CHAPTER 11

2.6K 234 23
                                    

Semua perjuangan Naruto untuk berlatih, kini membuahkan hasil walau belum bisa menggunakan jutsu karena ia tidak tau elemen apa yang ia miliki. Ia sudah bisa berdiri di atas air, menaiki pohon dengan hanya menggunakan telapak kaki, memanjat tebing dengan satu tangan, taijutsu yang meningkat dan lainnya.

Walau setiap latihan ia selalu di ganggu oleh Sasuke, tapi ia tak menghiraukan nya dan menganggap Sasuke adalah bagian dari rintangan latihan. Seperti kemarin, Sasuke membuat Naruto terjatuh dan tak bisa bangkit lagi eh, maksudnya membuat Naruto terjatuh dan membuat kakinya cedera.

Dan disinilah ia, di ruangan bercat putih—rumah sakit— dan untuk sementara waktu tidak melakukan latihan dulu. Sebenarnya, ia menolak bujukan Itachi untuk membawanya ke rumah sakit tapi, Itachi malah mengancam jika tidak menurutinya ia tidak akan mau mengajarinya lagi. Dan satu Minggu itulah ia tak pernah melihat orangtuanya berkunjung.

Dalam ruangan itu, terdapat dua orang yang tengah berdiri dan Naruto yang duduk di kasurnya sambil menatap kedua orang di depannya bergantian. Karena, sedari tadi mereka hanya diam diri dan tidak ada yang memulai pembicaraan.

"Minta maaf, Sasuke!!" Instruksi Itachi memecah keheningan yang ada, sedangkan Sasuke mendelik ke arah kakaknya itu

"Minta maaf? Untuk apa" balas Sasuke acuh

"Jika tidak..."

"Apa? Aku tidak takut dengan ancaman mu aniki" potong Sasuke

"Begitu ya? Baiklah, aku akan bakar habis seluruh kebun tomat yang baru kau tanam kembali itu" lanjut Itachi

Glek

"E-eh, tidak boleh!! Em... Huh, maafkan aku" ucap Sasuke pada Naruto tetapi menatap ke luar jendela

"Kau berbicara pada siapa?" Tanya Naruto sok polos

Sasuke yang mendengar itu menggeram kesal, "tentu pada mu, dob-"

"Sasuke". Tegas Itachi memotong pembicaraan Sasuke. Naruto yang melihat itu, terkikik dalam hati

"Maafkan aku, N-naruto" ucap Sasuke sedikit membungkuk ingat 'sedikit'

"Sudah kan?"

"Hah, ya ya terserah mu. Bagaimana Naruto, kau memaafkan nya?" Tanya Itachi pada Naruto

"Tentu, dengan satu syarat". Balas Naruto dengan seringai tipisnya

"Dasar dobe itu. Sudah di kasih hati malah minta jantung" gumam Sasuke yang masih terdengar oleh Naruto

"Sepertinya aku mendengar seseorang sedang mengumpatiku"

"Siapa Naruto?" Tanya Itachi pura-pura tidak tahu

"Entahlah, mungkin ayam".

Sasuke mendengus kesal, ia tau mereka sedang membicarakan nya.

"Apa syaratnya?"

"Owh, kau tak sabaran Sasuke'

"Cepatlah bodoh"

"Sasuke!!!"

"Maaf"

Sasuke yang ditegur Itachi memajukan bibirnya karena sebal.

"Kau jadi mirip bebek sasuke"

"Cih"

"Baiklah, berhubung hari ini aku di perbolehkan pulang, kau antar aku pulang. Tapi, sebelum itu kau harus mentraktir ku ramen" ujar Naruto panjang lebar

"Kau!!! Kau bilang hanya satu syarat" pekik Sasuke dengan wajah memerah karena marah

"Sasuke!!!" Suara itu lagi pikir Sasuke mengalihkan pandangannya pada sang Kaka

"Baiklah², ayo"

Setelah Naruto dan Sasuke keluar, Itachi masih berdiam diri melihat kepergian dua teman itu atau mungkin akan menjadi sahabat?

"Semoga kau bisa membuatnya ceria lagi ototo" gumamnya. Ya, memang Itachi sudah mengetahui sebab Naruto menjadi seperti itu dan di tambah lagi perkataan shisui Minggu kemarin saat Naruto masuk rumah sakit.

...........

Setelah selesai memakan ramen bersama Sasuke (baca: hanya Naruto). Sasuke dengan wajah malah mengantar Naruto ke rumahnya.

Dan di sinilah, tokoh utama kita. Sedang berada di dalam kamarnya. Ya, memang setelah pulang di antar Sasuke, ia langsung melenggang pergi ke kamar menghiraukan panggilan menma.

Dalam hati ia bertanya, kenapa saat tadi ia pulang orangtuanya tidak memasang raut khawatir bahkan tidak menoleh. Ia kira orangtuanya akan berusaha meminta maaf padanya atas kejadian dulu.

Naruto menggeleng pelan. Untuk apa aku berharap seperti dulu? Pikirnya. Ia merebahkan tubuhnya di atas kasur dan mencoba untuk menutup matanya tapi, beberapa menit kemudian ia tak berasa ngantuk.

Berguling kesana kemari mencari posisi yang pas tapi tetap tidak bisa.

"Gah... Kenapa tidak mengantuk juga" gumamnya sambil mengacak rambutnya kasar

"Oh ya, Naruto nanti malam ada pasar malam. Apa kau mau ikut? Jika ia kau datanglah ke pusat desa kami juga akan ke sana"

Naruto mengingat ucapan Kiba waktu pagi di akademi. Ya, karena saat di akademi kelas mereka tidak ada jadwal atau waktu kosong dan saat itulah teman-temannya bergosip ria

Naruto segera memakai jaket berwarna oranye di samping ranjang dan segera memakainya. Setelah dirasa cukup rapih, ia membuka jendela dan bersiap untuk loncat namun, kegiatannya terhenti ketika mendengar pintu terbuka.

"Naruto-nii, kau mau kemana?" Tanya menma selaku pelaku pembukaan pintu

"Pusat desa" jawab Naruto malas

"Aku ikut." Ucap menma semangat

"Tidak boleh, kau anak manja pasti tidak di izinkan pulang" sindir Naruto

"Tidak-tidak, aku tidak manja. Dan aku akan ikut dengan mu lewat jendela tanpa ketahuan" ucap menma

"Hah... Baiklah. Tapi jika ketahuan, kau yang bertanggung jawab" menma mengangguk ragu. Bagaimana tidak, jika ketahuan ia akan berhadapan dengan Kushina. Membayangkan nya saja membuat bulu kuduk berdiri

...........

Naruto dan menma sudah berada di tengah-tengah lautan warga. Jika tau seperti ini, Naruto tidak akan ke sana. Hey!! Namanya juga pasar malam pasti ramai, kalau ingin yang sepi datanglah ke pemakaman-_-

Menma dengan mata berbinar melihat kesana kemari melihat kedai yang menjual berbagai macam makanan. Sedangkan Naruto hanya menyapukan pandangannya mencari Kiba dan Shikamaru

"Mana mereka?" Gumamnya

"HOY!! NARUTO!!" pekik seseorang sambil melambaikan tangannya

Naruto yang melihat itu, langsung menarik tangan menma dan membawanya ke asal suara

"Kau datang?!" Tanya Kiba dengan antusias

"Keliatannya?"

"Kau datang, bersama menma?" Jawa Kiba. Naruto hanya memutar bola matanya malas

"Hn"

"Hai, kau sendiri Kiba?" Tanya menma

"Tidak, aku bersama Shikamaru. Dia
sedang ke toilet"

Hening...

"Oh ya,  kau tau tidak besok di akademi akan ada pembagian tim!!" Ucap Kiba memecah keheningan

"Hn"

"Ish, kau ini"

.
.
.
.
TBC
.
.
.

Sebenarnya chapter ini hanya menceritakan kegiatan saja.
Di chapter depan entah chapter ke berapa dan seterusnya baru akan ada yang seperti aksi(?)

Don't like don't read!!

Terimakasih, sampai jumpa di chapter depan. Jangan kangen/ plak🖐️
Alay😑

Jangan lupa vote komen and follow
Tinggalkan jejak!!!

Dah👋

Uchiha NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang