Happy reading
Dua minggu kemudian
Hari ini, hari pertama ujian aku akan membuktikan bahwa aku bisa menjalaninya. Dengan rasa gugup aku pun memasuki ruang ujian ku. Wendy berada di ruangan yang berbeda.
Tak lama pengawas ujian pun memasuki ruang ujian ku.
"Oke anak-anak ujian akan segera kita mulai, ibu dapat informasi jika nilai terbagus di sekolah ini akan mendapat kan beasiswa untuk berkuliah di Seoul National University. Jadi kalian jangan sia-siakan kesempatan ini, good luck" kata pengawas tersebut
Aku pun yang mendengarnya bahagia, ini adalah kesempatan yang bagus. 'kau pasti bisa Seul' semangat ku pada diri sendiri.
Masa-masa ujian pun sudah berlalu, hanya tinggal menunggu hasilnya besok siang. Jika aku mendapatkan beasiswa tersebut aku sangat bersyukur, jika tidak mungkin ini akhir dari perjuangan ku untuk mencarinya.
"Sudah jangan terlalu di pikirkan" kata Wendy sambil memberikan segelas coklat panas kepada ku.
"Terimakasih Wen" kataku sambil mengambil coklat panas yang di berikan.
"Besok sudah hari penguman, maka mari hari ini kita bersenang-senang, lupakan saja pikiran yang ada di kepala mu itu".
"Baiklah, sekarang kita mau kemana?" Tanya ku.
"Bagaimana kalau hari ini kau traktir aku makan ayam goreng?" Tanya nya dengan senyuman.
"Kau ini" jawabku sambil mencubit pelan lengan kirinya.
"A-a sakit Seul, ayolah please" katanya sambil memohon.
"Iya iya, ayo kita pergi beli ayam goreng hari ini aku traktir".
"Yess terima kasih Seul" jawabnya senang.
Hari itu aku menghabisksn waktu dengan Wendy, aku sangat senang karena di hari itu aku lupa dengan pikiran apa pun yang menjadi beban di kepala ku.
Keesokan harinya
Hari ini adalah hari pengumuman yang di tunggu-tunggu, aku pun sudah berpakaian rapih begitu juga dengan ibu ku, ayah dan kakak ku tidak ikut karena memiliki urusan lain.
Aku dan ibuku pun pergi menaiki bus untuk kesekolah, sesampai nya di sekolah kami berdua langsung pergi menuju aula. Terlihat di aula sudah ramai dengan murid-murid serta wali murid.
"Hai Seul" sapa Wendy.
"E-eh hai Wendy, hai om tante" sapa ku balik kepada Wendy dan kedua orang tuanya.
"Hai seul apa kabar, mana ibu kamu?" Tanya mama nya Wendy.
"Baik tan, ibu lagi ke toilet sebentar" jawab ku dengan senyuman.
Tak lama ibu ku datang, "hai mama Wendy" sapa ibu ku.
"Hai, apa kabar bun?" Tanya mama Wendy kepada ibu ku.
Saat itu lah mulai memasuki dunia pergosipan:').
"Tan, sebaiknya kita duduk dulu yuk di situ" ajak ku kepada keluarga Wendy sambil menujuk tempat duduk yang kosong.
Kami pun berjalan menuju tepat duduk tersebut. Wendy duduk berada di samping ku, ibu ku berada di samping Wendy dilanjutkan dengan kedua orang tua Wendy.
"Tenanglah aku yakin kau mendapatkan beasiswa tersebut" kata Wendy sambil mengelus punggung tangan ku.
"Terimakasih Wen" hanya itu yang bisa aku ucapkan, saat ini aku sangat gugup.
Tak lama pun acara di mulai, di sambut dengan penampilan para murid, pidato kepala sekolah, dan acara lainnya.
"Acara selanjutnya kami akan mengumumkan nilai tertinggi yang akan mendapatkan beasiswa berkuliah di Seoul National University" kata pembawa acara tersebut.
Aku pun semakin gugup setelah mendangarnya, aku mengeratkan peganganku pada tangan Wendy untuk melampiaskan rasa gugup ku, saat ini aku hanya bisa berdoa semoga aku yang mendapatakan beasiswa tersebut.
"Saya akan mengumumkan nilai tertinggi dengan rata-rata nilai 98,8 jatuh kepada..... Kang Seulgi..... Selamat kepada Kang Seulgi, dimohon siswa bernama Kang Seulgi harap menuju kedepan" Kata MC tersebut.
Aku pun yang mendengar nya terkejud dan bangga, aku tidak menyangka akan mendapatkannya perjuangan ku tidak sia-sia selama ini. Aku segera menuju ke depan untuk menerima penghargaan, satu persatu air mata ku terjatuh. Aku sungguh tidak menyangka.
"Selamat Seul" kata Wendy yang sedang memeluk ku dengan erat.
"Terima kasih Wen, kau sudah membantu ku" kata ku yang sedang menangis di pelukannya.
"Ibu bangga dengan mu Seul" kata ibu ku sambil mengusap air matanya.
"Wahh selamat Seulgi" lanjut mamanya Wendy.
"Terima kasih tan" jawab ku.
" Ohh iya apa kalian jadi tinggal berdua di kota?" Tanya mamanya Wendy lagi.
"Jadi lah mah, yakan Seul" jawab Wendy dengan senang.
"Ah iya tante jadi" jawab ku juga.
Setelah acara selesai aku dan ibuku pun pulang ke rumah. Di rumah sudah ada ayah yang sedang menunggu kepulangan kami berdua.
"Selamat Seul ayah bangga padamu" katanya sambil memeluk ku.
"Ah- iya terimakasih yah sudah mendukung ku" jawab ku.
"Dua minggu lagi kau pergi kekota bersama Wendy?" Tanya ibuku.
"Iya, boleh kan?" Tanya ku.
"Boleh, jaga dirimu baik-baik. Di kota sangat berbeda dengan di sini" Jawab ibu ku.
"Terimakasih" kataku sambil memeluk keduanya.
Tbc
Saya menerawang kalian mulai bosen membaca cerita ini? Apa benar?
Jika tidak benar syukurlah gw senang terawangan abal abal ala gw salah wkwkwkwk
See you next part
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Wedding Day [Seulrene]
Fiksi PenggemarCerita tentang Seulgi gadis bodoh yang berusaha masuk ke universitas terkenal di Seoul demi mencari Irene. Seulgi menyayangi Irene lebih dari sahabat sejak pertama kali dia bertemu,semua akan seulgi lakukan agar selalu bersama Irene. Apa Seulgi bisa...