"lia, lo asli kanada?" tanya lucy saat jam istirahat
"nooo, gue blasteran indo juga" jawab lia
"oouh, pantes. mukanya rada lokal"
lia tertawa kecil "mau duduk dimana?" tanyanya
"terserah, gue ngikut aja li"
"oke, di situ aja ya" kata lia sambil menunjuk salah satu meja kosong
"okey" kata lucy lalu berjalan ke tempat yang di maksud lia dan duduk disana
"baru pindah ke kanada cy?" tanya lia
"iyaa, baru kemaren" jawab lucy
"oh ya? ga kena jetlag?"
lucy terkekeh "kena lah! tapi apa daya, udah disuruh sekolah"
"oiya, disini tuh ga ada jajanan cy. kita cuma boleh makan snack yang dikasih kantin"
"paling sering tuh berry berry an" jelas lia
lucy menggernyit "kenapa? kok gada ciki atau coklat gitu?"
"ga ada doong, ini kan beauty school. jadi makanan dijaga biar kulitnya bagus"
"di air mineralnya aja ada collagennya" kata lia sambil tertawa kecil
lucy meng angguk anggukan kepalanya "ga heran sih pada mulus mulus"
"lo juga mulus gitu" dengus lia
"eh iya"
"kenapa li?"
lia mengeluarkan handphonenya "lo orang indo kan? kenal ini ga?"
"hah? IH KENAAAL" pekiknya
"jaemin ini mah, anak social di sma gue. bisa kenal gimana?" tanya lucy
"lewat tinder, orangnya care banget anjir. gue baper"
lucy mendecak "udah kebiasaan dia gitu, tapi tenang. katanya sih udah tobat"
+
"telat jemput 19 menit" kata lucy
lucas memutar bola matanya "iyaaaa maaaaaaf, mau apaaa tuan putriiii?"
"tadinya gamau apa apa, eh tapi lo nawarin. yaudah beliin es krim, bm banget gue"
"bm apa ngidam?" ledek lucas
lucy mendelik "bacot ah, cepet. mau es krim rasa cookies and cream sama cotton candy sama choco chip!"