-Happy Reading-
Di sepanjang koridor, hampir semua mata tertuju pada Naya. Menatap Naya dengan tatapan aneh dan bahkan ada yang sampai berbisik.
"Keliatannya alim tapi kelakuannya kok gitu,"
"Gatau malu banget ya,"
"Gak punya malu apa gimana si tuh anak,"
"Baru pindah udah ngelanggar aturan,"
Naya tidak tau apa yang salah dengan dirinya, ia berusaha bersikap biasa saja dan terus berjalan tanpa mempedulikan teman-temanya yang terus saja memandanginya.
"NAYY! Tungguin!" Teriak seseorang sambil berlari dari ujung Koridor.
Naya yang merasa namanya di panggil spontan berbalik badan dan memandang anak yang memanggilnya yang ternyata adalah Manda. Naya berdiri sembari memegangi tali ransel yang tersampir di kedua pundaknya, menunggu Manda yang berlari kearahnya.
Dengan nafas tersengal Manda berusaha berbicara pada Naya, "N-nay, lo ga sadar, daritadi di latin anak-anak? Kayaknya lo belum liat ya?"
Naya mengerutkan kening tidak mengerti,"Iya Kenapa si? Perasaan rambut udah gue sisir deh, baju juga udah rapih, kaos kaki sepasang apa bedak gue kurang rata?"
"Bukan, bukan itu. Sini deh ikut gue!" ajak Manda sembari menarik lengan Naya.
"Iihh kemana si?"
"Pasti lo juga kaget deh,"
"Apa sih? Pelan-pelan aja dong. Lo gak cape lari-larian terus?" Naya tertawa.
"Udah cepet!"
Sesampainya didepan mading, Naya langsung melebarkan matanya dan menganga menunjukan ekspresi tidak menyangka.
Foto Naya bersama laki-laki yang berlatarkan cafe itu terpampang jelas di tengah mading besar SMA PELITA BANGSA. Naya tidak tau harus berbuat apa. Ia ingin mengambil foto yang tidak sepantasnya di pajang di mading sekolah itu, tetapi dua pintu mading itu terkunci.
"Ckkk.... kerjaan siapa si nih? Mana pintunya dikunci lagi, bikin malu gue aja," Naya mendecak kesal.
"Salah lo juga Nay, ngapain mesra-mesraan gitu di tempat umum,"
"Mesra-mesraan matamu, ya wajar kali namanya juga udah lama baru ketemu lagi. Kangen ceritanya,hahaa,"
"Ga mikir nantinya bakal jadi masalah kayak gini? Dulu juga pernah ada kaka kelas gue pas lagi pacaran di taman ada yang motoin terus dipajang di mading. Fotonya malah lebih parah dari foto lo,"
"Lah terus? Udah ah males gue. Biarin aja mending ke kelas aja yuk bentar lagi bel," ucap Naya hendak melangkah namun tangannya ditahan oleh Manda.
"Nanti keburu guru-guru liat bisa di panggil BK Nay,"
"Biarin, gatakut gue soal itu mah. Cuma nama baik gue kan ternodai, dikira gue cewe apaan,"
"Nah! Makanya itu, mending minta kuncinya aja si Giandra punya kuncinya, biar gue anter yuk!"
Pltakk..
"Awww..." Rintih Manda memegangi Jidatnya. "Apa sih? Sakit nih" sambungnya.
Naya hanya tertawa melihat kelakuan temannya.
"Lagian lo tau apa si? Udah ah biarin nanti juga yang pasang tu foto malu sendiri,"
"Maksud lo?"
"Nanti juga tau. Udah yuk masuk! keburu bel,"
"Mmmm, yudah yuk!"
Ke-duanya berjalan menuju kelas mereka. Jangan tanya, tentu saja masih ada anak-anak yang memperhatikan dan menggunjingi Naya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate
Teen FictionTidak ada deskripsi khusus dan spesial! Kalo penasarn bisa langung baca dan jangan lupa voment!