CHAPTER NINE

809 91 19
                                    

CHAPTER NINE:
FREESIA

CHAPTER NINE:FREESIA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❝ KATAKAN SAJA.
DENGAN SENANG
HATI KULAKUKAN. ❞

˚₊· ͟͟͞͞➳❥

STELLA tidak sepayah yang Draco Malfoy pikirkan dalam kelas ramuan -setidaknya tak seburuk itu. Stella memang tidak secerdas Alexander Alarie -yang disebut-sebut Si Jenius sewaktu masih sekolah, atau seperti Aurelé Alarie -yang mampu mengingat apapun dalam sekali lihat. Namun, nilai Stella tetap berada di atas rata-rata seperti sewaktu masih di Beauxbatons.

Awalnya, Stella tidak tahu bagaimana membuat Draco Malfoy mau berbicara lama dengannya. Pemuda itu lebih sering menghindar darinya. Kemudian berdasarkan hasil pengamatannya, Draco Malfoy sering terlihat dengan buku ramuan. Di situlah awalnya Stella mulai meminta Draco untuk membantu tugas kelas ramuannya.

Stella suka memandangi Draco Malfoy saat menjelaskan soal ramuan padanya. Stella suka melihat Draco Malfoy menjelaskan sesuatu secara rinci padanya. Stella suka melihat Draco Malfoy menunjukkam ketertarikannya pada sesuatu yang disukainya, akan tetapi ada kalanya Stella merasa cara Draco Malfoy menjelaskan padanya seolah Stella Alarie adalah eksistensi paling bodoh di muka bumi -sampai pemilik iri abu itu harus menjelaskan segala sesuatu secara detail padanya. Di samping hal itu, Stella bisa melihat ada binar-binar di mata Draco yang membuatnya senang.

Semenjak tahun keenamnya dimulai, mereka sudah tiga kali ke Hogsmeade. Stella terlalu sibuk menjelajahi tempat itu sampai telat menyadari kalau Draco Malfoy tidak pernah menjadi bagian dari itu.

Draco tidak pernah ikut ke Hogsmeade. Adalah apa yang Theodore Nott katakan terhadapnya saat mereka bertemu pada kunjungan terakhir.

Di sanalah semua ide untuk mengajak Draco dimulai.

Stella Alarie, kau gila atau apa sih? Kau mau mengajak Malfoy?! Olivia Ashford sampai tidak habis pikir dengannya.

Waras.

Stella Alarie sangat waras.

Kalau saja Draco Malfoy sedikiy lebih teliti, seharusnya Draco tahu kalau Stella bisa saja meminta bantuan dari Rosalie Hendrix -yang paling pintar di kelas mereka, atau pada Ernest Macmillan -yang juga punya nilai tinggi di kelas ramuan. Namun, Stella memilih membuat dirinya kelihatan memelas di hadapan Draco Malfoy lalu menjebaknya yang mana berhasil.

Stella kembali menyeringai kecil ketika teringat itu.

"Berhentilah tertawa dan menyeringai begitu, kau seperti orang yang kehilangan akal sehat."

Air muka Stella luntur. Kepalanya lantas menoleh pada sosok di sebelahnya -yang melihatnya dengan tatapan seolah Stella itu semacam bakteri atau virus yang harus Draco jauhi, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku mantelnya. Sontak Stella mendengus tak terima.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

apricity | draco malfoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang