karma

5.8K 925 63
                                    

happy reading <3

•••



Selesai melakukan segala tugasnya hari ini, termasuk urusannya dengan Haidan, Raya pun memilih untuk segera pulang.

"Hai Ma!" Sapa Raya kepada Mamanya yang sedang asik menonton televisi.

Sang Mama menoleh lalu tersenyum ketika mendapati putrinya hari pulang lebih awal dari biasanya. Benar, Raya adalah langganan pulang terlambat karena kegiatan OSIS yang dilakoninya.

"Kok tumben kamu pulang cepet, Ra?" Tanya Linda kepada putrinya itu sambil mengikuti Raya menuju dapur.

"Iya, tadi ada bikin tugas buat kegiatan ekstrakurikuler diluar sekolah, yaudah langsung pulang aja pas udah selesai." Linda mengangguk sambil menyiapkan buah-buahan segar untuk Raya.

Semenjak perpisahan kedua orangtuanya 3 tahun yang lalu, Raya memutuskan untuk tinggal dengan Mamanya. Mereka berdua menghabiskan waktu menyenangkan bersama, dan hal itu membuat Raya tidak pernah menyesal memilih tinggal berdua dengan Mamanya.

"Kak Jeff nggak jadi dateng, Ma?" Tanya Raya, pasalnya Kakak laki-lakinya itu beberapa hari yang lalu mengabari akan datang kerumah untuk bertemu dengan Mamanya.

Jeffryano Alden Deandaru adalah anak pertama dari Hardian Deandaru dan Melinda Yudistira. Cowok yang lahir tanggal 14 Februari1997 itu memilih untuk melanjutkan study nya di Belanda dan tinggal bersama Papa nya disana.

"Belum tuh, dari tadi Mama tungguin. Palingan masih capek terus istirahat dirumah Papamu." Raya mengangguk paham.

Raya sangat bersyukur perpisahan kedua orangtuanya tidak menimbulkan perselisihan diantara mereka. Sejak awal, Raya tidak pernah menyalakan Mamanya atas perpisahan kedua orangtuanya, karena hal itu tentu saja bukan hal mudah. Mereka memutuskan menikah, karena itu hal yang mereka inginkan. Mereka memutuskan untuk berpisah itu juga hal yang mereka inginkan, dan yang paling penting semua yang mereka lakukan adalah untuk kebaikan bersama.

"Ini kenapa kotor banget sih, Ra? Kamu habis bikin tugas dimana?" Tanya Linda ketika menyadari baju Raya yang belum diganti begitu kotor dan juga pipi gadis itu yang sedikit cemong.

Kalau boleh jujur, Raya sudah bad mood ketika Haidan mengirimkan pesan kepadanya. Ia benar-benar tidak berminat mengerjakan tugasnya dengan cowok itu. Entahlah, sepertinya Raya sudah mem- blacklist nama cowok itu dalam daftarnya.

Raya

"Raya kesel aja, Ma. Masa Kang Gibran nyuruh Raya bikin tugas sama salah satu anak yang Raya nggak suka? Dia tuh, ck.... Pokoknya ngeselin banget deh." Kata gue dengan sebel.

Sumpah ya tuh cowok bener-bener bikin gue nggak habis pikir. Udah sok kegantengan, ya tapi emang ganteng sih. Dih, kok jadi muji dia. Nggak Dan, lo jelek, lo nggak ganteng, masih gantengan Mang Arip satpam sekolah.

"Ya kenapa kamu kesel? Emang dia ada bikin salah gitu?" Tanya Mama sambil nyodorin sepiring apel yang udah dikupas, terus duduk berhadapan sama gue.

Salahnya banyak, banyak banget. Kayaknya gue liat dia napas aja udah salah itu cowok.

Kayak, siapa gitu loh yang mau suka sama lo? SIAPA WOY SIAPA? Gue kalo suka sama orang ya liat-liat dulu lah kelakuannya gimana. Ya nggak mungkin aja gitu gue suka sama cowok langganan BK sama suka bikin rusuh.

OSIS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang