Prolog

185 11 0
                                    

Gadis itu berjalan pelan sambil tertatih menyeret paksa kaki nya yang penuh luka agar terus melangkah sambil sesekali menengok kebelakang memastikan jangan jangan orang itu ah tidak lebih tepat nya mahluk mengerikan itu kembali mengejar nya namun yang ia lihat hanya pepohonan tinggi yang samar-samar terlihat di tengah pekat nya malam.

Gadis itu tersenyum lega, setidaknya untuk saat ini ia terhindar dari bahaya atau lebih tepat nya kematian namun hal itu tidak berlangsung lama ketika terdengar dengan jelas suara langkah kaki yang tengah berlari ke arah nya. Mata gadis itu membulat sempurna sembunyi kalimat itu tercetak jelas di otak nya hingga dengan cepat ia menyeret kaki nya untuk berlari secepat mungkin. Nafas nya tercekat, ia haus namun ia tidak akan menyerah begitu saja

Tidak!!

Ia tidak akan mati konyol di tengah hutan menyeramkan ini

"Kau tidak akan lepas dari ku"

Jantung gadis itu seolah hendak berhenti begitu mendengar suara menyeramkan itu tidak jauh di belakang sana. Dengan spontan gadis itu menambah cepat lari nya hingga akhirnya tersandung oleh akar pohon besar yang merambat membuat nya terlempar menghantam ranting- ranting tajam di tanah menimbulkan suara mengerikan yang membuat beberapa burung gagak yang kebetulan hinggap di sana ber terbangan menimbulkan suara nyaring memekakkan telinga

Seluruh tubuh gadis itu terasa remuk, luka dimana mana kini ia hanya bisa meringis menahan sakit yang terus saja bertambah. Inikah akhirnya? Kehilangan nyawa nya di usia nya yang bahkan baru berapa hari lalu menginjak 17 tahun?

Sepertinya begitu, menyadari mahluk setengah manusia itu berjalan menyeringai sambil menatap lapar tubuh nya lebih tepat nya luka luka nya yang mengeluarkan banyak darah. Seringai itu! Seringai yang mampu membuat tubuh gadis itu merinding hingga ia hanya bisa meringkuk ketakutan menunggu ajal menjemputnya nya dengan cara yang mengerikan

"Aroma darah mu benar2 sangat manis" seringai mahluk itu yang Kini tepat berada di depan gadis itu, giginya yang awalnya rapi kini mengeluarkan taring begitupun kuku kuku panjang dan tajam mulai bermunculan di jari jari nya yang berbulu

Gadis itu terkekeh pelan begitu bisa menebak apa yang akan terjadi setelah ini "Cih! Benar benar konyol" gumam nya yang di akhiri kekehan kecil

Makhluk itu tersenyum miring "kau benar benar dia" ucap nya sebelum akhirnya melompat menerjang tubuh gadis itu bersamaan dengan teriakan kesakitan gadis itu

"Argghhhhh!!!!!!!!"

"Hahhh!!!"

Mimpi itu lagi

Pria itu menggeram marah begitu membayangkan werewolf rendahan itu dengan sadis merenggut nyawa gadisnya di dalam mimpi nya sendiri. Walaupun ia tau itu hanya mimpi tapi tetap saja ia merasa sangat marah dan kesal!

Ini tidak bisa di biarkan

Pria itu menyibak selimut tebal nya dan dengan cepat meninggalkan kamarnya menuju sebuah tempat

"Salam yang mulia pangeran" sapa dua orang pengawal yang berdiri di depan pintu kembar berukir emas itu.

Pria itu hanya mengangguk dengan wajah datar dan dengan cepat mendorong pintu itu hingga terbuka lebar menampilkan seorang pria paruh baya yang tidak lain adalah ayah nya. Yang mulia Raja Elrond Zanxavier, raja dari kerajaan Eltemortal lebih tepat nya kerajaan dari semua kerajaan

"Ayah!"

"Kenzie Zanxavier! Perhatikan sikap mu!" Tegur sang raja

Pria yang di sebut kenzie itu menunduk memberi hormat lalu kembali menegakkan tubuh nya dengan sorot mata tajam "Bisakah aku menjemput nya sekarang?"

Erlond menggeleng santai "belum saatnya" ucap nya membuat rahang kenzie mengeras

"Izinkan aku menjemputnya atau akan ku musnahkan kaum werewolf rendahan itu sekarang juga hingga tidak ada seorang pun yang tersisa ayah!" Ancam nya, aura kegelapan mulai terasa di sekitar mereka hingga sukses membuat sang raja bangkit dari kursi kebesaran nya

"Itu hanya mimpi"

Kenzie menggeleng "Usia nya sudah 17 tahun, sudah di pastikan aroma nya akan tercium jelas hingga dapat mengundang makhluk- makhluk itu untuk mendekati nya! Tak akan ku biarkan mereka menyentuh milik ku!"

Raut wajah sang raja yang awalnya tegas kini melunak dan kini terkekeh pelan menatap putra nya "Katakan padaku, kau khawatir ia dalam bahaya atau kau yang tidak sabaran untuk memilikinya?"

Kenzie terdiam lalu mendengus "Jangan berbicara seperti itu ayah, tentu saja aku mengkhawatirkan nya" ujar nya mulai santai "dan yah aku tidak sabar untuk memilikinya" gumam nya sangat pelan namun masih cukup untuk di dengar oleh elrond

Elrond tertawa pelan "Sudah ku duga"

"Apa? Aku hanya mengkhawatirkan nya!"

"Ya ya, kau hanya mengkhawatirkan nya" ucap elrond lagi berusaha menahan senyum

"Ah kau menyebalkan ayah!" Kenzie menggerutu lalu hendak berbalik

"Pergilah!"

Langkah kenzie terhenti, senyum senang mulai terbit di wajah tampan nya namun setelah itu kembali datar "Tanpa kau izinkan pun aku akan tetap menjemput nya" ucap nya santai di penuhi gengsi. Seperti biasa

"Yah, calon raja kita memang sangatlah meninggikan gengsi" kekeh Elrond begitu kenzie sudah pergi

Secret boy.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang