Sebenarnya ini draft cerita lama yg ngga mau ku publish, eh kepencet kemarin anying...
Yaud lanjut..
Dua puluh satu tahun. Masih berstatus sebagai mahasiswa aktif jurusan Sastra Indonesia. Hari-harinya berjalan dengan melupakan kewajiban sebagai anak kuliahan. Tzuyu lebih suka menikmati hidup dengan mengamati dunia dan melempar pertanyaan pada orang yang menurutnya memiliki cara pandang berbeda dengannya
Keras memang kepalanya. Siapapun akan didebat jika pendapatnya bertentangan. Tapi, Tzuyu selalu sopan dan santun pada orang tua. Bersedia membantu jika ada yang meminta pertolongan
Contohnya saat ini. Ketika seorang cewek anggota kegiatan panahan yang super jutek dan cuek kalau kepada Tzuyu. Tapi, cowok tinggi itu tetap mau mengantarkan pulang karena dia baik hati
"kalo nggak bawa kendaraan, terus tadi lo kesini naik apa?" tanya si Tzuyu sembari terus melajukan motornya
"dianterin pacar temen gue" balas si cewek, biasa, cuek
Tzuyu menghela napasnya kesal. Mau seramah gimanapun juga, sikapnya tak akan pernah dibalas
"terus kenapa dia gak jemput? atau nggak bisa?"
"lo kenapa deh kepo banget"
--
Motor hasil giveaway itu berhenti dengan sempurna di parkiran kampus seni indonesia
"serius di sini? nggak pulang lo?" penasaran lagi si Tzuyu, kaya bakal di balas aja
"iya, gue masih ada latihan tzuyu, lo cerewet banget jadi laki"
"astaga Sana, gue cuma bersikap ramah, lo nggak bisa banget nyenengin orang" kesal Tzuyu lagi dengan senyum yang dipaksakan
"ya lo kalo mau ramah mah ramah aja, gausah berharap orang juga ramah sama lo" balas cewek yang dipanggil Sana itu
"udah ya, gue duluan, makasih" sambungnya
"iya sama-sama"
Tzuyu hanya menatap kepergian Sana dari atas motornya. Meratapi nasibnya yang selalu salah di mata perempuan. Padahal menurutnya. Dia sudah bersikap baik. Heran
Malas berlama-lama. Akhirnya Tzuyu menyalakan motornya dan pergi dari sana. Bersiap membuka gerai seblaknya. Lumayan, jadi mahasiswa sambil berjualan untuk nambah uang jajan
--
"kamu nggak ada kuliah kak?" tanya Tzuyu
Orang yang dipanggil kak itu masih sibuk membereskan barang-barang
"enggak tzu, lagian aku kan tinggal skripsi. kamu tuh kuliah yang bener"
"hmm emang kuliah yang bener itu gimana kak jihyo? berangkat setiap hari gitu?" kata Tzuyu sambil melotot
"ya enggak. bukan berangkatnya, tapi apa yang kamu dapet, itu dipake" balas Jihyo setelah menaruh sayur-sayuran di kulkas
Tzuyu tak menjawab lagi. Dia suka mengajak debat orang, tapi jika itu masalah perkuliahan, dia stop. Pusing. Dan malas berdebat
Tapi, tak bisa dipungkiri jika Jihyo ini, selain bosnya dalam berjualan seblak, kuliahnya juga lancar sampai saat ini. Ya walaupun dia skripsi di semester sebelas. Paling tidak, itu semua sebanding dengan usaha seblaknya yang sudah memiliki lebih dari sepuluh cabang
Tzuyu berharap dia bisa menjadi seperti Jihyo. Dia ingin jadi penulis puisi terkenal yang karyanya di mana-mana
--
"Sanaaaaa!!!" teriak seseorang dari jauh. Berlari ke arah Sana yang duduk tenang bersandar pada dinding cermin sehabis latihan
Orang itu menubrukan badannya ke paha Sana. Kemudian tersenyum menunjukan gummy smile nya, lalu cepat-cepat bangkit, duduk di sebelah Sana
"sana lo dicari pak Pebo katanya ujian koreo nilai lo C.. hahahahaa" ucapnya
Sana tak menggubris. Dia tak peduli nilai yang di dapat sebagai anak jurusan tari
Lagi pula, dia tak bisa begitu saja percaya kepada pembohong ulung berkedok sahabatnya ini, apa lagi jika sudah bertemu dengan sang pacar yaitu
"sayang!!!!!"
"iya sayang aku disini, sama Sana"
Sana memutar bola matanya malas. Suara siapa lagi itu jika bukan Chaeyoung, cowok sok keren yang setiap hari mengaku sebagai manusia paling setia. Ya, dia pacar Mina, si pembohong ulung tadi
Bisa dilihat dengan jelas saat ini. Mina dan Chaeyoung bercanda tawa, riang gembira, seperti tak memiliki beban. Bermesraan tak tahu tempat
Kadang Sana muak dengan sikap mereka. Tapi, mau bagaimana lagi? setidaknya mereka berdua adalah orang yang paling dekat dengannya
"eh san, gue liat tadi sama cowok" Chaeyoung mengadu
"nggak ada" elak Sana
"halahh ngaku aja, siapa hayooo???" goda Mina
Sana malas jika sudah digoda oleh kedua orang itu, apalagi persoalan lelaki
"ah bodo amat, gue mau pulang"
Sana pulang, meninggalkan Mina dan Chaeyoung yang masih cekikikan di belakang
Heran. Bisa-bisanya ada sepasang kekasih yang betah putus nyambung dengan persoalan yang sama. Chaeyoung selingkuh. Tapi tetap saja mereka kembali bersama. Bahkan kemesraan mereka sudah tidak lazim, pikir Sana
Tak pernah terbesit sedikitpun oleh Sana untuk memiliki seorang pasangan. Dia betah menikmati kesendiriannya. Tapi, bukan berarti dia tak pernah punya masalah. Sana sering mendapat labrakan dari seorang wanita yang mengaku jika pacarnya berselingkuh dengan Sana
Sebetulnya begini. Bagi Sana, jika ada orang yang mengajaknya keluar, entah jalan-jalan atau hanya makan, kenapa harus ditolak? kenapa dia harus berpikir apa orang itu sudah punya pasangan atau belum? tentu dia tidak peduli karena niatnya bukan untuk merebut pacar orang, tapi untuk berteman. Dan itu terjadi bukan hanya sekali dua kali
Mau bagaimana lagi? Sana cantik, tinggi. Tentu paras akan menjadi incaran para serigala yang kehausan
Entahlah. Sana lebih suka memasang mode bodo amat ketimbang pusing memikirkan omongan orang, lebih baik dia beli seblak
Sana berjalan ke depan gerbang kampus. Mau membeli seblak, makanan favoritnya. Tapi, tempat langganannya itu tutup
"halah tutup" gerutu Sana
"sana?" panggil seseorang. Sana menoleh
"mau pulang?" tanya orang itu
"oh, iya ini jeong mau pulang"
"ayok sama gue aja" ajak si jeong ini
Kenapa harus ditolak? ini kan rejeki, begitu menurut Sana. Dia membonceng di atas motor
"tapi mampir beli seblak dulu nggak papa?" tanya Sana
"oke, gue tau yang enak" kata si jeong
Sedikit cerita. Si Jeong ini juga salah satu orang yang mendekati Sana. Tidak mau munafik, gerak-gerik orang akan terlihat jika dia tertarik pada perempuan. Meski Sana menyadari itu, dia tak bermaksud untuk memberikan harapan palsu atau bagaimana, dia hanya menghargai kebaikan si Jeong ini
Oh ya, namanya Jeongyeon. Anak musik, dia cukup menarik. Dia alergi asap rokok, dia tidak bisa mabuk, tampang di atas rata-rata, dan jomblo
Dan ya, kini mereka otw beli seblak
tbc
wkwkwk aduh ini cerita apaann astaga😭🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
On Fire!
FanfictionBuat seru seruan aja. Siapa tahu Tzuyu jadian sama Sana warning : genben, kata kasar