Enggak kok, gue tadi gak sarapan aja karna buru-buru. Gue kesiangan soalnya hehe" Jawab Jihan sambil menyengir.

Cowok itu pun malah itu ketawa karna jawaban Jihan. "Owh pantes, lain kali jangan lupa sarapan mangkanya. Eh, berarti lo belum makan dong?"

Jihan menggelengkan kepalanya untuk ngejawab pertanyaan cowok itu.

"Ck, kenapa gak bilang dari tadi sih. Yaudah kita ke kantin sekarang" Kata cowok itu sambil berdiri dari duduknya dan ngulurin tangannya ke Jihan.

"Eh?" Jihan sedikit ngeblank.

Cowok itu kemudian malah langsung narik tangan Jihan buat berdiri. "Kita ke kantin biar lo bisa makan. Cepet, waktu istirahatnya tinggal bentar lagi"

Jihan yang masih ngeblank itu otomatis mau gak mau terpaksa ngikutin perkataan cowok itu.

Dan sesampainya di kantin pun, cowok itu nyuruh Jihan buat nungguin di meja dan dia yang pergi mesan makanan.

Gak lama cowok itu kembali dengan nampan yang berisi satu piring nasi goreng dan dua gelas teh manis.

"Nih lo makan cepet" Katanya sambil ngeletakin nasi goreng dan satu gelas teh manis itu di depan Jihan, sedangkan cowok itu milih buat duduk di depan Jihan sambil minum teh manis yang satunya.

"Loh kok gak dimakan? Lo gak suka nasi goreng ya?" Tanya cowok itu lagi, mungkin karna dia belum liat Jihan memakan makanannya dan malah ngeliatin dia.

"Punya lo mana? Lo gak mesen?"

"Gue udah makan tadi, jadi belum laper. Lo aja yang makan" Jawab cowok itu kemudian dia kembali minum teh nya.

Jihan menganggukkan kepalanya sebagai balasan terus dia langsung menyuap nasi goreng tadi.

Hening, gak ada yang bicara diantara mereka, sampai akhirnya Jihan nyeletuk. "Btw makasih banget ya lo udah nolongin gue daritadi. Bahkan sampai beliin gue makanan" Ucap Jihan sambil senyum ke cowok itu.

Cowok itu bales senyum, manis banget karna dimplenya keliatan. Bikin Jihan jadi dagdigdug serr sendiri. "Iya sama-sama. Santai aja"

"Btw nama gue Audy Jihan Vanadya, panggil aja Jihan. Gue jurusan sejarah murni, lo?"

"Jungwon, Andriano Jungwon Kavian, gue jurusan teknik"

"Yes! Gedung fakultas dia diseberang gedung fakultas gue!" Jihan kembali bersorak dalem hati.

Fix! Jihan udah jatuh sama pesona cowok manis berlesung pipi yang udah jadi penyelamat dia hari ini.

Sejak hari ini, seorang Audy Jihan Vanandya resmi menjadi bucin dari cowok bernama Andriano Jungwon Kavian!

°°°°


Cringe banget yaa?

Sksksksksksk huwee:'((

Jangan lupa vonmennt yaa chinguuu~❣️

[✓]How if I love you? || Jungwon • Jihan [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang