Part 7

261 22 12
                                    

Bolehkah...

Bolehkah sekali sajaa...

Ku ingin hidup seperti yang lainnya...

Bisakah.. aku membasuh tanganku yang penuh darah ini...

"Kira"

Ilwoo dengan tergesah memasuki ruang Joongi, Ilwoo menutup tirai ruangan Joongi, dan menyerahkan hasil rekaman video dari Program WE. Video dari beberapa kamera CCTV yang terpasang pada pelabuhan. Joongi memang mengetahui tentang pengiriman barang illegal milik Black Swan dan berencana untuk menangkap mereka. Namun memang dewi fortuna belum memihak pada Joongi dan pihak Intelegent, kapal yang diduga membawa senjata ternyata berisikan elektronik. Serta beberapa anggota kepolisian tewas dalam operasi.

Ilwoo menghentikan video, dan memperbesar bagian sisi bawah video. Terlihat sosok yang sangat familiar bagi mereka berdua.

"Aku telah mencurigai wanita itu presidir, namun presidir begitu baik padanya"

Joongi menggeleng tidak setuju dengan perkataan Ilwoo.

*Flashback*

Kira memasang maskernya, Jisub yang berada disampingnya menepuk pundaknya. Jisub memberikan kode kepada beberapa anak buah untuk berpencar sesuai rute.

"Kapal akan menepi 20 menit lagi" Jisub mengamati jamnya.

"ingat oppa, kita tidak boleh tertangkap" Kira meninggalkan Jisub.

Sebuah kapal menepi, tiga orang yang salah satunya adalah Jisub mendekati kapal. Tidak lama kemudian beberapa orang dengan senjata lengkap menodong kearah mereka.

"DUAAAARRR" suara ledakan gardu listrik seketika listrik di pelabuhan padam. Pasukan kepolisian yang terkejut dengan suara ledakan ditambah kemampuan pandangan mereka berkurang karena gelap membuat ruang gerak mereka berkurang.

"jangan menembak" seru kapten pasukan.

Pelabuhan hanya diterangi oleh lampu milik kapal kargo yang berlabuh. Jisub dengan sigap melumpuhkan tiga pasukan yang mengepungnya. Serta dua anak buah Jisub juga dapat mengatasi dengan baik. Jisub dan kedua anak buahnya kembali berjalan ke kapal dan suuuttt sebuah peluru sniper menembus dada salah satu anak buahnya. Jisub dan rekannya langsung bersembunyi pada tong-tong terdekat.

"Kira..." Jisub menghubungi kira.

"I know it" Kira melemparkan pelontar tali ke bagian atas gedung tua disisi barat pelabuhan

Kira memanjat melalui sisi luar gedung, sang Sniper yang mencari mangsanya terfokus pada teropong infrared, tidak menyadari Kira telah berada di belakangnya. Dengan sigap Kira menusukkan pisau di leher Sniper.

"Clear" Kira Memberi kode pada Jisub.

Kira ingin melangkah pergi namun pandangannya tertuju pada earphone yang dikenakan Sniper. Kira mengambil dan memasangkan pada telinganya.

"Regu B siap pada Posisi" sebuah suara perintah dari seorang Pria terdengar pada earphone.

"dalam 5 menit, kita akan menyalakan sumber listrik darurat" begitu lagi instruksi yang diterima.

Kira bergegas turun menggunakan tali, melihat bayangan kira turun dari gedung, sebuah pisau memotong tali kira hingga membuatnya terjatuh, badannya menghantam tumpukan bantalan pasir. "dor..dor..." dua buah tembakan melesat menuju Kira dan hampir mengenainya dengan sigap kira menghindar dan berlari,

"Oppa... kau harus meminta kapal itu segera meninggalkan pelabuhan" Kira menghubungi Jisub.

Jisub yang tengah sibuk bertarung tidak dapat mendengar perintah dari Kira, pukulan demi pukulan dilancarkan sang lawan, Jisub sedikit kewalahan karena lawannya juga menguasai ilmu bela diri.

Black RoseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang