1. SMA Gepura

69 13 53
                                    

"Lo pikir gue mau sama cewek aneh kayak lo," ucap seorang laki-laki dengan nada kasar.

Pagi itu tak seperti biasanya di SMA Gepura, terlihat beberapa siswa berbaris melingkar mengelilingi dua orang yang sedang terlibat sebuah percakapan serius.

"Gue bisa kok jadi cewek yang baik buat lo," ucap cewek itu sambil menunduk kepada seorang laki-laki berbadan tinggi yang sekarang berada tepat di hadapannya.

"Tapi gue gak butuh cewek aneh kayak lo," tolaknya sekali lagi dengan raut wajah datar, kali ini suaranya semakin meninggi ditambah dengan tatapan tajam yang akan membuat siapapun takut.

Sudah tidak diragukan lagi Sagara memang memiliki kata-kata yang menyakitkan. Ini bukan kali pertama ia menolak wanita dalam minggu ini. Rebecca namanya, cewek yang kesekian kali menyatakan cinta pada seorang Sagara. Ia memang yakin kalau dirinya akan ditolak oleh Sagara.

Beberapa murid terlihat berbisik-bisik dengan murid lainnya pertanda bahwa mereka sedang membicarakan Rebecca.

"Gila aja cewek macam dia mau jadi pacarnya Sagara."

"Dih gak ngaca apa nih cewek, cantikan juga gue, cocokan juga gue yang jadi pacarnya Sagara."

"Gak sadar diri banget sih nih cewek."

Ya begitulah kira-kira nyinyiran para cewek-cewek pagi ini.

"Tapi gue bener-bener cinta sama lo Gar," ujar Rebecca gemetaran, beberapa omongan cewek-cewek itu sudah masuk kedalam telinga Rebecca namun dia tidak menyerah begitu saja.

Bukannya respon dari Sagara yang Rebecca dapatkan, Sagara lebih memilih pergi meninggalkan cewek yang dianggapnya aneh dan selalu mengganggunya ini. Dengan cepat Rebecca berjalan menuju arah Sagara dan mencoba menggenggam sebelah tangan dari cowok dingin ini.

"Apaan sih lo." Sagara kaget dan menghindari genggaman dari wanita yang sekarang rupanya sudah mengeluarkan air bening dari matanya. Alhasil tubuh mungil Rebecca pun ambruk dan terjatuh.

"Gue gak mau berurusan sama lo, tolong hindari gue dan menjauh dari kehidupan gue."

"Kalo lo kayak gini bukannya bikin gue naksir sama lo tapi bikin gue jijik sama lo," lanjut Sagara berkomentar pedas kepada cewek yang sekarang hatinya sudah patah dan yang mematahkannya adalah laki-laki di hadapannya ini.

"Lo nolak gue Ga?"

"Lo tau jawabannya sendiri kan?" jawab Sagara.

"Oke lo sekarang tolak gue, gue pastiin lo bakalan nyesel karena udah tolak gue," ucap Rebecca tersedu-sedu sambil bangkit dan berlari meninggalkan Sagara serta kerumunan para siswa SMA Gepura.

Bukannya perasaan menyesal yang didapatkan Sagara sekarang, ia justru merasa lega karena salah satu dari pengganggu harinya sudah pergi. Tapi bagaimana dengan cewek-cewek disana? Mereka kembali berbisik kepada satu sama lain.

"Sadar diri juga kan dia, makanya jadi cewek jangan ganjen."

"Palingan nangis-nangis tuh cewek."

Tak beberapa lama kemudian gerombolan itu bubar dengan sendirinya, diikuti oleh datangnya Gemilang dan Zafiq teman-teman dari Sagara. "Ga gawat Ga, Gemilang baru putusin Amel," adu Zafiq kepada laki-laki dengan kerah baju naik itu.

"Apa lo main adu-aduan segala, lo pikir Arga peduli?" ledek Gemilang dengan lidah yang sengaja dijulurkan kearah Zafiq.

"Gue kemaren liat ada orang julurin lidah ke temannya besoknya meninggal."

"Astagfirullah lo berdosa banget Fiq," ucap Gemilang lalu keduanya tertawa.

Selain dikenal sebagai cowok dingin Sagara Borneo Derandra adalah ketua dari sebuah geng Charybdis, geng yang lumayan terkenal di SMA Gepura. Diketuai oleh dirinya sendiri dan memiliki anggota inti berjumlah delapan orang.

Sejak dulu Sagara sudah memang memiliki Aura sendiri. Ganteng, cool, tinggi, kaya. Kelebihan yang diidam-idamkan oleh semua kaum hawa.

"Jangan didengerin Ga omongan mereka, biasanya mereka deketin lo karena ada maunya doang," ledek Bhaskara yang tiba-tiba ada berada diantara mereka bertiga sekarang.

"Kayak lo ya?" Tanya Sagara diikuti oleh suara tawa dari Gemilang dan Zafiq.

"Gue mah beda Ra, gua tulus orangnya." Bhaskara mencoba membela dirinya.

"Apaan lo ngomong tulus, gue kemaren aja pas dikejar sama orang gila lo langsung kabur."

"Ngiprit," lanjut Gemilang mengeluh.

"Sendal aman?" Tanya Zafiq sambil tertawa.

"Lo juga bukannya tanyain gue, malah sendal gue yang lo tanyain."

"Sendal lo kan lebih mahal dari diri lo." Bhaskara langsung menatap tajam kearah Zafiq.

"Astaga lo disamain sama harga sendal." Bhaskara tertawa keras.

"Anjir awas aja lo pada kalo numpang makan lagi dirumah gue," ancam Gemilang kepada kedua orang itu.

"Ada apa sih tadi ga?" tanya Bhasakra yang membuat kedua orang lainnya langsung menatap kearah sang ketua geng tersebut. "Iya ada apa sih emang?" Tanya Zafiq juga kepo.

"Kepo amat lo pada kayak dora," kata Arga.

Hanya kepada teman-temannya lah Sagara bisa bersikap normal, tidak bersikap dingin seperti yang dilakukannya kepada cewek-cewek yang mengejarnya itu. Hanya dengan anak-anak Charybdis lah ia bisa tertawa lepas.

"Tinggal kasih tau doang ribet amat hidup lo."

"Gak," jawab Sagara singkat.

"Hilih bacot banget," ujar Zafiq mengejek. Lalu keempatnya berjalan menelusuri lorong sekolah itu dan menuju kedalam kelas mereka.

****

Maaf ya kalo ceritanya belum bagus, tungguin part selanjutnya buat ketemu sama Gemilang hehe. Next part bakalan di upload secepatnya

The Perfectionist {On Going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang