🌷2🌷

102 6 0
                                    









"Eh Sa, lo liat cermin hello kity gue gak?!" Dita ingin mengoles liptint karna liptint yang tadi pagi ia oles sudah luntur, jadi ia harus tacap. Tapi masalahnya gak ada cermin buat ngaca, takutnya belepotan.

Sasa mengernyit, lalu menoleh pada sahabatnya itu. "Lah bukannya terakhir elo yang pake ya waktu abis ke kantin tadi." Sahut Sasa.

"Iya tadi abis dari kantin gue ngaca, terus dipinjem Karin terus pas gue minta, dia bilang katanya dipinjem elo. Cobalah inget-inget, lo kan orangnya pelupa." Cerocos Dita panjang lebar, kesal karna ia tak kunjung mengoleskan liptintnya.

Takutnya nanti pas masuk ruang ujian wajahnya pucat dan tidak terlihat cantik dimata cowok-cowok yang mengaguminya.

"Lah kok jadi gue. Lo tau sendiri kan gue gak centil kayak lo sama Karin. Lagian perkara cermin doang lo kan bisa ngaca di kamera hape lo." Sahut Sasa sengit.

Dita mendengus. "Ihh bukan masalah perkara cermin doang. Masalahnya tuh cermin pemberian Kak Arsen."

"Tinggal minta sama Kak Arsen lagi, repot banget lo." Ucap Sasa enteng

Dita melotot tidak terima. "Heh asal lo tau ya, gak segampang itu minta cermin ke Kak Arsen. Enak banget lo ngomong."

Sasa tak menanggapi, gadis itu menyumpal telinganya dengan airpod.

Dita mendengus sinis saat sahabat juteknya itu tak memperdulikannya. Bagaimana dengan cermin hello kitty-nya.

Cermin itu tuh hasil minta paksa dari Arsen. Waktu itu Arsen langsung ke rumah ya sehabis dari kampus, katanya sekalian nge-lesin Dita biar gak bolak-balik. Dan waktu itu Arsen ijin pergi ke kamar mandi, saat itu Dita iseng-iseng melihat isi tas Arsen karna kepo. Tak sengaja ia menemukan benda lucu yaitu sebuah cermin tapi sangat lucu. Cermin berbentuk hello kitty disertai lampu-lampu yang sangat menarik. Ia tertarik dengan cermin itu.

Awalnya sih Arsen melarang keras karena katanya itu milik adiknya, dan adiknya galak katanya. Tapi Dita merengek-rengek macam bocah cilik. Terpaksa Arsen meng-iyakan karna Dita sangatlah berisik. Cewek itu selalu membawa cermin hello kitty itu kemana-mana.

Dita mengambil ponselnya yang ada di saku roknya. Ia menghubungi seseorang. Lima menit baru diangkat oleh orang itu.

"Hallo Kak Arsen. Kak maaf ya...."

"Kenapa? Ada pelajaran yang gak lo ngerti?" Sahut Arsen disebrang sana.

Dita mengulum bibirnya. Ia meringis terlebih dahulu sebelum merespon.

"Emm kak..."

"Buru apaan, gue gak bisa lama-lama."

Terdengar dari suara Arsen yang merespon Dita dengan suara yang terdengar pelan seperti bisik-bisik.

"Huaaa Kak Arsen maafin aku......"

"Lo kenapa sihh? Kalo gak jelas gue matiin nih." Sahut cowok itu kesal sendiri.

"Kak maaf kak maaf, aku---- maaf cermin hello kitty yang kakak kasih ke aku waktu itu hilang. Maaf aku teledor kak. Aku gak sengaja beneran kak. Nanti aku usahain cari biar ketemu. Maaf bangettt kakk..... Jangan marahhh ya kakk...." Cerocos gadis itu panjang lebar, tak sadar jika raut wajah Arsen menjadi datar.

"Lo tau gak gue lagi ada kelas?! Ganggu banget!"

Dita terpekik saat mendengar respon Arsen dan cowok itu langsung mematikan sambungannya.

"Lahh kok malah dimatiin." Dita menatap ponselnya heran.

"Lo terlalu dramatis dan lo gak denger apa, tadi Kak Arsen bilang kalo dia lagi ada kelas. Lo ganggu dia dengan hal yang gak penting." Ujar Sasa yang kesal sendiri dengan tingkah sahabatnya itu. Kebetulan tadi waktu Dita nelpon di loudspeaker dan Sasa juga sudah melepas airpods-nya.

PRIVATE TUTORSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang