DUA

45 18 11
                                    

Bertarung dengan halusinasi
Bertaruh dengan ambisi
Berkejaran dengan ilustrasi
Terjebak dalam aksi
Terombang ambing dalam cita yg belum pasti
Haruskah aku berlari ?
Mengejar mimpi yang yg ku impi
Melepas kesenangan duniawi
Untuk mendapatkan kesuksesan
yg hakiki
Sudah terlalu lama aku
Terombang ambing dalam ambisi
Hanya mengandalkan do'a
Tanpa perjuangan yg tinggi
Hanya menapakkan kaki
di bumi pertiwi
Menyaksikan bayang berlalu meninggalkan diri

"Permisi!"

"hehhh maaf maaf, Vika mengusap air matanya kasar." Kemudian buru buru bangun karena menyadari bahwa kursi yang dia duduki bukanlah tempat duduknya,"

"Kalo pengen duduk di sana gak papa, saya di sini aja."

Vika tersenyum dan kembali duduk memakai seatbelt nya mengarahkan pandangan nya kearah jendela

"Kenalin nama saya Fandi, sambil mengulurkan tangan!"

"Vika menyambut tangan itu hangat. gue vika,"

"Sendiri?"

"Iya."

"Kalo boleh tau, mau kemana?"

"Gili trawangan,"

"Sama kalo gitu,"

"Iya ? he asli orang lombok?" vika membuka percakapan

"Bukan, saya lagi ada urusan kerja aja. btw kamu sendiri ngapain?"

" Liburan aja,"

"Oh gitu."

Suara kembali terdengar dari balik kokpit pesawat pertanda lepas landas sudah dekat. Vika mulai memejamkan matanya. Matanya begitu berat karena semaleman dipakai menangis. Mulailah dia berbisik dalam hati " buat apa sih gue nangisin cowok gak bertanggung jawab seperti dia. Toh dia juga gak perduli sama gue. Buktinya waktu itu dia diem aja gak nyamperin gue. Wake up wake up
loe harus yakin sama diri loe sendiri kalo loe pasti bakalan dapat cowok yang lebih baik.
Perjalanan pesawat dari Surabaya ke lombok Praya biasa di tempuh dalam waktu 50 menit. Burung besi itu terus melaju dan meninggi menghasilkan suara deru mesin yang bising mengganggu sistem pendengaran. Vika mulai terlelap di bawah sadar nya. Pagi itu cuaca begitu dingin, fandi melirik vika terlihat kedinginan di tambah keadaan pesawat yang yang full AC. Fandi membuka jaketnya kemudian menyelimuti tubuh mungil gadis itu "cantik" ucap nya lirih.
balutan abaya hitam senada dengan hijab syar'i membuat vika terlihat mempesona, di tambah dengan make up yang natural juga kulit yang putih. Siapa saja yang melihat pasti akan berdecak kagum " nikmat mana lagi yang kamu dustakan fan " gerutunya dalam hati, matanya terus tertuju pada sosok wajah gadis di depan nya.
"Astaghfirullahalazim" fandi menyadarkan diri
vika menggeliat dan menyandarkan kepalanya di bahu Fandi. Fandi kaget bukan main, jantung nya berdegup kencang. Fandi menelan ludah mencoba menguasai diri. Aku kenapa ya, kok deg deg an. Aneh banget. Aku gak pernah ngerasain hal kayak gini," fandi melirik wajah Vika "Cantik banget" Fandi melirik ponsel yang ada di pangkuan vika, di ambil nya pelan kemudian membuka aplikasi what's up dan menyimpan nomer ponsel nya. kembali di letakkan di tempat semula. Fandi melirik ke arah jendela, terlihat gulungan awan putih di sana, pertanda perjalanan masih jauh Fandi akhirnya memutuskan untuk memejamkan mata nya.

Bunyi suara dari balik kokpit pesawat kembali terdengar membuat Fandi sadar dari tidur nya. Vika masih tertidur pulas di pundak nya. Awak kabin memerintahkan untuk mengangkat sandaran kursi dan memakai seatbelt karena pesawat akan landing.

🎙️Landing station...🛬

Suara pilot dari balik kokpit pesawat, deru mesin burung besi itu mengaung bak harimau. Fandi mendekap Vika erat agar tidak terjatuh. dalam situasi seperti ini Vika tidak juga terbangun dari tidur nya. Fandi tidak tega membangunkan nya sampai akhir nya pesawat mendarat dengan sempurna. suara ricuh di dalam awak pesawat menghasilkan kebisingan, membuat vika terbangun dari tidur nya.

Sebening EmbunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang