"Maaf kak, tadi beneran macet sumpah." ucap gadis berambut hitam itu meyakinkan guru lesnya.
"Lo buang-buang waktu gue tau gak?" sahut cowok berkemeja hitam itu tajam. Pasalnya ia sudah menunggu hampir satu jam. "Duduk!" Perintahnya pada Dita.
"Kak jangan natap aku gitu dong. Nakutin bangett...." Dita menggigit bibir bawahnya. Ketakutan melihat tatapan Arsen yang sangat tajam.
"Janji gak ngulang lagi. Tadi beneran macet aku gak bohong." Dita meyakinkan Arsen sekali lagi.
"Tau gak lo? tugas gue banyak dikampus. Dan lo buang-buang waktu gue selama lima puluh dua menit. Itu waktu lumayan buat gue ngerjain tugas kampus." Jelas Arsen yang masih menatap Dita tajam.
"I-iya kak maaf... aku gak tau kalo jalanan bakalan macet." Dita menunduk, memainkan kukunya yang cantik. Suaranya pun terdengar seperti ingin menangis.
Arsen menghela nafas. Pandangannya sedikit lunak. "Hm yaudah. Keluarin buku-buku lo. Jangan makin buang-buang waktu gue."
Dita mendongak, menatap Arsen berbinar. "Kakak maafin aku?" tanyanya sumringah.
"Hm."
•••
Ini cerita Arsen sama Dita.
Semoga suka yaa.....
KAMU SEDANG MEMBACA
PRIVATE TUTORS
Teen FictionArsen pernah bilang kalo Dita itu agresif, cerewet, bawel, manja, cengeng dan sangat menyebalkan. Tapiiii.... menurut cowok-cowok yang suka Dita, Dita itu cantik, kalem, pintar, bodygoals, idaman pokoknya. "Aku agresifnya cuma sama kakak doang kok...