3

380 63 0
                                        

Happy reading!













Keesokan harinya

Tring....tring...

Bel sekolah sudah berbunyi yang tanda nya jam pelajaran segera di mulai, namun kursi di depan ku masih kosong.

"Kemana dia?apa dia sakit gara-gara kemarin pulang malam?" Gumam ku bertanya-tanya pada diri sendiri.

"Hey, ada apa dengan mu?" Suara dari sebelah ku yang tak lain adalah Wendy.

"Gapapa, aku hanya sedang tidak berada dalam mood yang baik" jawab ku sedikit malas.

"Kemana irene? Tumben dia tidak masuk".

"Aku pun tidak tau".

"Hmm, kau sedang memikirkannya ya?" Tanya Wendy dengan nada meledek.

"Diam lah, aku sedang tidak mau di ganggu".

"Hmm baiklah, sebaiknya kau coba hubungi dia saja" saran dari Wendy.

"Iya, nanti setelah pulang sekolah aku kerumah nya".

Selama jam sekolah Seulgi benar-benar tidak mood, dia tidak seperti biasanya yang ceria dan selalu ramah.

Bel pulang sekolah pun berbunyi, dia bergegas pergi ke parkiran untuk mengambil sepedanya lalu ke rumah Irene.










Sesampainya di rumah Irene dia langsung memencet bel rumah nya, namun tak ada satu orang pun yang keluar. Rumah nya pun tampak sepi.

Namun Seulgi tidak menyerah sampai di situ saja, dia terus memencet bel tak lama kemudian seseorang keluar dari rumah nya. Namun itu bukan Irene, itu bibi  yang berkerja di rumahnya.

"Ada apa non?" Tanya bibi tersebut

"Maaf bi mengganggu, saya temannya Irene, apa Irene nya ada?"

"Maaf, tapi non Irene nya pergi bersama mamanya" jawab bibi tersebut.

Deg

Seulgi seperti merasakan jantung nya berhenti sebentar, dia masih tidak percaya. Baru kemarin dia bahagia tapi sekarang seperti di jatuhkan "apa dunia sebercanda ini?" Tanya nya dalam hati.

"J-jika boleh tau dia pergi kemana ya bi?" Tanya ku yang sedang menahan air mata agar tidak terjatuh.

"Maaf non bibi gatau, non Irene di bawa oleh mama nya semalem, setelah orang tuanya bertengkar" kata bibi tersebut.

"Seperti itu ya bi, yasudah terima kasih saya pergi dulu ya" kata Seulgi yang masih menahan tangis nya.

Seulgi pun tidak langsung pulang kerumah, dia pergi ketempat terakhir dia menghabiskan waktunya bersama Irene.

Seulgi membuka hp nya dan mencoba menghubungi irene.

Tut...

Tut...

Tut...

"Nomor yang anda tuju-"

Tidak ada jawaban dari sebrang sana, yang ada hanya jawaban dari operator. Seulgi tidak menyerah begitu saja, dia mencoba untuk mengirim pesan ke Irene.

Irene❤️

   Rene
15.45

Mengapa kau tidak sekolah?
15:45

Kenapa kau meninggalkan ku?
✓15:45

Baru kemarin kau bilang tidak
akan meninggalkan ku
✓15:46

Apa kau hanya mempermainkanku?
✓15:46
  
Kau jahat sekali dengan ku
✓15:46

Hanya ceklis satu yang terpampang di room chat nya, "apa dia memblokir nomor ku?" Tanya Seulgi pada dirinya sendiri.

Seulgi pun membuka tas nya dan mengambil sesuatu, yang tak lain adalah hadiah yang di berikan irene kemarin saat ulang tahunnya.

Dia memasang earphone dikuping nya dan mendengar kan suara irene di dalam rekaman tersebut, saat ini dia sangat rindu padanya.

Lagi-lagi Seulgi menahan air matanya, Seulgi tipe orang yang tidak ingin terlihat sedih di depan umum.

Hari mulai sore, jam pun sudah menunjukan pukul 17:30. Seulgi pun membereskan tas nya dan segara pergi pulang.
















Tbc

Jangan lupa vote guys

Baca doang tapi ga ngevote:')

Bernada ga?wkwkwk

See you next part, love you guys

Your Wedding Day [Seulrene]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang