IF YOU CHAP 11.

8.4K 1.1K 186
                                    

Keinginan Jungkook, sebenarnya sangat sederhana. Menjadi seorang suami, ayah yang baik dan tentu bertanggung jawab penuh atas 'keluarga' kecilnya. Impian yang seharusnya dapat di rasakan oleh setiap pria seperti pada umumnya.

Namun, tidak dengan Jungkook. Pria itu merasa dunianya seolah terhenti begitu saja ketika dua orang yang sangat ia cintai, kini menghilang dan pergi meninggalkannya... Sendiri.

Di dalam rumah mewah yang kini terasa sangat sunyi, Jungkook menghabiskan segala waktunya sendiri. Menatap nanar setiap penjuru ruangan, seolah ada sepasang kaki mungil yang tengah berlarian dengan lincah di sana. Dan kini? Ia hanya sendiri, di sini.

Segala upaya telah ia lakukan, menyusuri tiap jalanan di kota demi mencari 'istri' dan putra kecilnya. Namun segalanya sia-sia. Jungkook selalu pulang dengan keadaan yang semakin memprihatinkan dan, hancur.

Segalanya berawal sekitar satu bulan yang lalu. Ia benar-benar tak mampu merubah cara berfikir Lisa saat wanita yang sangat ia cintai itu menarik sebuah keputusan untuk berpisah.

Sekelumit bait kalimat yang keluar dari belah bibir Lisa, seolah telah membuat dunia Jungkook runtuh begitu saja. Kaki Jungkook terasa lemas, seperti tak mampu menahan berat tubuhnya sendiri. Hingga akhirnya tubuh pria itu merosot dengan kedua kaki yang terkatup rapat. Punggung pria itu bergetar hebat, namun sorot mata Lisa tak mampu membuat ia mencegah keputusan wanitanya itu. Sorot mata yang seakan berucap "Mungkin, ini adalah saatnya."

Masih terngiang jelas di ingatan Jungkook, kala Lisa meraih kedua pundaknya dan membawa tubuh kekarnya yang rapuh itu masuk kedalam dekapan Lisa. Pelukan hangat yang senantiasa menemaninya melalui segala tekanan hebat dari kedua orang tuanya sendiri.

Lisa adalah satu-satunya orang yang selalu bisa menenangkan Jungkook. Menghangatkan hati pria yang telah mati itu, dan Lisa lah yang menjadi salah satu alasan terbesar Jungkook untuk tetap bertahan dan berpijak di dunia ini.

Hanya Lisa.

Namun kini? Ia hanya sendiri. Sendiri tanpa siapapun di sisinya. Jungkook telah kehilangan harapan, sekeras apapun ia berusaha untuk mencari Lisa dan buah hatinya, nyatanya asa itu selalu pupus. Ia tak pernah bisa menemukan Lisa di manapun.

Jungkook menghela napas. Mendongakkan kepalanya, menatap nanar langit-langit kamar dengan kedua mata yang telah basah. Sementara kedua tangannya mendekap erat bantal yang biasa di pakai oleh Lisa. Di sana, masih tercium samar aroma shampoo dan keringat Lisa. Namun, aroma itu telah memudar seiring berjalannya waktu.

Bruk!

Jungkook menghempaskan tubuhnya ke ranjang, memeluk erat bantal milik Lisa, dan kembali menumpahkan segala sesak yang terus menghujam dadanya tanpa henti.

Jungkook, benar-benar merasa di antara hidup dan mati.

"Lisa-ya, kau memang bilang kita harus berpisah. Tapi kau juga bilang kan sayang, jika aku tetap bisa menemuimu dan putra kita? Tapi..."

Jungkook terdiam, segala bayangan indah kembali berputar di benaknya.

"Aaaghhh!!!!"

Prang!!!

Salah satu tangan Jungkook terulur, membuang apapun yang ada di atas meja. Pria itu kembali membangunkan dirinya, mengepalkan tangannya kuat dengan air mata yang telah berderai dan membasahi kedua pipinya.

Ia hancur.

Jungkook merasa benar-benar telah hancur.

Puas menumpahkan segala sesak yang mendera dadanya, Jungkook duduk tersimpuh. Tangisnya berhenti tiba-tiba. Hanya pandangan kosong yang menatap nanar partikel-partikel udara yang bahkan tak berbentuk.

IF YOU || Lizkook ( END ) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang