CHAPTER 2

4.5K 335 6
                                    

"ada apa menma?" Tanya Jiraiya mendengar pekikan menma

Tunggu Menma bilang 'nii'?. Apa maksudnya, yang ia tau menma adalah anak tunggal dari hokage ke empat yaitu Minato dan Kushina

Saat Jiraiya ingin bertanya, menma sudah berlari meninggalkan nya tanpa mengatakan apa pun. Jiraiya hanya menghela nafas panjang

"Mungkin nanti saja aku bertanya" gumam Jiraiya sambil melihat punggung menma yang mulai menjauh. Dirasa menma sudah jauh dan hilang di tikungan Jiraiya pergi menuju kantor hokage

= Di tempat menma =

"Naruto-nii kau di mana. Kenapa aku bisa melupakannya"-batin menma
"Baka..baka.." gumam menma

Menma pun segera berlari menuju akademi dan melihat kelas. Di sana sudah sepi tidak ada seorang pun

Ia pun berbalik arah menuju rumah nya. Siapa tau Naruto ada di sana

Sesampainya di rumah, menma dengan ragu mengetuk pintu. Ia takut kena amukan sang kaa-san

Tok
Tok

"Oh, kau Menma? Di mana Naruto?" Tanya Kushina sambil mencari sekeliling

"Emm... Naruto-nii menghilang" gumam menma kecil namun masih bisa jelas di dengan. Menma mengangkat wajahnya menatap Kushina yang sedang di kelilingi aura hitam dengan rambut merah panjang yang melambai-lambai bagai api

Deg

"AP-" belum sempat Kushina memarahi menma, ucapannya dipotong oleh seseorang yang berada di belakangnya

"Siapa yang hilang?" Tanya orang tersebut datar

Kushina dan menma pun menoleh ke belakang dan mendapati dua orang yang sedang berdiri menatap keributan mereka. Salah satu dari mereka berambut pirang yang menjadi topik perdebatan ibu dan anak itu dan yang satunya berambut nanas yang berasal dari klan Nara

Aura yang di keluarkan Kushina pun memudar dan mulai adem ayem. Menma yang melihat itu bernafas lega, karena tidak jadi kena amukan sang Akai chishio no habanero itu

"Naruto kau dari mana saja?" tanya Kushina khawatir sedangkan Naruto yang di tanya hanya diam menatap datar, ia bukan benci kepada ibunya tapi ia kecewa dengan kelakuan orang tuanya itu. Bagai manapun juga wanita di depannya ini adalah orang yang telah melahirkannya

"Aku ingin istirahat" balas Naruto dan langsung nyelonong masuk

"Eh, kau anak shikaku kan?" Tanya Kushina kepada Shikamaru yang sedang menatap Naruto kesal karena Naruto pergi tanpa mengucapkan terimakasih

"Eh? Ya, namaku Shikamaru. Bibi" balas Shikamaru sedikit tersentak

"Shikamaru terimakasih ya sudah mengantarkan Naruto pulang dan maaf merepotkan" ucap Kushina sambil tersenyum manis

"Tak apa bibi, lagi pula kami teman sekelas di akademi. Kalau begitu saya pamit pulang jaa bibi, menma" ujar Shikamaru pamit sambil melambaikan tangannya

"Jaa" balas Kushina dan menma. Saat menma berbalik, entah kenapa ia merasa aura intimidasi dari kushina

"Jadi menma kenapa kau meninggalkan Naruto?" Tanya Kushina sambil tersenyum manis tidak untuk menma, menurutnya itu senyum mengerikan seakan ingin memakannya hidup-hidup

Glek

Dengan sudah payah menma menelan salivanya kasar

"Em... Ano a-ku ta-di b-berlatih bersama paman j-jiraiya" ucap menma yang entah kenapa nada bicaranya seperti gadis berambut indigo teman sekelasnya

"Mau sampai kapan kalian di luar?" Tanya Naruto yang sebenarnya sedari tadi ia menunggu di balik pintu

Dalam hati menma sangat sangat berterima kasih kepada nii-san nya itu yang sudah menolongnya yang sedang berada di ujung amukan Kushina kedua kalinya

"Naruto, kau masih di situ. Ehkm... Baiklah sekarang sebaikanya kita masuk" ucap Kushina sambil mengikuti Naruto yang sudah berjalan masuk

Tiba-tiba Kushina berhenti dan berbalik menatap menma tajam "dan untuk mu....." sambil menunjuk menma "lihat nanti" lanjutnya sedang kan menma jangan di tanya mukanya sudah pucat pasif sekarang

"H-ha'i" balas menma

Skip

Hari ini adalah hari libur akademi, menma dan Naruto berniat berlatih bersama ayahnya

Dan kini di sinilah mereka bertiga berkumpul di sebuah hutan yang di sebut-sebut sebagai hutan kematian

"Nah sekarang, kita akan melakukan pemanasan terlebih dahulu. Kalian berdua akan berlari sampai di atas tebing itu" perintah Minato sambil menunjuk sebuah tebing yang tidak terlalu tinggi

"Ha'i tousan" balas mereka berdua

Mereka pun mulai berlari. Tebing itu terletak cukup jauh, Naruto menambah kecepatan larinya karena ia ingin cepat sampai di bukit itu. Menma yang melihat Naruto menambah laju larinya pun ikut mempercepat larinya namun, tetap saja ia kalah cepat dengan nii-san nya itu

Kini, Naruto sudah sampai di atas tebing sambil duduk di tepian sambil mengayun-ayunkan kakinya

"Hah.... Hah... Nii-san cepat sekali larinya" ucap menma yang baru saja sampai sambil terengah-engah

"Hn" balas Naruto ambigu

Menma hanya menghela nafas kecil. Nii-san nya itu memang irit dalam berbicara "Hah.... kau ini" menma mendaratkan bokongnya duduk di samping Naruto

"Oh ya, Naruto-nii kenapa tousan belum sampai?" Tanya menma

"Entah" balas Naruto acuh dan tidak lupa ia selalu memasang wajah datarnya

"Em... Nii-san aku pergi sebentar aku ingin buang air kecil" ucap menma dan langsung ngacir mencari tempat untuk buang air kecil

"Hn" balas Naruto

Tiba-tiba, seorang manusia berwarna putih muncul di bawah tanah(?). Naruto yang melihat itu terbelalak kaget kemudian tatapannya menjadi berbinar

"zetsu....."

.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.

Yey..... Chapter 2 selesai
Kalian penasaran kan kenapa Naruto tidak takut dengan makhluk yang bernama zetsu itu? Dan kenapa Naruto malah senang? Penasaran?
Jawabannya ada di chapter berikutnya

Jangan lupa vote, comen, and follow akun wattpad author

Jaa!!!






Uchiha NarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang